Wednesday, 31 January 2018

Fungsi utama kerodong untuk burung kicau

Bagi para Kicau Mania, tentunya sudah tidak asing dengan kerodong atau kain penutup sangkar burung. Dengan semakin banyaknya penggemar burung kicau, maka pengguna kerodongpun semakin banyak.

Bentuk dan motif kerodongpun semakin bervariasi dengan berbagai jenis bahan kain dan bermacam-macam warna yang menarik.

Selain sebagai aksesoris, fungsi dan manfaat kerodong sebetulnya sangat besar, bahkan menjadi salah satu bagian penting dalam perawatan burung sehari-hari, serta menjadi salah satu poin penting untuk kesuksesan seekor burung agar menjadi jawara.

Beberapa fungsi dan manfaat kerodong untuk burung kicau:

• Mencegah stress

Manfaat kerodong yang pertama adalah untuk mencegah agar burung tidak stress, baik itu stress dalam perjalanan atau stress karena pindah tempat dilingkungan yang baru.

Kerodong akan membatasi pandangan burung dari suasana diluar sangkar sewaktu dalam perjalanan yang berpotensi membuat burung menjadi stress dan juga melindungi burung dari panas Matahari sewaktu dalam perjalanan.

Burung yang baru tiba dilingkungan baru juga memerlukan waktu untuk beradaptasi, dengan dikerodong akan membatasi interaksi burung dengan lingkungan sekitar yang masih asing bagi burung, untuk beberapa hari burung perlu dikerodong agar terbiasa dulu dengan iklim dan suasana ditempat barunya.

Selain itu, kerodong juga sangat bermanfaat untuk burung yang sedang dalam masa mabung/ngurak. Karena burung yang sedang mabung/ngurak membutuhkan suasana yang tenang agar bisa beristirahat dan fokus menyelesaikan masa mabungnya. Dengan dikerodong, setidaknya burung menjadi lebih tenang karena tidak melihat suasana diluar sangkarnya sehingga proses mabungnya dapat berjalan dengan lancar.

• Menjaga suhu didalam sangkar

Pada saat cuaca dingin/musim hujan, kerodong menjadi sangat penting untuk burung karena bermanfaat untuk melindungi burung dari udara dingin, sehingga suhu tubuh burung tetap stabil dan tetap pada tingkat yang ideal.

• Melindungi burung dari ancaman

Burung yang dipelihara dalam kandang tentunya sulit untuk melindungi diri dari bahaya disekitarnya, karena burung terkurung oleh kandang yang membatasi ruang geraknya.

Bahaya bisa datang dari serangan predator seperti tikus, kucing, ular dan binatang lainnya, karena kita tidak mungkin bisa mengawasi burung setiap saat. Dengan dikerodong, akan menutupi burung dari penglihatan binatang-binatang predator tersebut.

Selain dari predator, bahaya juga bisa datang dari serangga-serangga kecil yang bisa masuk kedalam sangkar melalui jeruji sangkar seperti nyamuk dan kupu-kupu beracun (kepik/kleper).

Untuk burung-burung tertentu seperti Kenari, sangat rawan dengan gigitan nyamuk. Karena kalau sampai kaki atau bagian tubuh lain dari Kenari tergigit nyamuk, maka bekas gigitan tersebut akan membengkak dan menimbulkan bubul yang bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati.

Sedangkan untuk burung-burung pemakan serangga, sangat rawan memakan serangga beracun (kepik/kleper) yang memasuki kandangnya, terutama pada malam hari dimana serangga-serangga tersebut sering mengerubungi lampu. Kalau sampai serangga beracun tersebut masuk kedalam kandang dan dimakan oleh burung, maka akan berakibat kematian pada burung.

Karena itu kerodong sangat penting digunakan terutama pada malam hari untuk melindungi keselamatan burung dari hal-hal yang tidak di inginkan, serta untuk melindungi burung dari cuaca dingin.

• Untuk menjaga emosi burung lomba

Untuk burung-burung lomba yang super fighter dan sensitif terhadap suara burung lain, pemakaian kerodong tentunya sangat berguna untuk meredam emosi burung dilokasi lomba sebelum naik gantangan.

