Thursday, 15 November 2018

Infoburungindo Cara Melatih Jalak Kebo Mata Putih Biar Dapat Bicara

Burung Jalak Kebo/Jalak Penyu yaitu salah satu jenis burung kicau yang cepat gacor dan sangat cerewet, bahkan bila telaten melatihnya burung ini sanggup mengucapkan beberapa kata Manusia ibarat "halo, hai, cewek" dan beberapa kata-kata pendek lainnya, terutama untuk jenis Jalak Kebo mata putih.

Pada dasarnya setiap jenis burung Jalak (Jalak Kebo, Jalak Nias, Jalak Suren, Jalak Putih dan lainnya) yaitu burung peniru yang baik dan sanggup dilatih untuk mengucapkan beberapa kata-kata pendek, hanya saja Jalak Kebo/Jalak Penyu bukanlah dari jenis burung ibarat Beo yang sanggup menghafal beberapa kata sekaligus untuk diucapkan dengan fasih. Maka dari itu untuk melatih Jalak Kebo mata putih bicara berbeda dengan cara melatih burung Beo.

Berikut ini beberapa cara untuk melatih Jalak Kebo mata putih supaya sanggup bicara:

• Pilihlah Jalak Kebo/Jalak Penyu yang usianya masih muda supaya lebih gampang jinak dan lebih gampang mengingat kata-kata yang kita ucapkan. Lebih baik lagi bila memelihara Jalak Kebo dari anakan sebab memorinya masih kosong sehingga lebih gampang mengingat kata-kata yang kita ajarkan.

• Tempatkan Jalak Kebo/Jalak Penyu diruangan yang sering dipakai untuk beraktifitas supaya secara alami sanggup menirukan kata-kata Manusia yang sering didengarnya.

• Harus sering di ajak bermain-main dengan cara mengelus-elus kepingan badan dan kepalanya.

• Biasakan untuk memberi makan Jalak Kebo/Jalak Penyu pribadi dari tangan sambil mengelus-elus kepalanya dan diajak bicara dengan kata-kata yang sama di ulang-ulang setiap hari.

• Biasakan untuk selalu mengucapkan kata-kata singkat yang gampang di ingat supaya Jalak Kebo terbiasa dengan kata-kata tersebut dan menghafalnya.

• Setiap kali kita melatih Jalak Kebo, selalu berikan pakan favoritnya berupa jangkrik atau pakan lain yang disuakainya.

Lakukan cara tersebut secara rutin dan konsisten supaya Jalak Kebo mata putih sanggup bicara menirukan kata-kata yang kita ajarkan dengan fasih.

Baca juga:

Tips sukses beternak Jalak Suren Jawa untuk pemula

Cara pemasteran Jalak Suren Jawa trotol/anakan supaya full isian

Ciri-ciri perbedaan Jalak Nias jantan dan betina yang akurat

Demikian sedikit informasi perihal "Cara melatih Jalak Kebo mata putih supaya sanggup bicara". Untuk informasi lain seputar burung Jalak, sanggup dibaca pada artikel yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Anakan Jalak Kebo mata putih

Monday, 12 November 2018

Infoburungindo Perawatan Khusus Untuk Murai Kerikil Trotol Semoga Cepat Ganti Bulu Dewasa

Pada artikel kali ini kita akan membahas ihwal perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) trotolan usia 1,5 bulan semoga lebih cepat berganti bulu.

Memelihara Murai Batu (MB) trotolan memang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam merawatnya setiap hari hingga burung menjadi remaja dan sanggup dinikmati bunyi kicauannya yang merdu.

Berikut ini rujukan perawatan harian Murai Batu (MB) trotolan hingga berganti bulu dewasa:

• Pakan

Trotolan Murai Batu (MB) memerlukan lebih banyak nutrisi untuk menunjang pertumbuhannya semoga normal dan optimal, oleh alasannya ialah itu trotolan Murai Batu harus diberikan pakan berprotein tinggi mirip jangkrik dengan porsi 8-10 ekor ditambah kroto segar dengan porsi 1 sendok makan setiap pagi. Kalau tidak ada kroto porsi jangkrik ditambah menjadi 15 ekor.

Pada sore harinya berikan jangkrik sebanyak 10 ekor tanpa pelengkap kroto atau ulat kandang. Extra fooding (EF) hanya diberikan pada pagi dan sore saja, dan untuk pakan utamanya tetap diberikan voer didalam cepuknya.

• Mandi

Murai Batu (MB) ternak harus di ajari untuk mandi keramba semenjak dini semoga sesudah remaja terbiasa mandi keramba. Walaupun pada awalnya harus dipaksa dengan cara ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam keramba dan dipancing dulu dengan disemprot air semoga mau mandi, alasannya ialah kalau tidak di ajari semenjak trotolan maka sesudah remaja burung tidak akan mau masuk keramba untuk mandi. Berbeda dengan Murai Batu gampang hutan (MH), walaupun sudah remaja tapi lebih gampang untuk mandi didalam keramba.

