Friday, 2 March 2018

Ciri-ciri Jalak Putih/Jalak Pito jantan dan betina

Jalak Putih/Jalak Pito masih dianggap sebagai burung mewah, selain karena populasinya yang sudah langka dan sulitnya mendapatkan burung ini dipasaran, harga burung inipun termasuk cukup mahal.

Penampilan fisik Jalak Putih/Jalak Pito memang terlihat elegan dan mewah dengan warna bulu yang didominasi warna putih bersih dengan perpaduan warna hitam yang serasi pada bagian sayap dan ekornya menjadikan burung ini sangat cocok dipelihara sebagai burung kicauan sekaligus sebagai burung hias karena bentuk fisiknya yang menarik.

Jalak Putih/Jalak Pito memiliki karakter yang sama dengan jenis burung Jalak lainnya, yaitu sangat cerewet dengan volume suara yang keras dan suka meniru suara burung lain atau suara-suara lain yang sering didengarnya.

Populasi Jalak Putih/Jalak Pito hampir sama seperti Jalak Bali, yaitu terancam mengalami kepunahan yang disebabkan karena rusaknya habitat alami dari burung-burung tersebut dan juga karena semakin maraknya praktik perburuan liar terhadap spesies burung ini.

Karena populasi dari Jalak Putih/Jalak Pito ini semakin sedikit dan terus berkurang, maka pemerintah melalui dinas terkait telah memasukkan burung ini kedalam daftar burung yang dilindungi oleh undang-undang.

Tapi walaupun termasuk dalam daftar satwa yang dilindungi, permintaan terhadap Jalak Putih/Jalak Pito dipasaran masih cukup tinggi walaupun harganya cukup mahal. Hal itu pula yang dimanfaatkan oleh para oknum pedagang nakal untuk melakukan penipuan demi mendapatkan keuntungan yang besar dengan cara menyemir burung Jalak jenis lain seperti Jalak Kebo/Jalak Penyu dan juga Jalak Nias dengan warna putih.

Untuk para pemula, tentu akan mengalami kesulitan untuk membedakan antara Jalak Putih yang asli dan Jalak Putih yang palsu (semiran), apalagi jika tanpa perbandingan dengan Jalak Putih yang asli.

Ciri-ciri Jalak Putih/Jalak Pito yang asli:

• Memiliki ukuran tubuh sedang dan memiliki postur tubuh yang seimbang sehingga terlihat gagah.

• Pada burung dewasa memiliki bulu yang didominasi oleh warna putih bersih (tidak kusam) dengan kombinasi warna hitam yang serasi pada bagian ekor dan sayapnya.

• Untuk Jalak Putih yang masih muda, bulunya didominasi oleh warna putih kelabu (kusam) pada bagian leher, kepala, punggung, dan penutup sayapnya.

• Pada ras melanopterus (Jawa dan madura), warna punggung dan penutup sayap berwarna putih, sedangkan pada ras tertius (Bali), warna punggung dan penutup sayap berwarna abu-abu gelap.

• Memiliki kulit tanpa bulu pada sekitar mata dengan bentuk yang memanjang berwarna kuning cerah.

• Memiliki iris mata berwarna coklat tua.

• Paruh berwarna kuning dengan sedikit semburat warna hitam dengan bentuk lurus dan tajam.

• Memiliki ukuran kaki yang panjang dengan warna kecoklatan.

Ciri-ciri spesifik dari Jalak Putih/Jalak Pito jantan dan betina:

Memang agak sulit untuk membedakan burung Jalak Putih/Jalak Pito jantan dan betina karena keduanya memiliki warna bulu dan postur tubuh yang hampir serupa, namun ada satu cara untuk mengetahui jenis kelamin Jalak Putih yaitu dengan cara melihat bagian anusnya.

Pada anus Jalak Putih/Jalak Pito jantan berwarna ungu tua, sedangkan pada anus Jalak Putih betina berwarna putih kemerahan. Warna ungu tua pada anus Jalak Putih jantan akan terlihat sangat jelas saat burung telah berusia dewasa, sedangkan untuk burung yang masih muda warnanya agak kurang jelas.

Masih ada cara lain untuk membedakan Jalak Putih/Jalak Pito jantan dan betina, yaitu dengan memperhatikan kicauan dan bentuk kepalanya.

• Jika diperhatikan dengan seksama, Jalak Putih jantan memiliki ukuran badan dan kepala yang lebih besar dibanding Jalak Putih betina.

• Jalak Putih/Jalak Pito jantan memiliki karakter yang agresif dan lebih cerewet dengan kicauan ngeroll dan lebih nyaring dengan volume lebih keras serta lebih variataif bila dibandingkan dengan Jalak Putih betina yang kurang cerewet dengan kicauan yang cenderung monoton dan kurang keras.