Karena kalau burung terus berkicau membalas kicauan burung lain sebelum waktunya digantang tentunya akan gembos begitu waktunya digantang, karena staminanya sudah terkuras untuk berkicau sebelum lomba dimulai.

Jadi, fungsi kerodong menjadi sangat vital untuk burung-burung lomba yang super fighter untuk membatasi interaksinya dengan burung-burung lain yang bisa memancing emosinya. Untuk kondisi seperti itu, burung memerlukan kerodong yang tebal atau kerodong dobel agar lebih tenang.

• Untuk mengoptimalkan suhu panas didalam sangkar ketika dijemur (sauna)

Untuk burung-burung tertentu yang membutuhkan panas lebih seperti Cendet, tentu memerlukan penjemuran lebih lama agar suhu tubuhnya tetap ideal. Jadi, untuk mengoptimalkan panas sewaktu dijemur, bisa dilakukan jemur sauna/dijemur sambil dikerodong.

Menjemur burung dengan dikerodong (sauna) akan mengoptimalkan suhu didalam sangkar menjadi 2 kali lebih panas dari penjemuran tanpa kerodong, dan tentunya akan mempersingkat waktu penjemuran bagi Kicau Mania yang tidak memiliki banyak waktu untuk menjemur burungnya.

• Menjaga tingkat emosi burung yang kurang fighter

Untuk burung yang kurang emosi, dengan dikerodong setiap hari akan membuat burung terisolasi dari lingkungan luar dan akan membentuk mentalnya menjadi kuat. Dengan full kerodong, burung juga bisa beristirahat dengan tenang dan tidak membuang tenaga untuk berkicau setiap hari, sehingga pada waktu dilombakan, stamina burung menjadi lebih prima dan tingkat emosi serta birahinya juga menjadi lebih stabil karena burung tidak pernah berinteraksi dengan burung lain. Dan begitu melihat burung lain yang sejenis maka jiwa fighternya akan langsung muncul.

Pilihlah kerodong yang sesuai dengan karakter burung dan juga iklim disekitar lingkungan dimana burung dipelihara, karena tebal dan tipisnya bahan kerodong juga dapat mempengaruhi performa seekor burung.

Selain itu, kebersihan kerodong juga penting untuk diperhatikan agar burung terhindar dari serangan penyakit dan kutu yang berasal dari kerodong yang kotor. Sebaiknya kerodong dicuci seminggu sekali menggunakan detergent agar bersih dan steril.

Baca juga:

Perbedaan dan ciri fisik Prenjak tamu jantan dan betina

Cucak jenggot sangat cocok untuk master burung-burung lomba

Terapi untuk mengembalikan mental fighter Kacer

Demikian informasi tentang "Fungsi utama kerodong untuk burung kicau". Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kerodong dapat melindungi burung dari stress perjalanan

Monday, 29 January 2018

Perbedaan dan ciri fisik Prenjak tamu jantan dan betina

Jika dilihat sekilas antara Prenjak kepala merah/Prenjak tamu jantan dan betina memang tampak serupa, tapi jika diperhatikan lebih seksama sebenarnya ada beberapa perbedaan yang cukup mencolok antara keduanya.

Mungkin bagi Kicau Mania yang sudah berpengalaman, hanya dengan sekali melihat saja sudah bisa membedakan antara Prenjak tamu jantan dan betina, tapi bagi yang masih pemula tentunya akan kesulitan untuk membedakan keduanya.

Untuk yang masih bingung membedakan antara Prenjak kepala merah/Prenjak tamu jantan dan betina, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri umum yang bisa dijadikan panduan sebelum kita memeliharanya.

Ciri-ciri Prenjak kepala merah/Prenjak tamu jantan:

• Pada bagian ekor Prenjak tamu/Prenjak kepala merah jantan, terdapat dua helai bulu yang ukurannya lebih panjang dari bulu ekor lainnya atau disebut lancur.

• Pada bagian dada Prenjak tamu/Prenjak kepala merah jantan terdapat semburat warna kehitaman.

• Bulu pada bagian kepala Prenjak tamu/Prenjak kepala merah jantan, warna merahnya tampak lebih tegas/cerah.