• Penjemuran

Penjemuran bersama-sama tidak terlalu penting untuk Murai Batu (MB) trotolan, alasannya ialah tanpa dijemur-pun burung tetap sehat, lincah dan suaranya juga lebih jernih. Murai Batu trotolan cukup dijemur selama 15 menit saja pada jam 07.00 pagi untuk menghangatkan tubuhnya.

Jadi untuk merawat Murai Batu (MB) trotolan sebaiknya fokus pada pergantian bulunya dulu, alasannya ialah yang kita harapkan dari Murai Batu trotolan tentu saja semoga burung cepat berganti bulu dan terlihat gagah menjadi Murai Batu remaja. Untuk itu sebaiknya terapkan rujukan perawatan mirip rujukan perawatan Murai Batu remaja yang sedang mabung (ngurak).

• Penempatan

Penempatan juga merupakan faktor penting dalam proses tumbuh kembang Murai Batu (MB) trotolan, oleh alasannya ialah itu sebaiknya Murai Batu trotolan ditempatkan pada ruangan yang mempunyai sirkulasi udara yang baik dan jangan berpindah-pindah daerah dulu untuk beberapa waktu.

Usahakan jangan menempatkan Murai Batu (MB) trotolan diruangan yang pengap, panas, kurang cahaya dan sirkulasi udaranya jelek alasannya ialah sanggup mengakibatkan Murai Batu trotolan menjadi tidak sehat, pertumbuhannya tidak normal, suaranya menjadi serak dan bahkan sanggup terkena serangan penyakit mirip tetelo.

• Pemasteran

Proses pemasteran untuk Murai Batu (MB) ternak merupakan salah satu proses penting semoga nantinya sesudah remaja Murai Batu tersebut mempunyai bahan isian yang bervariasi, alasannya ialah bunyi kicauan Murai Batu ternak tergantung dari proses pemasteran yang dilakukan semenjak burung masih kecil. Lain halnya dengan Murai Batu muda hutan (MH) yang telah mempunyai bunyi isian alam.

Murai Batu (MB) termasuk burung yang cerdas apalagi jika usianya masih muda, menyerupai kertas putih yang masih higienis dan kosong, maka terserah kita mau digambar atau ditulisi apa sesuai selera kita.

• Proses pergantian bulu

Normalnya pada usia 3 bulan, trotolan Murai Batu (MB) akan mulai memasuki proses berganti bulu. Pada masa ini sebaiknya burung lebih banyak dikrodong (full krodong) hingga semua bulu-bulu trotolnya rontok semua.

Pada masa pergantian bulu ini, kurangi porsi derma jangkrik dan berikan pelengkap extra fooding (EF) mirip ulat hongkong (UH) atau ulat sangkar (UK) untuk membantu mempercepat proses perontokan bulu-bulunya.

Setelah bulu-bulu gres mulai tumbuh, berikan porsi jangkrik lebih banyak, tambahkan kroto sebagai sajian extra foodingnya dan stop derma ulat hongkong (UH) atau ulat kandang.

Lakukan perawatan tersebut secara rutin dan konsisten semoga Murai Batu (MB) trotolan sanggup tumbuh normal dan optimal, serta proses pergantian bulunya sanggup berlangsung lebih cepat dan normal.

Baca juga:

Tips ternak Murai Batu semoga menghasilkan anakan yang berkualitas

Usia ideal Murai Batu (MB) untuk dilombakan

Dampak jelek penjemuran yang terlalu usang pada Murai Batu

Demikian sedikit isu ihwal "Perawatan khusus untuk Murai Batu trotol semoga cepat ganti bulu dewasa". Untuk isu lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Trotolan Murai Batu (MB) umur 1,5 bulan