• Ketika berkicau, jambul Jalak Putih/Jalak Pito jantan terlihat lebih jegrik/berdiri dibanding Jalak Putih betina.

Habitat Jalak Putih/Jalak Pito:

Burung ini lebih suka menghuni hutan primer dan hutan sekunder, tepi hutan atau lahan yang memiliki banyak pepohonan didataran rendah dan perbukitan. Walaupun burung ini adalah satwa endemik Pulau Jawa dan Bali, namun Jalak Putih juga bisa ditemukan diwilayah Lombok (NTB), Madura, Sumatera dan Kalimantan.

Dulu, Jalak Putih/jalak Pito sering terlihat berkeliaran disekitar area persawahan untuk mencari makan, namun saat ini Jalak Putih hanya bisa ditemukan didaerah rawa, hutan dataran rendah, dan hutan pedalaman yang jauh dari pemukiman penduduk.

Jalak Putih/Jalak Pito memiliki kebiasaan hidup secara berkelompok dengan jumlah koloni antara 4-5 ekor. Sarang Jalak Putih cukup sulit untuk ditemukan, karena burung ini sering membuat sarang pada lubang-lubang pohon yang tinggi sehingga sarang burung ini sulit sekali ditemukan.

Baca juga:

Cara memilih Jalak ombyokan yang sudah bunyi

Cara merawat burung Cililin agar cepat gacor

Perawatan harian Poksay Medan/Poksay Mantel agar cepat gacor

Demikian informasi tentang "Ciri-ciri Jalak Putih/Jalak Pito jantan dan betina". Untuk informasi lain seputar Jalak, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Jalak Putih/Jalak Pito jantan dan betina

Thursday, 1 March 2018

Cara merawat Kolibri Ninja (Konin) bakalan agar cepat gacor

Merawat Kolibri Ninja (Konin) dari anakan (ijoan/trotolan) memang lebih menyenangkan, karena jika kelak Kolibri Ninja (Konin) tersebut sudah gacor dan bahkan bisa teler tentu rasanya sangat puas karena kerja keras kita merawat burung tersebut dari ijoan/trotol terbayar dengan hasil yang sepadan.

Keuntungan lain dari merawat Kolibri Ninja (Konin) dari anakan yaitu burung lebih mudah jinak. Untuk mendapatkan Kolibri Ninja bakalan, kita bisa membelinya dipasar atau kios-kios burung terdekat dan biasanya banyak dijual dalam kandang ombyokan dari yang masih ijoan, trotolan, sampai yang sudah full metalik (Dewasa).

Jika kita membeli Kolibri Ninja (Konin) ombyokan tentu harganya jauh lebih murah dari Kolibri Ninja (Konin) yang sudah jadi (gacor). Sebaiknya beli dikios langganan yang sudah terpercaya agar mendapat jaminan kalau Konin yang kita beli tersebut berjenis kelamin jantan dan bisa ditukarkan jika ternyata betina.

Tapi bukan hal yang mudah untuk memelihara Konin bakalan, baik itu Konin yang masih trotol ataupun yang sudah dewasa (fullmet) agar bisa bertahan hidup dan bahkan bisa sampai menjadi gacor. Karena pakan Kolibri Ninja (Konin) tergolong cukup sulit, yaitu madu/nektar yang ada pada kelopak-kelopak bunga, sedangkan dalam perawatan kita otomatis burung akan mengalami peralihan jenis pakan yang berbeda dengan dihabitat aslinya.

Tapi sekarang sudah banyak tersedia nektar buatan khusus untuk burung jenis Kolibri dan sudah banyak tersedia dikios-kios burung dan dipasar-pasar burung dengan kandungan nutrisi yang cukup lengkap sehingga Kolibri Ninja (Konin) bakalanpun bisa cepat beradaptasi dengan pakan barunya dan bisa sehat serta rajin bunyi.

Perawatan harian Kolibri Ninja (Konin) bakalan:

Setelah kita mendapatkan bakalan Kolibri Ninja (Konin), hal yang paling penting dan harus dilakukan adalah mengkondisikan burung untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya terlebih dulu. Sebaiknya tempatkan Konin diruangan yang tenang dan tidak ada gangguan dari burung lain yang gacor maupun dari gangguan-gangguan lain yang dapat mengakibatkan Konin menjadi stres.

Berikan nektar dalam cepuk khusus dan juga kroto sekenyangnya agar burung merasa senang. Konin yang masih trotol membutuhkan nutrisi yang tinggi karena masih dalam masa pertumbuhan menjadi Konin dewasa.