• Suara Prenjak tamu/Prenjak kepala merah jantan lebih variatif dan lebih nyaring dengan volume yang lebih keras.

Ciri-ciri Prenjak kepala merah/Prenjak tamu betina:

• Ekor Prenjak tamu/Prenjak kepala merah betina lebih pendek dari ekor Prenjak kepala merah jantan dan tidak terdapat bulu ekor lancur.

• Warna bulu pada bagian dada Prenjak tamu/Prenjak kepala merah betina lebih cerah dari Prenjak kepala merah jantan dan tidak terdapat semburat warna hitam.

• Bulu pada bagian kepala Prenjak tamu/Prenjak kepala merah betina warna merahnya agak pucat/pudar.

• Suara Prenjak tamu/Prenjak kepala merah betina tidak variatif (monoton).

Baca juga:

Ciri-ciri perbedaan Prenjak tamu dan Prenjak lumut

Perawatan yang tepat untuk Prenjak kepala merah/Prenjak tamu bakalan agar cepat bunyi

Tips perawatan Ciblek agar gacor dan ngebren

Demikian informasi tentang "Perbedaan dan ciri fisik Prenjak tamu jantan dan betina". Untuk informasi lain seputar Prenjak, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Prenjak kepala merah jantan dan betina

Sunday, 28 January 2018

Cucak jenggot sangat cocok untuk master burung-burung lomba

Cucak jenggot memang sedang naik daun seiring dengan maraknya lomba burung kicau diberbagai daerah ditanah air. Burung ini lebih banyak dipelihara sebagai masteran untuk burung-burung lomba seperti Murai Batu (MB), Kacer, Cucak ijo (CI) dan burung-burung  lainnya. Walaupun Cucak jenggot juga termasuk burung yang dilombakan, tapi burung ini lebih populer sebagai burung masteran atau guru vokal.

Bukan tanpa alasan kenapa para pemain burung lapangan banyak yang memilih Cucak jenggot sebagai masteran untuk gacoannya. Alasan utamanya jelas karena suara khas dari Cucak jenggot akan membuat burung lomba yang memiliki materi isian Cucak jenggot akan terkesan lebih sangar dan menonjol dengan suara-suara kasarnya.

Alasan lainnya karena dengan memelihara Cucak jenggot selain bisa digunakan sebagai masteran juga sekaligus bisa dilombakan, dan tentunya harga dari Cucak jenggot yang jauh lebih murah dari burung-burung masteran lainnya seperti Cililin atau Tengkek buto menjadi alasan kenapa Cucak jenggot menjadi pilihan.

Suara besetan kasar Cucak jenggotlah yang menjadi ciri khas burung ini, sehingga kalau burung lomba memiliki materi isian besetan Cucak jenggot dan dinyanyikan pada saat dilombakan, maka suaranya akan terdengar sangat menonjol dan tentu saja akan menjadi nilai tambah untuk burung tersebut.

Agar burung gacoan kita memiliki materi besetan Cucak jenggot, maka harus dilakukan pemasteran dengan mengunakan master Cucak jenggot yang sudah gacor dan memiliki suara dominan besetan. Jangan menggunakan Cucak jenggot yang memiliki suara dominan ngepik, karena akan terdengar kurang garang kalau suara ngepik tersebut yang terekam oleh burung-burung lomba.

Agar burung yang dimaster bisa cepat merekam materi Cucak jenggot, usahakan setiap hari burung digandeng dengan Cucak jenggot gacor agar lebih fasih merekam materinya. Akan lebih baik lagi kalau memilih Cucak jenggot yang berjenis kelamin betina karena cenderung lebih cerewet.

Baca juga:

Ciri-ciri perbedaan Cucak Jenggot jantan dan betina

Cara merawat Cucak Jenggot agar cepat gacor

Perawatan terbaik untuk Cucak Jenggot pada saat mabung/nyulam bulu

Demikian informasi tentang "Cucak jenggot sangat cocok untuk master burung-burung lomba". Untuk informasi lain seputar Cucak jenggot, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak jenggot (CJ)

Terapi untuk mengembalikan mental fighter Kacer

Di alam bebas Kacer merupakan burung petarung yang sangat agresif dan tidak memiliki toleransi terhadap keberadaan Kacer lain yang memasuki wilayah teritorialnya.

