Monday, 5 November 2018

Cara Beternak Burung Ciblek Yang Benar

Popularitas burung Ciblek hingga ketika ini masih tetap bertahan walaupun ketika ini sudah jarang digelar lomba untuk kelas Ciblek. Walaupun ketika ini burung Ciblek lebih banyak dipelihara sebagai burung masteran, namun harga jualnya masih tetap stabil terutama untuk burung Ciblek Kristal.
Tapi sayangnya populasi burung Ciblek di alam bebas sudah semakin langka akhir perburuan liar dan tidak ada upaya untuk membudidayakan burung fighter bertubuh mungil ini.
Padahal kalau ditangkarkan dengan benar, burung Ciblek juga sanggup berkembang biak menyerupai burung-burung lainnya, dan tentunya sanggup dijadikan sebagai bisnis sampingan untuk menambah penghasilan.
Masih banyaknya peminat burung Ciblek tentunya menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan, apalagi masih jarang peternak yang mau menangkarkan burung ini.
Agar berhasil membudidayakan burung Ciblek, kita harus memahami dulu tahapan-tahapannya dari mulai pemilihan indukan, menyiapkan sangkar ternak, proses perjodohan, perawatan, hingga pada masa panen dan pemeliharaan anakan Ciblek.
Berikut ini tahapan-tahapan dalam beternak burung Ciblek:
• Pemilihan calon indukan jantan dan betina
Pemilihan calon indukan merupakan tahapan awal dalam beternak burung Ciblek. Agar sanggup menghasilkan anakan yang bagus, maka kita juga harus menentukan indukan yang bagus, baik dari segi fisik, mental dan kualitas bunyi kicauannya.
Untuk calon indukan jantan, pilihlah burung yang sehat, sudah jinak, mempunyai mental fighter tinggi, mempunyai bunyi yang keras dan nyaring (kristal) disertai bunyi tembakan panjang (ngebren), mempunyai postur badan yang ideal, tidak mempunyai cacat fisik, dan sudah berumur diatas 1 tahun.
Sedangkan untuk calon indukan betina, pilihlah burung yang sehat, sudah birahi (ngleper kalau didekatkan dengan burung jantan), dan sudah berumur minimal 8 bulan.
• Kandang ternak
Kandang ternak untuk burung Ciblek sanggup dibentuk dari kawat ram dengan ukuran minimal 60x90x90 cm. Agar burung Ciblek merasa nyaman dan sanggup lebih leluasa beraktivitas sebaiknya didalam sangkar penangkaran dilengkapi tanaman hidup untuk memberi kesan alami menyerupai di alam bebas.
Didalam sangkar penangkaran juga diberikan kotak sarang yang sanggup dibentuk dari gelas plastic bekas atau kotak kayu seukuran gelas yang di isi serat nanas, daun cemara kering atau rumput-rumput kering.
Jika kita menangkarkan lebih dari satu pasang burung Ciblek, usahakan untuk memisahkan atau memberi sekat antara satu sangkar dengan sangkar yang lain semoga burung tidak sanggup saling melihat.
• Proses perjodohan
Untuk proses perjodohan calon indukan burung Ciblek tolong-menolong tidak jauh berbeda dengan proses perjodohan burung jenis lainnya. Caranya dengan menggantung sangkar Ciblek jantan dan sangkar Ciblek betina dengan posisi saling berdekatan atau dengan memasukan keduanya ke dalam sangkar perjodohan yang diberi sekat.
Pada tahap awal perkenalan biasanya burung Ciblek jantan dan betina akan saling mengatakan emosinya masing-masing. Proses perkenalan kedua calon indukan Ciblek tersebut dilakukan selama beberapa hari semoga keduanya saling mengenal dan menyesuaikan diri terlebih dulu.
Selama masa perjodohan, berikan pakan yang mengandung protein tinggi untuk menaikkan birahi kedua calon indukan Ciblek menyerupai jangkrik dan kroto dengan porsi yang lebih banyak.
Selama masa perjodohan kita harus terus memantau perkembangannya. Jika Ciblek jantan terlihat selalu ingin menyerang Ciblek betina, maka porsi derma jangkrik dan kroto untuk burung jantan sebaiknnya dikurangi, sedangkan porsi jangkrik dan kroto untuk burung betina sebaiknya diperbanyak, begitu pula kalau terjadi sebaliknya.
Tanda-tanda Ciblek jantan dan betina sudah berjodoh antara lain:
• Burung Ciblek jantan dan betina akan selalu mengambil posisi berdekatan pada waktu tidur.
• Burung Ciblek betina lebih sering membalas bunyi kicauan burung jantan dengan bunyi khasnya.
Setelah kedua calon indukan Ciblek mengatakan gejala tersebut, maka saatnya untuk menyatukan keduanya dalam sangkar penangkaran.
Setelah kedua calon indukan Ciblek disatukan didalam sangkar penangkaran, kita harus tetap memantau sikap keduanya semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Jika keduanya masih saling menyerang, maka proses penjodohan harus diulang lagi hingga keduanya benar-benar akur (berjodoh).
• Masa pengeraman
Setelah kedua indukan Ciblek berjodoh dan melaksanakan perkawinan, maka indukan Ciblek betina akan mulai menyusun sarang (ngunjal) dan mulai bertelur.
Burung Ciblek akan mengerami telurnya selama kurang lebih 11 hari hingga telur-telurnya menetas. Pada ketika burung Ciblek mengerami telurnya, usahakan semoga suasana disekitar sangkar penangkaran hening supaya proses pengeraman tidak terganggu.
• Penyapihan anakan Ciblek
Anakan/piyik burung Ciblek sebaiknya dipanen/diambil dari sarangnya pada umur 4-5 hari untuk menghindari kemungkinan jelek menyerupai dibuang oleh induknya sendiri alasannya yaitu kondisi birahi burung Ciblek sangat labil.
• Pakan yang cocok untuk anakan Ciblek
Setelah disapih dari induknya, anakan Ciblek cukup diberikan pakan berupa kroto segar yang sudah dibersihkan dari semut-semutnya atau belahan perut jangkrik ukuran kecil hingga umur 8 hari.
Setelah anakan burung Ciblek berumur diatas 8 hari, gres mulai dikenalkan dengan pakan aksesori berupa gabungan voer halus dan kroto yang dicampur sedikit air.
Setelah berumur 22 hari, biasanya anakan burung Ciblek sudah mulai berguru makan sendiri. Pada usia ini burung diberikan kroto segar yang dicampur dengan sedikit voer halus (kering) didalam cepuk pakannya.
Baca juga:
Demikian sedikit isu perihal "Cara beternak burung Ciblek yang benar". Untuk isu lain seputar burung Ciblek, sanggup dibaca pada artikel yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Indukan Ciblek jantan dan betina

No comments:

Post a Comment

Infoburungindo Cara Melatih Jalak Kebo Mata Putih Biar Dapat Bicara

Burung Jalak Kebo/Jalak Penyu yaitu salah satu jenis burung kicau yang cepat gacor dan sangat cerewet, bahkan bila telaten melatihnya burung...