Tempatkan Konin diruangan yang tenang tanpa kerodong, tidak usah dimandikan dan dijemur dulu selama masa adaptasi. Setelah beberapa hari masa adaptasi, kita bisa mulai menerapkan perawatan yang intensif.

Perawatan dimulai dari:

• Pengembunan

Keluarkan Kolibri Ninja (Konin) pada jam 05.00 pagi untuk diembunkan, gantang Konin ditempat yang tinggi atau kerek diatas pohon agar Konin merasa seperti dihabitat aslinya, selain itu juga agar Konin lebih sehat dan merasa segar karena mendapatkan udara pagi yang segar dan bebas polusi.

• Mandi

Jam 07.00 pagi Konin bisa dimandikan lalu di angin-anginkan dulu sampai bulu-bulunya kering dan berikan nektar sebagai pakan utamanya.

• Jemur

Setelah semua bulu-bulunya kering kemudian Konin dijemur selama kira-kira satu jam agar Konin lebih sehat dan suhu tubuhnya menjadi stabil.

• Ekstra fooding (EF)

Setelah selesai dijemur, berikan kroto segar dengan porsi sekenyangnya agar Konin bisa makan sepuasnya dan tidak kekurangan protein hewani, sebab biasanya nektar buatan tidak memiliki kandungan protein hewani.

Pemberian kroto adalah hal yang penting untuk Konin yang masih trotol. Setelah diberikan kroto tempatkan Konin ditempat yang tenang untuk istirahat.

Lakukan perawatan tersebut secara konsisten dan tetap rutin diberikan kroto setiap hari agar Konin menjadi sehat dan lebih cepat gacor.

Dalam merawat Konin bakalan, hal yang paling penting diperhatikan dalam masa-masa awal adalah memantau nafsu makannya, jika Konin lahap memakan kroto dan juga nektar maka peluang hidup Konin bakalan tersebut menjadi sangat besar.

Tapi jika Konin bakalan tersebut nafsu makannya kurang lahap, sebaiknya cepat-cepat mencari bahan makanan lain yang memiliki nutrisi hampir sama dengan kedua pakan tersebut dan pastikan Konin mau memakannya. Karena kalau ternyata Konin tersebut tidak mau makan atau kurang nafsu makan, maka kemungkinan Konin bakalan tersebut tidak akan bisa bertahan hidup lebih lama.

Pemberian kroto pada Konin bakalan memang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, tapi jika setelah tiga hari Konin bakalan masih belum mau memakan kroto yang kita berikan, sebaiknya segera lakukan terapi lapar dengan cara mengambil cepuk yang berisi nektar pada saat pengembunan dan cukup berikan air putih saja.

Setelah proses mandi dan penjemuran selesai, berikan kroto segar yang bersih dari semut-semutnya, berikan sedikit saja taruh dalam cepuk, perhatikan apakah Konin mau memakan kroto yang kita sediakan atau tidak. Jika Konin mau memakannya, maka kita bisa menambahkan kroto dengan jumlah yang lebih banyak dan sementara pemberian nektar dihentikan dulu agar Konin terbiasa mengkonsumsi kroto terlebih dulu.

Tapi jika ternyata Konin tersebut belum mau memakan kroto yang kita sediakan, sebaiknya kroto kita taruh dalam nektar dengan jumlah yang tidak terlalu banyak, usahakan sampai Konin mau memakanya.

Jika Konin sudah mulai mau memakan kroto yang dicampur nektar walaupun cuma sedikit, itu artinya sudah ada perkembangan positif. Berikan kroto dengan porsi yang tetap sama untuk bebarapa hari dan porsinya terus ditambah sampai Konin terbiasa mengkonsumsi kroto dan mau memakan kroto tanpa dicampur nektar.

Intinya, dalam merawat Kolibri Ninja (Konin) bakalan harus sabar dan telaten agar bisa bertahan hidup dan rajin bunyi nantinya.

Baca juga:

Tips merawat Sirtu/Cipoh pada saat musim hujan

Perawatan tepat untuk Tledekan Gunung agar rajin bunyi dan cepat gacor

Perawatan yang tepat untuk Ciblek gunung/Tribel agar rajin bunyi

Demikian informasi tentang "Cara merawat Kolibri Ninja (Konin) bakalan agar cepat gacor". Untuk informasi lain seputar Kolibri, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kolibri Ninja (Konin) trotol

Infoburungindo Cara Melatih Jalak Kebo Mata Putih Biar Dapat Bicara

Burung Jalak Kebo/Jalak Penyu yaitu salah satu jenis burung kicau yang cepat gacor dan sangat cerewet, bahkan bila telaten melatihnya burung...