Saturday, 10 November 2018

Tips Sukses Beternak Jalak Suren Jawa Untuk Pemula

Jalak Suren Jawa (Lokal) yaitu salah satu jenis burung favorit para Kicau Mania. Burung ini populer sangat cerewet, cepat menjadi gacor, dan termasuk burung yang cersas alasannya yaitu sanggup menirukan banyak sekali macam bunyi kicauan burung-burung lain dan juga suara-suara lain yang sering didengarnya.
Memelihara Jalak Suren Jawa (Lokal) memang tidak akan membosankan alasannya yaitu bunyi isiannya sanggup majemuk tergantung dari proses pemasteran yang kita lakukan semenjak burung tersebut masih kecil.
Populasi Jalak Suren Jawa (Lokal) di alam bebas sudah sangat langka, bahkan sanggup dikatakan nyaris punah akhir perburuan liar dan rusaknya habitat alami burung ini, sehingga stok Jalak Suren Jawa (Lokal) dipasaran hampir seluruhnya berasal dari hasil penangkaran.
Banyaknya peminat Jalak Suren Jawa (Lokal) tentunya menjadi peluang perjuangan yang cukup menjanjikan bila sanggup berhasil menangkarkan burung ini, alasannya yaitu harga jual Jalak Suren Jawa (Lokal) masih cukup tinggi hingga ketika ini.
Beternak Jalak Suren Jawa (Lokal) bergotong-royong secara garis besar hampir sama dengan cara beternak burung kicauan jenis lainnya menyerupai Kacer, Murai Batu (MB) dan burung-burung lainnya. Kunci keberhasilan dalam budidaya Jalak Suren Jawa (Lokal) yaitu niat, ketelitian, ketelatenan, kesabaran, dan tehnik budidaya yang benar.
Berikut ini tahapan-tahapan dalam beternak Jalak Suren Jawa (Lokal):
Memilih calon indukan
• Burung yang ideal untuk dijadikan indukan baik jantan maupun betina yaitu yang telah berusia sekitar 1-2 tahun, alasannya yaitu pada usia tersebut Jalak Suren sudah siap kawin.
• Pilihlah calon indukan Jalak Suren Jawa (Lokal) yang sudah jinak semoga proses reproduksinya berjalan lancar.
• Pilihlah calon indukan Jalak Suren Jawa (Lokal) yang sehat, tidak mempunyai cacat fisik dan tidak sedang terkena penyakit.
• Pilihlah calon indukan Jalak Suren Jawa (Lokal) yang mempunyai postur badan ideal (Proporsional), dan mempunyai penampilan fisik yang menarik.
• Pilihlah calon indukan Jalak Suren Jawa (Lokal) yang mempunyai bunyi manis dengan volume yang keras semoga anakan yang dihasilkan juga berkualitas.
Menyiapkan sangkar penangkaran
• Sebetulnya tidak ada ukuran baku untuk sangkar penangkaran Jalak Suren Jawa (Lokal), tapi idealnya ukuran sangkar penangkaran sanggup dibentuk dengan ukuran 2x1x2,5 m. Tapi bila lokasinya tidak memungkinkan, sangkar penangkaran sanggup dibentuk dengan ukuran 1x1x1 m.
• Dinding sebelah kanan, kiri dan belakang sangkar penangkaran sanggup dibentuk dari batako atau watu bata merah, tapi jangan diplester semen semoga kelembabannya tetap terjaga.
• Untuk penggalan depan sangkar penangkaran sanggup ditutup dengan kawat ram.
• Untuk atap sangkar penangkaran sebaiknya sebagian ditutup dengan asbes dan sebagian lagi ditutup dengan kawat ram.
• Lantai sangkar penangkaran sanggup tetap memakai tanah semoga kondisi didalam sangkar tetap lembab dan lebih cepat menyerap kotoran burung.
• Tenggeran/tangkringan sebaiknya memakai ranting kayu asam semoga gampang dicengkeram.
• Kotak sarang untuk Jalak Suren Jawa (Lokal) sanggup dibentuk dari kayu atau triplek dengan bentuk persegi ukuran 25x25x35 cm. Kotak sarang diletakkan dibagian atas sangkar penangkaran alasannya yaitu Jalak Suren lebih suka bersarang/bertelur di atas/tempat yang tinggi.
• Sediakan juga daerah air yang cukup besar didalam sangkar penangkaran untuk mandi burung.
Proses perjodohan
Jika kita membeli Jalak Suren jantan dan betina yang belum berjodoh, maka kedua calon indukan Jalak Suren tersebut harus dijodohkan terlebih dulu sebelum dimasukkan ke dalam sangkar penangkaran semoga tidak terjadi perkelahian.
Berikut ini langkah-langkah untuk menjodohkan calon indukan Jalak Suren jantan dan betina:
• Tempatkan kedua calon indukan Jalak Suren Jawa dalam sangkar terpisah. Atur posisi kedua sangkar semoga letak daerah pakan dan minumnya saling berdekatan sehingga pada ketika makan dan minum kedua calon indukan Jalak Suren merasa menyerupai sedang makan dan minum bersama.
• Atur posisi tenggeran/tangkringannya searah membentuk garis lurus semoga ketika bertengger kedua calon indukan Jalak Suren saling berdekatan, tetutama pada ketika tidur semoga sanggup saling berdekatan meskipun masih terhalang jeruji kandang.
• Biarkan proses tersebut berlangsung selama beberapa hari, dan bila kedua burung sudah mulai berkicau saling bersahutan, maka keduanya sanggup mulai disatukan dalam satu kandang.
• Amati tingkah laris kedua calon indukan Jalak Suren Jawa selama beberapa saat. Jika salah satu burung bertingkah kasar dan menyerang pasangannya, segera semprot burung yang mencoba menyerang tersebut dengan air.
• Jika kedua calon indukan Jalak Suren masih saja saling menyerang, sebaiknya kedua burung dipisahkan lagi dalam sangkar terpisah menyerupai sebelumnya.
• Ulangi proses penyatuan kedua calon indukan Jalak Suren Jawa setiap 3 kali sehari hingga keduanya tidak saling menyerang lagi (akur).
• Jika sehabis disatukan dalam satu sangkar keduanya sudah benar-benar terlihat akur dan mulai berkicau sahut-sahutan, maka sudah saatnya untuk memasukkan Jalak Suren betina kedalam sangkar penangkaran terlebih dulu pada pagi hari, sedangkan Jalak Suren jantan tetap ditempatkan didalam sangkar terpisah yang didekatkan dengan sangkar penangkaran yang telah ditempati Jalak Suren betina. Selanjutnya pada sore harinya Jalak Suren jantan juga dimasukkan kedalam sangkar penangkaran dengan hati-hati semoga tidak mengagetkan Jalak Suren betina yang ada didalam sangkar penangkaran.
• Pada malam harinya amati kedua calon indukan Jalak Suren Jawa tersebut. Jika keduanya tidur saling berdekatan, kemungkinan besar telah berjodoh.
Pemberian pakan
Pakan utama Jalak Suren Jawa yaitu voer kering, tapi pada ketika ditangkarkan sebaiknya kedua indukan lebih banyak diberikan pakan alami menyerupai pisang dan pepaya, serta diberikan Extra fooding (EF) berupa jangkrik, ulat hongkong, kroto, cacing dan lainnya dengan porsi lebih banyak.
Pada ketika ditangkarkan, Jalak Suren membutuhkan lebih banyak pakan berprotein tinggi untuk mendongkrak birahinya sehingga proses perkawinan akan bejalan lancar.
Kebutuhan pakan utama dan pakan embel-embel harus tercukupi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kedua indukan Jalak Suren Jawa, alasannya yaitu dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi kedua indukan, akan mempercepat proses reproduksi Jalak Suren Jawa (Lokal).
Indukan Jalak Suren betina akan mulai bertelur kurang lebih 1 ahad sehabis proses perkawinan terjadi. Selanjutnya telur akan di erami oleh induk Jalak Suren betina hingga menetas.
Perawatan anakan Jalak Suren Jawa (Lokal)
• Setelah telur menetas, biarkan dulu anakan Jalak Suren Jawa (Lokal) dirawat induknya hingga berumur 1 ahad atau 1 bulan.
• Setalah di ambil/di sapih dari induknya, anakan Jalak Suren Jawa (Lokal) dimasukkan ke dalam inkubator atau sangkar yang diberi lampu sebagai penghangat. Tempatkan anakan Jalak Suran Jawa sendiri-sendiri didalam besek atau sarang buatan.
• Anakan Jalak Suren Jawa diberikan pakan dengan cara diloloh voer halus yang dicampur ktoto atau potongan perut jangkrik dan dibasahi dengan air hangat setiap 1 jam sekali.
• Setelah agak besar anakan Jalak Suren Jawa sanggup diloloh 2 jam sekali, tapi didalam kandangnya disediakan campuran voer. Setelah semakin besar anakan Jalak Suren diloloh 3 jam sekali dan seterusnya hingga sanggup makan sendiri.
• Jika sudah sanggup makan sendiri, anakan Jalak Suren Jawa sanggup mulai diberikan jangkrik kecil yang telah dibuang kaki-kakinya sehari 3 kali masing-masing sebanyak 5 ekor.
Baca juga:
Demikian sedikit isu wacana "Tips sukses beternak Jalak Suren Jawa untuk pemula". Untuk isu lain seputar burung Jalak, sanggup dibaca pada artikel yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Indukan Jalak Suren Jawa

