Saturday, 3 November 2018

Tips Ternak Murai Watu Biar Menghasilkan Anakan Yang Berkualitas

Hal pertama yang harus dipersiapkan dalam beternak Murai Batu (MB) yaitu menentukan indukan jantan dan betina yang berkualitas.
Ukuran wacana kualitas seekor Murai Batu (MB) sanggup majemuk tergantung dari tujuan dalam menangkarkan burung tersebut. Tapi dasar utama dari pemilihan indukan yang berkualitas yaitu dengan melihat dari gen/silsilah indukan Murai Batu tersebut.
Jika tujuan dari menangkarkan Murai Batu (MB) yaitu untuk menghasilkan burung-burung dengan kualitas lomba, maka harus menentukan indukan jantan yang mempunyai trah juara.
Biasanya Murai Batu (MB) yang telah mendapat predikat juara pada perlombaan-perlombaan besar merupakan calon indukan berkualitas yang berpotensi menghasilkan anakan yang berkualitas lomba.
Tapi untuk mendapat indukan yang sudah berprestasi, tentunya harus mengeluarakan biaya yang tidak sedikit alasannya yaitu harga Murai Batu (MB) yang sudah prestasi niscaya cukup mahal.
Jika terkendala dilema biaya, kita sanggup mencari calon indukan yang mempunyai prospek cantik walaupun belum pernah juara atau dilombakan.
Umumnya indukan yang cantik mempunyai volume bunyi keras, mempunyai kecerdasan dalam menirukan bunyi burung lain, mempunyai tonjolan-tonjolan bunyi yang khas menyerupai tembakan-tembakan, ngeroll dan banyak mempunyai variasi suara, serta mempunyai performa dan penampilan yang baik.
Setelah mendapat calon indukan Murai Batu (MB) jantan, selanjutnya tinggal mencari indukan betina yang berkualitas. Ciri-ciri fisiknya kurang lebih sama dengan indukan jantan.
Untuk calon indukan betina juga harus mempunyai bunyi yang bagus, mental yang cantik dan postur yang cantik (ideal dan tidak cacat), serta mempunyai ekor yang cukup panjang untuk ukuran Murai Batu (MB) betina.
Murai Batu (MB) yang akan dijodohkan sebaiknya berasal dari sub-spesies atau dari wilayah yang sama. Ini memang lebih sulit alasannya yaitu jarang sekali diperdagangkan Murai Batu betina. Mayoritas pedagang lebih menentukan menjual Murai Batu jantan alasannya yaitu nilai ekonomisnya lebih tinggi.
Cara yang sanggup dilakukan untuk mendapat Murai Batu (MB) betina yang berkualitas yaitu dengan mendatangi daerah penangkaran Murai Batu yang sudah terpercaya.
Tapi kalau tujuannya hanya sekedar untuk menangkarkan Murai Batu (MB) saja untuk menambah penghasilan, maka kita sanggup menentukan calon indukan jantan dan betina tanpa harus mempertimbangkan trah atau silsilahnya, dan sanggup dari jenis apa saja.
Langkah-langkah dalam menjodohkan calon indukan Murai Batu (MB):
Setelah mendapat calon indukan jantan dan betina, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu dengan memperkenalkan keduanya dengan memperdengarkan bunyi kicauan indukan jantan dan indukan betina terlebih dahulu tanpa saling melihat satu sama lain. Caranya dengan menempatkan kedua burung tersebut dalam sangkar gantung yang terpisah.
Usahakan untuk menempatkan kandangnya dalam satu area biar sanggup saling mendengar bunyi kicauannya. Usahakan biar kedua calon indukan tersebut tidak saling melihat dulu. Jika tempatnya tidak memungkinkan untuk memisahkan keduanya, kita sanggup memakai sekat atau kerodong pada kandangnya.
Setelah kedua calon indukan Murai Batu (MB) tersebut terdengar sudah saling sahut-sahutan, untuk sementara biarkan saja dulu hingga irama kicauan keduanya terdengar seirama. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 2-3 hari, tapi tidak mutlak alasannya yaitu tergantung kondisi dilapangan.