Kacer penguasa wilayah akan langsung mengusir Kacer lain yang mendekati wilayahnya dengan kicauan dan tarian ngobranya untuk mengintimidasi lawannya terlebih dulu sebelum bertarung secara fisik.
Naluri petarung Kacer tersebut akan tetap melekat walaupun sudah dipelihara didalam kandang, karena itulah Kacer banyak dilombakan.

Tapi tidak sedikit Kacer yang hilang jiwa fighternya setelah dipelihara cukup lama didalam kandang, Kacer menjadi terlalu jinak, manja dan kolokan. Sifat manja tersebut terjadi karena kesalahan dalam perawatan dan perlakuan sehari-harinya, sehingga Kacer menjadi kehilangan jati dirinya sebagai petarung yang agresif.

Kebanyakan Kacer yang jinak dan manja adalah Kacer yang dipelihara dari lolohan dan selau dimanja serta sering digoda. Penyebab lainnya adalah kurangnya pemberian Ekstra fooding (EF) yang mengakibatkan Kacer kekurangan asupan protein.

Jenis burung fighter seperti Kacer harus memiliki stamina yang prima untuk menunjang karakter fighternya tersebut, karena untuk melakukan sebuah pertarungan, Kacer memerlukan energi yang sangat besar.

Dan ntuk mendapatkan energi yang besar tersebut, maka Kacer harus mendapatkan asupan protein yang cukup. Karena itu, pemberian Ekstra fooding (EF) untuk Kacer porsinya harus benar-benar cukup (kenyang), jangan hanya mengandalkan voer saja karena tidak akan bisa untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian Kacer, apalagi untuk Kacer lapangan yang mutlak harus memiliki stamina prima untuk bertarung.

Kurangnya pemberian Ekstra fooding (EF) akan menyebabkan Kacer selalu merasa lapar, akibatnya setiap melihat pemiliknya atau orang lain disekitar kandangnya, Kacer tersebut akan merengek-rengek manja meminta makanan. Dan jika hal itu terus berlangsung selama bertahun-tahun maka akan mengakibatkan lunturnya jiwa fighter Kacer tersebut.

Kacer akan menjadi semakin manja dan kolokan karena kebiasaan buruk tersebut terus berlangsung setiap harinya, apalagi kalau Kacer tersebut sering digoda maka sifat manjanya akan semakin bertambah parah. Kalau sudah begitu, tentu Kacer tersebut tidak bisa diharapkan lagi untuk bisa tampil maksimal dalam lomba.

Untuk mengembalikan jiwa fighter Kacer perlu dilakukan terapi khusus untuk mengembalikan nalurinya sebagai petarung, dan biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama agar Kacer kembali fighter dan garang lagi.

Berikut ini langkah-langkah untuk mengembalikan mental fighter Kacer:

• Perlakuan sehari-hari

Jangan pernah menggoda Kacer lagi, cukup dirawat biasa saja, seperti mandi dikeramba, jemur teratur, dan pemberian Ekstra fooding (EF) cukup ditaruh dalam cepuk saja, jangan diberikan langsung dari tangan.

• Perbaikan gizi

Jor jangkrik sekenyangnya setiap hari untuk perbaikan gizi dan memulihkan stamina Kacer yang loyo.

• Menaikkan emosinya

Jemur kuat setiap hari sampai Kacer mangap dan gelisah. Setelah Kacer kuat dijemur lama, bisa dilanjutkan dengan jemur sauna (burung kering kerodong kering) untuk mendongkrak emosinya dan membuat nafasnya agar lebih panjang. Tambahkan ulat hongkong (UH) atau larva tawon dalam menu pakan hariannya.

• Mengembalikan sifat liarnya

Agar menjadi lebih agresif, sebaiknya Kacer dibuat agar semi giras karena kalau terlalu jinak biasanya Kacer rawan mbagong, caranya dengan diumbar seminggu 2-3 kali agar naluri liarnya kembali lagi.

Selain untuk menjadikan Kacer lebih giras, pengumbaran juga bermanfaat untuk melatih stamina dan nafas Kacer.