Thursday, 8 November 2018

Cara Beternak Cucak Rowo Yang Benar Supaya Berhasil

Burung Cucak Rowo dikenal sebagai burung glamor dengan harga yang mahal dan identik sebagai burung peliharaan orang-orang kaya.
Penampilan fisik burung Cucak Rowo sesungguhnya sanggup dibilang kurang menarik. Suara kicauan Cucak Rowo juga cenderung monoton, tapi terdengar sangat merdu dan mewah.
Banyaknya peminat Cucak Rowo dan harganya yang mahal sanggup dimanfaatkan sebagai bisnis yang menguntungkan dengan cara menangkarkan burung ini, alasannya ialah populasi Cucak Rowo di alam bebas sudah sangat langka, sehingga sangat sulit untuk mendapat burung Cucak Rowo materi tangkapan hutan.
Satu-satunya kemungkinan untuk mendapat burung Cucak Rowo ialah dengan membelinya di peternakan. Oleh lantaran itulah beternak Cucak Rowo merupakan perjuangan yang cukup menjanjikan.
Berikut ini beberapa tahapan dalam beternak Cucak Rowo semoga berhasil:
• Menyiapkan calon indukan
Pilihlah calon indukan Cucak Rowo jantan yang telah berusia 1-1,5 tahun, sedangkan untuk calon indukan Cucak Rowo betina yang telah berusia 2 tahun.
Pilihlah calon indukan Cucak Rowo yang berkualitas, yaitu yang mempunyai postur badan ideal, mempunyai mental yang bagus, serta mempunyai bunyi kicauan yang manis dengan volume yang keras.
• Proses perjodohan
Pada tahap awal perjodohan, kedua calon indukan Cucak Rowo ditempatkan dalam sangkar terpisah. Cucak Rowo betina sanggup pribadi dimasukkan kedalam sangkar ternak, sedangkan Cucak Rowo jantan ditempatkan didalam sangkar harian.
Untuk sementara kedua calon indukan Cucak Rowo jangan dipertemukan dulu, cukup semoga sanggup saling mendengar suaranya saja. Biarkan kedua calon indukan tersebut saling berkicau sahut-sahutan, dan sehabis bunyi kicauan keduanya terdengar nyetel dalam waktu yang lama, maka kedua calon indukan sanggup mulai dipertemukan dengan cara memasukkan sangkar Cucak Rowo jantan kedalam sangkar ternak.
Pantau kondisi tersebut dalam beberapa hari, dan jikalau kedua calon indukan Cucak Rowo terlihat sudah mulai cocok/akur yang ditandai dengan seringnya Cucak Rowo betina mendekati Cucak Rowo jantan, terutama dikala tidur pada malam hari, maka Cucak Rowo jantan sanggup dilepaskan kedalam sangkar ternak.
Setelah disatukan didalam sangkar ternak (breeding), kedua indukan Cucak Rowo akan melaksanakan perkawinan secara alami, tapi cepat atau lambatnya proses perkawinan tergantung dari kondisi birahi dari kedua calon indukan tersebut dan juga dari faktor-faktor lain ibarat kondisi lingkungan sekitar sangkar ternak.
Biasanya para peternak akan menciptakan sangkar ternak (breeding) yang diubahsuaikan dengan habitat alami burung Cucak Rowo, yaitu dengan menambahkan tumbuhan hidup ibarat pohon palem, pohon sawo, pohon jambu, pohon belimbing dan tanaman-tanaman berukuran kecil lainnya didalam sangkar penangkaran Cucak Rowo.
Untuk mempercepat proses perkawinan indukan Cucak Rowo, berikan pakan alami berupa buah-buahan segar ibarat pisang, pepaya, sawo, dan buah-buahan lainnya. Dan yang paling penting ialah dengan menambahkan Extra fooding (EF) ibarat jangkrik, ulat hongkong, atau kroto dengan porsi yang cukup banyak untuk mendongkrak birahi kedua indukan Cucak Rowo. Selain diberikan buah-buahan dan Extra fooding (EF), sanggup juga ditambahkan voer untuk melengkapi kebutuhan nutrisi Cucak Rowo sekaligus untuk mengantisipasi jikalau pakan alaminya habis.
Setelah kedua indukan Cucak Rowo melaksanakan perkawinan, maka indukan Cucak Rowo betina akan mulai menyusun sarang dan akan mulai bertelur.
Cucak Rowo betina biasanya akan bertelur sebangak 2 butir dan akan di erami selama 14 hari hingga telur-telurnya menetas. Setelah telur-telurnya menetas, biarkan piyik/anakan Cucak Rowo dirawat dulu oleh induknya selama 1 ahad gres sanggup di ambil/dipanen. Cara memanennya dengan mengambil piyik bersama sarangnya.
Setelah piyik/anakan Cucak Rowo di ambil, indukan Cucak Rowo akan segera melaksanakan perkawinan lagi dan akan bertelur kembali.
Cucak Rowo termasuk burung yang agak susah untuk diternakkan lantaran sifat alaminya yang sensitif.
Ada beberapa kasus dikala sarang burung Cucak Rowo yang sudah ada telur atau piyiknya tersentuh oleh tangan peternak, maka indukan Cucak Rowo tidak mau kembali lagi ke sarangnya untuk mengerami telurnya. Bahkan hingga menelantarkan piyik/anakannya. Tapi tidak semua Cucak Rowo mempunyai huruf ibarat itu.
Baca juga:
Demikian sedikit warta wacana "Cara beternak Cucak Rowo yang benar semoga berhasil". Untuk warta lain seputar Cucak Rowo, sanggup dibaca pada artikel yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Penangkaran Cucak Rowo