Pada masa perjodohan, dianjurkan untuk memberian pakan hidup dan nutrisi yang cukup biar kedua calon indukan Murai Batu (MB) mencapai puncak birahi, sehingga proses pejodohan akan berlangsung lebih cepat.
Setelah terjadi keseimbangan irama kicauan dari kedua indukan Murai Batu (MB) tersebut, saatnya untuk mempertemukan keuanya dengan tahapan sebagai berikut:
• Buka kerodong atau sekat sangkar kedua indukan Murai Batu (MB) dengan jarak antara kedua sangkar tetap berjauhan sekitar 4 meter. Jangan terburu-buru untuk eksklusif menyatukan keduanya dalam satu kandang.
Karena kalau keduanya eksklusif disatukan dalam satu kandang, dikuatirkan indukan Murai Batu (MB) jantan akan menyerang bahkan membunuh indukan betina.
Tahap perjodohan kedua calon indukan Murai Batu (MB) akan berlangsung selama beberapa hari, bahkan sanggup hingga beberapa minggu. Setelah proses tersebut berjalan dengan baik dan terlihat ada kemajuan, kita sanggup menempatkan sangkar keduanya dengan jarak yang lebih bersahabat menjadi 1 atau 2 meter.
Biasanya kalau kedua calon indukan Murai Batu (MB) sudah saling cocok, maka Murai Batu jantan akan mulai mengatakan sikap yang berbeda menyerupai mengibas-ngibaskan ekornya dan bersuara merdu untuk menarik perhatian Murai Batu betina.
Jika reaksi calon indukan betina hanya membisu saja di atas tangkringan, itu menunjukan kalau Murai Batu (MB) betina tersebut belum siap untuk kawin. Tapi kalau reaksi calon indukan betina mengambil posisi membungkuk dan melebarkan kedua sayapnya (ngleper), berarti hal itu menunjukan kalau calon indukan betina tersebut sudah benar-benar siap untuk kawin.
Setelah terlihat gejala kecocokan menyerupai di atas, segera masukkan kedua calon indukan Murai Batu (MB) tersebut dalam sangkar penangkaran yang besar, tapi calon indukan jantan tetap berada didalam sangkar harian yang digantung di dalam sangkar penangkaran.
Biarkan proses penjodohan ini berlanjut hingga calon indukan Murai Batu (MB) betina benar-benar siap untuk dikawinkan yang ditandai dengan seringnya calon indukan betina hinggap disekitar sangkar calon indukan jantan.
Setelah tahap perjodohan mengatakan kemajuan yang baik, kita sanggup mengeluarkan calon indukan Murai Batu (MB) jantan dari sangkar harian biar sanggup bersatu dengan calon indukan betina didalam sangkar penangkaran.
Dalam beberapa kejadian, sehabis kedua calon indukan Murai Batu (MB) ditempatkan dalam sangkar penangkaran, maka keduanya akan cepat melaksanakan acara perkawinan. Setelah kedua indukan Murai Batu melaksanakan perkawinan, indukan betina akan mulai membangun sarangnya.
Oleh alasannya yaitu itu, dalam sangkar penangkaran juga perlu disiapkan materi penyusun sarang berupa merang atau daun cemara/pinus. Sebagian materi dimasukkan ke dalam kotak sarang dan sebagian lainnya diletakkan di lantai sangkar penangkaran.
Biasanya, sehabis 2 hari berlangsung sarang akan tamat dibentuk dan indukan betina akan beristirahat. Setelah kurang lebih 4 hari, indukan betina akan mulai bertelur.
Dalam sehari indukan Murai Batu (MB) betina akan bertelur sekali. Jumlah telur yang dihasilkan antara 3 hingga 4 butir. Setelah jumlah telur yang dikeluarkan ada 3 butir, indukan betina biasanya sudah mulai mengerami telur-telurnya.
Baca juga:
Demikian sedikit isu wacana "Tips ternak Murai Batu biar menghasilkan anakan yang berkualitas". Untuk isu lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Proses perjodohan calon indukan Murai Batu (MB)

No comments:

Post a Comment

Infoburungindo Cara Melatih Jalak Kebo Mata Putih Biar Dapat Bicara

Burung Jalak Kebo/Jalak Penyu yaitu salah satu jenis burung kicau yang cepat gacor dan sangat cerewet, bahkan bila telaten melatihnya burung...