• Penempatan

Tempatkan Kacer ditempat yang sepi (di asingkan) untuk membatasi interaksi Kacer dengan lingkungan sekitarnya yang berpotensi menyebabkan Kacer menjadi manja. Sebaiknya Kacer lebih sering dikerodong (Full kerodong) setiap harinya agar Kacer bisa istirahat total dan untuk menjaga emosinya agar tetap stabil.

Lakukan perawatan di atas secara konsisten agar Kacer tidak kolokan lagi dan agar Kacer kembali pada sifat aslinya sebagai burung petarung yang garang.

Baca juga:

Terapi khusus untuk Kacer mbagong

Kacer yang gacor dirumah belum tentu gacor dilapangan

Pakan dan Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Kacer

Demikian informasi tentang "Terapi untuk mengembalikan mental fighter Kacer". Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer

Friday, 26 January 2018

Perawatan yang tepat untuk Perkutut pada saat mabung/ngurak

Mabung/ngurak pada Perkutut bisa terjadi dua kali dalam setahun, dan umumnya Perkutut hanya berganti bulu secara bergiliran (nyulam). Sebetulnya Perkutut yang sedang dalam masa mabung/ngurak tidak perlu diberikan perawatan khusus seperti  perawatan mabung pada burung kicau.

Perkutut yang dalam kondisi mabung/ngurak tidak mengalami penurunan performa yang signifikan. Karena pada umumnya walaupun sedang mabung/ngurak, Perkutut masih tetap bunyi (manggung) walaupun tidak serajin seperti pada saat kondisi normal (tidak mabung).

Tapi agar kondisi Perkutut tetap prima dan proses mabungnya berlangsung dengan baik, maka tidak ada salahnya jika dilakukan beberapa perawatan khusus untuk Perkutut pada saat mabung/ngurak.

Perawatan khusus untuk Perkutut pada saat mabung/ngurak:

• Perkutut yang sedang dalam kondisi mabung/ngurak sebaiknya dipindahkan kedalam kandang yang lebih luas/kandang umbara agar Perkutut yang sedang mabung tersebut dapat melepaskan bulu-bulunya dengan lebih leluasa, sehingga proses mabungnya dapat berlangsung lebih sempurna.

• Berikan satu butir minyak ikan dua hari sekali selama masa mabung/ngurak agar Perkutut selalu dalam kondisi yang fit dan pertumbuhan bulu-bulu barunya mejadi lebih sehat dan lebih mengkilap.

• Berikan tambahan ketan hitam dan beras merah pada menu pakan hariannya, takarannya masing-masing cukup setengah sendok teh saja untuk menghangatkan tubuh Perkutut.

• Selama masa mabung/ngurak Perkutut tidak perlu dimandikan.

• Penjemuran tetap dilakukan setiap hari mulai jam 07.00 pagi agar Perkutut tetap sehat. Tapi tidak perlu terlalu lama, cukup 15-20 menit saja setiap harinya.

• Sebaiknya Perkutut yang sedang dalam masa mabung/ngurak ditempatkan dilingkungan yang tenang dan dijauhkan dari semua gangguan agar proses mabungnya berjalan lancar.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Trucukan pada saat mabung/nyulam bulu

Cara membedakan Perkutut jantan dan betina paling akurat

Manfaat kencur dan merica untuk membuat Perkutut rajin manggung

Demikian informasi tentang "Perawatan yang tepat untuk Perkutut pada saat mabung/ngurak". Untuk informasi lain seputar Perkutut, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Perkutut

Sunday, 21 January 2018

Terapi khusus untuk Kacer mbagong

Masalah utama pada Kacer yang menjadi momok menakutkan bagi para pemain Kacer adalah perilaku mbagong/mbedesi. Walaupun perilaku mbagong tersebut merupakan perilaku alami dari seekor Kacer, namun pada saat Kacer mbagong semua predikatnya sebagai burung petarung seolah sirna seketika, Kacer akan tampak seperti pecundang dan tidak tampak lagi kesan gagah serta garangnya.

Mbagong pada Kacer bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti yang pernah dibahas pada artikel sebelumnya. Dan pada artikel kali ini, akan dibahas cara mengatasi mbagong pada Kacer yang lambat panas/fighter rendah. Jadi mungkin agak berbeda cara penanganannya dengan artikel sebelumnya.