Monday, 5 November 2018

Cara Beternak Burung Ciblek Yang Benar

Popularitas burung Ciblek hingga ketika ini masih tetap bertahan walaupun ketika ini sudah jarang digelar lomba untuk kelas Ciblek. Walaupun ketika ini burung Ciblek lebih banyak dipelihara sebagai burung masteran, namun harga jualnya masih tetap stabil terutama untuk burung Ciblek Kristal.
Tapi sayangnya populasi burung Ciblek di alam bebas sudah semakin langka akhir perburuan liar dan tidak ada upaya untuk membudidayakan burung fighter bertubuh mungil ini.
Padahal kalau ditangkarkan dengan benar, burung Ciblek juga sanggup berkembang biak menyerupai burung-burung lainnya, dan tentunya sanggup dijadikan sebagai bisnis sampingan untuk menambah penghasilan.
Masih banyaknya peminat burung Ciblek tentunya menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan, apalagi masih jarang peternak yang mau menangkarkan burung ini.
Agar berhasil membudidayakan burung Ciblek, kita harus memahami dulu tahapan-tahapannya dari mulai pemilihan indukan, menyiapkan sangkar ternak, proses perjodohan, perawatan, hingga pada masa panen dan pemeliharaan anakan Ciblek.
Berikut ini tahapan-tahapan dalam beternak burung Ciblek:
• Pemilihan calon indukan jantan dan betina
Pemilihan calon indukan merupakan tahapan awal dalam beternak burung Ciblek. Agar sanggup menghasilkan anakan yang bagus, maka kita juga harus menentukan indukan yang bagus, baik dari segi fisik, mental dan kualitas bunyi kicauannya.
Untuk calon indukan jantan, pilihlah burung yang sehat, sudah jinak, mempunyai mental fighter tinggi, mempunyai bunyi yang keras dan nyaring (kristal) disertai bunyi tembakan panjang (ngebren), mempunyai postur badan yang ideal, tidak mempunyai cacat fisik, dan sudah berumur diatas 1 tahun.
Sedangkan untuk calon indukan betina, pilihlah burung yang sehat, sudah birahi (ngleper kalau didekatkan dengan burung jantan), dan sudah berumur minimal 8 bulan.
• Kandang ternak
Kandang ternak untuk burung Ciblek sanggup dibentuk dari kawat ram dengan ukuran minimal 60x90x90 cm. Agar burung Ciblek merasa nyaman dan sanggup lebih leluasa beraktivitas sebaiknya didalam sangkar penangkaran dilengkapi tanaman hidup untuk memberi kesan alami menyerupai di alam bebas.
Didalam sangkar penangkaran juga diberikan kotak sarang yang sanggup dibentuk dari gelas plastic bekas atau kotak kayu seukuran gelas yang di isi serat nanas, daun cemara kering atau rumput-rumput kering.
Jika kita menangkarkan lebih dari satu pasang burung Ciblek, usahakan untuk memisahkan atau memberi sekat antara satu sangkar dengan sangkar yang lain semoga burung tidak sanggup saling melihat.
• Proses perjodohan
Untuk proses perjodohan calon indukan burung Ciblek tolong-menolong tidak jauh berbeda dengan proses perjodohan burung jenis lainnya. Caranya dengan menggantung sangkar Ciblek jantan dan sangkar Ciblek betina dengan posisi saling berdekatan atau dengan memasukan keduanya ke dalam sangkar perjodohan yang diberi sekat.
Pada tahap awal perkenalan biasanya burung Ciblek jantan dan betina akan saling mengatakan emosinya masing-masing. Proses perkenalan kedua calon indukan Ciblek tersebut dilakukan selama beberapa hari semoga keduanya saling mengenal dan menyesuaikan diri terlebih dulu.
Selama masa perjodohan, berikan pakan yang mengandung protein tinggi untuk menaikkan birahi kedua calon indukan Ciblek menyerupai jangkrik dan kroto dengan porsi yang lebih banyak.
Selama masa perjodohan kita harus terus memantau perkembangannya. Jika Ciblek jantan terlihat selalu ingin menyerang Ciblek betina, maka porsi derma jangkrik dan kroto untuk burung jantan sebaiknnya dikurangi, sedangkan porsi jangkrik dan kroto untuk burung betina sebaiknya diperbanyak, begitu pula kalau terjadi sebaliknya.
Tanda-tanda Ciblek jantan dan betina sudah berjodoh antara lain:
• Burung Ciblek jantan dan betina akan selalu mengambil posisi berdekatan pada waktu tidur.
• Burung Ciblek betina lebih sering membalas bunyi kicauan burung jantan dengan bunyi khasnya.
Setelah kedua calon indukan Ciblek mengatakan gejala tersebut, maka saatnya untuk menyatukan keduanya dalam sangkar penangkaran.
Setelah kedua calon indukan Ciblek disatukan didalam sangkar penangkaran, kita harus tetap memantau sikap keduanya semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Jika keduanya masih saling menyerang, maka proses penjodohan harus diulang lagi hingga keduanya benar-benar akur (berjodoh).
• Masa pengeraman
Setelah kedua indukan Ciblek berjodoh dan melaksanakan perkawinan, maka indukan Ciblek betina akan mulai menyusun sarang (ngunjal) dan mulai bertelur.
Burung Ciblek akan mengerami telurnya selama kurang lebih 11 hari hingga telur-telurnya menetas. Pada ketika burung Ciblek mengerami telurnya, usahakan semoga suasana disekitar sangkar penangkaran hening supaya proses pengeraman tidak terganggu.
• Penyapihan anakan Ciblek
Anakan/piyik burung Ciblek sebaiknya dipanen/diambil dari sarangnya pada umur 4-5 hari untuk menghindari kemungkinan jelek menyerupai dibuang oleh induknya sendiri alasannya yaitu kondisi birahi burung Ciblek sangat labil.
• Pakan yang cocok untuk anakan Ciblek
Setelah disapih dari induknya, anakan Ciblek cukup diberikan pakan berupa kroto segar yang sudah dibersihkan dari semut-semutnya atau belahan perut jangkrik ukuran kecil hingga umur 8 hari.
Setelah anakan burung Ciblek berumur diatas 8 hari, gres mulai dikenalkan dengan pakan aksesori berupa gabungan voer halus dan kroto yang dicampur sedikit air.
Setelah berumur 22 hari, biasanya anakan burung Ciblek sudah mulai berguru makan sendiri. Pada usia ini burung diberikan kroto segar yang dicampur dengan sedikit voer halus (kering) didalam cepuk pakannya.
Baca juga:
Demikian sedikit isu perihal "Cara beternak burung Ciblek yang benar". Untuk isu lain seputar burung Ciblek, sanggup dibaca pada artikel yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Indukan Ciblek jantan dan betina

Saturday, 3 November 2018

Tips Ternak Murai Watu Biar Menghasilkan Anakan Yang Berkualitas

Hal pertama yang harus dipersiapkan dalam beternak Murai Batu (MB) yaitu menentukan indukan jantan dan betina yang berkualitas.
Ukuran wacana kualitas seekor Murai Batu (MB) sanggup majemuk tergantung dari tujuan dalam menangkarkan burung tersebut. Tapi dasar utama dari pemilihan indukan yang berkualitas yaitu dengan melihat dari gen/silsilah indukan Murai Batu tersebut.
Jika tujuan dari menangkarkan Murai Batu (MB) yaitu untuk menghasilkan burung-burung dengan kualitas lomba, maka harus menentukan indukan jantan yang mempunyai trah juara.
Biasanya Murai Batu (MB) yang telah mendapat predikat juara pada perlombaan-perlombaan besar merupakan calon indukan berkualitas yang berpotensi menghasilkan anakan yang berkualitas lomba.
Tapi untuk mendapat indukan yang sudah berprestasi, tentunya harus mengeluarakan biaya yang tidak sedikit alasannya yaitu harga Murai Batu (MB) yang sudah prestasi niscaya cukup mahal.
Jika terkendala dilema biaya, kita sanggup mencari calon indukan yang mempunyai prospek cantik walaupun belum pernah juara atau dilombakan.
Umumnya indukan yang cantik mempunyai volume bunyi keras, mempunyai kecerdasan dalam menirukan bunyi burung lain, mempunyai tonjolan-tonjolan bunyi yang khas menyerupai tembakan-tembakan, ngeroll dan banyak mempunyai variasi suara, serta mempunyai performa dan penampilan yang baik.
Setelah mendapat calon indukan Murai Batu (MB) jantan, selanjutnya tinggal mencari indukan betina yang berkualitas. Ciri-ciri fisiknya kurang lebih sama dengan indukan jantan.
Untuk calon indukan betina juga harus mempunyai bunyi yang bagus, mental yang cantik dan postur yang cantik (ideal dan tidak cacat), serta mempunyai ekor yang cukup panjang untuk ukuran Murai Batu (MB) betina.
Murai Batu (MB) yang akan dijodohkan sebaiknya berasal dari sub-spesies atau dari wilayah yang sama. Ini memang lebih sulit alasannya yaitu jarang sekali diperdagangkan Murai Batu betina. Mayoritas pedagang lebih menentukan menjual Murai Batu jantan alasannya yaitu nilai ekonomisnya lebih tinggi.
Cara yang sanggup dilakukan untuk mendapat Murai Batu (MB) betina yang berkualitas yaitu dengan mendatangi daerah penangkaran Murai Batu yang sudah terpercaya.
Tapi kalau tujuannya hanya sekedar untuk menangkarkan Murai Batu (MB) saja untuk menambah penghasilan, maka kita sanggup menentukan calon indukan jantan dan betina tanpa harus mempertimbangkan trah atau silsilahnya, dan sanggup dari jenis apa saja.
Langkah-langkah dalam menjodohkan calon indukan Murai Batu (MB):
Setelah mendapat calon indukan jantan dan betina, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu dengan memperkenalkan keduanya dengan memperdengarkan bunyi kicauan indukan jantan dan indukan betina terlebih dahulu tanpa saling melihat satu sama lain. Caranya dengan menempatkan kedua burung tersebut dalam sangkar gantung yang terpisah.
Usahakan untuk menempatkan kandangnya dalam satu area biar sanggup saling mendengar bunyi kicauannya. Usahakan biar kedua calon indukan tersebut tidak saling melihat dulu. Jika tempatnya tidak memungkinkan untuk memisahkan keduanya, kita sanggup memakai sekat atau kerodong pada kandangnya.
Setelah kedua calon indukan Murai Batu (MB) tersebut terdengar sudah saling sahut-sahutan, untuk sementara biarkan saja dulu hingga irama kicauan keduanya terdengar seirama. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 2-3 hari, tapi tidak mutlak alasannya yaitu tergantung kondisi dilapangan.
Pada masa perjodohan, dianjurkan untuk memberian pakan hidup dan nutrisi yang cukup biar kedua calon indukan Murai Batu (MB) mencapai puncak birahi, sehingga proses pejodohan akan berlangsung lebih cepat.
Setelah terjadi keseimbangan irama kicauan dari kedua indukan Murai Batu (MB) tersebut, saatnya untuk mempertemukan keuanya dengan tahapan sebagai berikut:
• Buka kerodong atau sekat sangkar kedua indukan Murai Batu (MB) dengan jarak antara kedua sangkar tetap berjauhan sekitar 4 meter. Jangan terburu-buru untuk eksklusif menyatukan keduanya dalam satu kandang.
Karena kalau keduanya eksklusif disatukan dalam satu kandang, dikuatirkan indukan Murai Batu (MB) jantan akan menyerang bahkan membunuh indukan betina.
Tahap perjodohan kedua calon indukan Murai Batu (MB) akan berlangsung selama beberapa hari, bahkan sanggup hingga beberapa minggu. Setelah proses tersebut berjalan dengan baik dan terlihat ada kemajuan, kita sanggup menempatkan sangkar keduanya dengan jarak yang lebih bersahabat menjadi 1 atau 2 meter.
Biasanya kalau kedua calon indukan Murai Batu (MB) sudah saling cocok, maka Murai Batu jantan akan mulai mengatakan sikap yang berbeda menyerupai mengibas-ngibaskan ekornya dan bersuara merdu untuk menarik perhatian Murai Batu betina.
Jika reaksi calon indukan betina hanya membisu saja di atas tangkringan, itu menunjukan kalau Murai Batu (MB) betina tersebut belum siap untuk kawin. Tapi kalau reaksi calon indukan betina mengambil posisi membungkuk dan melebarkan kedua sayapnya (ngleper), berarti hal itu menunjukan kalau calon indukan betina tersebut sudah benar-benar siap untuk kawin.
Setelah terlihat gejala kecocokan menyerupai di atas, segera masukkan kedua calon indukan Murai Batu (MB) tersebut dalam sangkar penangkaran yang besar, tapi calon indukan jantan tetap berada didalam sangkar harian yang digantung di dalam sangkar penangkaran.
Biarkan proses penjodohan ini berlanjut hingga calon indukan Murai Batu (MB) betina benar-benar siap untuk dikawinkan yang ditandai dengan seringnya calon indukan betina hinggap disekitar sangkar calon indukan jantan.
Setelah tahap perjodohan mengatakan kemajuan yang baik, kita sanggup mengeluarkan calon indukan Murai Batu (MB) jantan dari sangkar harian biar sanggup bersatu dengan calon indukan betina didalam sangkar penangkaran.
Dalam beberapa kejadian, sehabis kedua calon indukan Murai Batu (MB) ditempatkan dalam sangkar penangkaran, maka keduanya akan cepat melaksanakan acara perkawinan. Setelah kedua indukan Murai Batu melaksanakan perkawinan, indukan betina akan mulai membangun sarangnya.
Oleh alasannya yaitu itu, dalam sangkar penangkaran juga perlu disiapkan materi penyusun sarang berupa merang atau daun cemara/pinus. Sebagian materi dimasukkan ke dalam kotak sarang dan sebagian lainnya diletakkan di lantai sangkar penangkaran.
Biasanya, sehabis 2 hari berlangsung sarang akan tamat dibentuk dan indukan betina akan beristirahat. Setelah kurang lebih 4 hari, indukan betina akan mulai bertelur.
Dalam sehari indukan Murai Batu (MB) betina akan bertelur sekali. Jumlah telur yang dihasilkan antara 3 hingga 4 butir. Setelah jumlah telur yang dikeluarkan ada 3 butir, indukan betina biasanya sudah mulai mengerami telur-telurnya.
Baca juga:
Demikian sedikit isu wacana "Tips ternak Murai Batu biar menghasilkan anakan yang berkualitas". Untuk isu lain seputar Murai Batu (MB), sanggup dibaca pada artikel yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Proses perjodohan calon indukan Murai Batu (MB)

Infoburungindo Cara Melatih Jalak Kebo Mata Putih Biar Dapat Bicara

Burung Jalak Kebo/Jalak Penyu yaitu salah satu jenis burung kicau yang cepat gacor dan sangat cerewet, bahkan bila telaten melatihnya burung...