Sebelum menerapkan tips-tips pada artikel kali ini, terlebih dulu harus dipahami karakter dari Kacer yang akan diterapi, apakah tipe fighter tinggi atau tipe fighter rendah agar treatment yang kita terapkan bisa efektif dan tidak berakibat fatal.

Baca juga: Menyesuaikan perawatan Kacer dengan karakternya

Kacer mbagong pada dasarnya adalah cerminan dari Kacer yang tidak kondisi baik dari segi fisik maupun mentalnya. Penyebabnya bisa bermacam-macam, tapi yang paling utama adalah karena salah perawatan dalam rentan waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan masalah tersebut terus menumpuk dan menjadi kronis.

Perawatan dari mulai pemberian pakan, perawatan mandi dan penjemuran yang tidak sesuai dengan karakter Kacer tersebut semakin membuat kondisi Kacer memburuk tanpa pernah kita sadari.

Penyebabnya antara lain:

• Kekurangan nutrisi yang terus berlangsung dalam waktu yang lama menyebabkan kondisi fisik Kacer menjadi semakin lemah karena kurang gizi.

• Kurangnya penjemuran dalam kurun waktu yang lama menyebabkan suhu tubuh Kacer menjadi semakin minus dari suhu idealnya sehingga metabolisme tubuhnya terganggu.

• Jadwal mandi yang terlalu sering membuat suhu tubuh Kacer semakin menurun yang berdampak pada hilangnya emosi dan juga menyebabkan tingkat birahinya terlalu tinggi/over birahi (OB).

• Pemberian Ekstra fooding (EF) yang tidak sesuai dengan karakter Kacer tersebut juga menyebabkan kondisinya semakin berantakan.

Baca juga: Pakan dan Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Kacer

• Pemberian Ekstra fooding (EF) yang berlebihan dan tidak di imbangi dengan olah raga (pengumbaran) dan penjemuran akan semakin memperburuk kondisi Kacer karena tidak adanya pembakaran kalori yang membuat lemak semakin menumpuk dan menyebabkan kondisi fisik Kacer menjadi lemah serta rentan penyakit.

Terapi untuk Kacer mbagong:

Tahap-1

• Perbaiki gizinya dengan pemberian jangkrik secara ad libitum (tanpa batas) agar fisiknya kembali fit dan staminanya kembali pulih. Tambahkan ulat hongkong (UH) 5/5 pagi/sore.

• Full kerodong 24 jam agar Kacer istirahat total untuk memulihkan kondisinya, buka kerodong hanya pada saat membersihkan kandang dan memberikan pakan serta mengganti air minumnya saja.

Terapi ini adalah tahap pemulihan stamina sebagai persiapan untuk menjalani terapi tahap kedua yang akan menguras stamina Kacer.

• Lakukan treatment ini selama 7-10 hari tanpa mandi dan tanpa jemur.

Setelah treatment tahap pertama selesai, lanjutkan treatment tahap kedua.

Tahap-2

• Jangkrik tetap diberikan ad libitum (tanpa batas) kalau perlu full jangkrik tanpa voer. Stop pemberian ulat hongkong (UH).

• Jemur kuat setiap hari sampai Kacer mangap dan benar-benar gelisah. Pada saat dijemur, voer dan air minumnya diambil agar panasnya lebih maksimal dan cukup diberikan jangkrik 15-20 ekor dalam cepuknya.

• Setelah Kacer terlihat mangap dan gelisah, segera angkat dan di angin-anginkan dulu sampai tidak mangap lagi baru berikan voer dan air minumnya. Tambahkan jangkrik lagi 15-20 ekor dalam cepuk lalu kerodong sampai pagi.

• Tempatkan Kacer diruangan yang hangat, misalnya didalam ruangan tertutup tapi yang masih terkena sinar Matahari dari jendela kaca atau dari genting kaca sehingga ruangan tersebut mejadi terasa gerah. Atau bisa digantung dibawah atap asbes, atap seng, atau atap kanopi yang transparan.

• Kalau kita punya waktu luang untuk mengawasi, bisa dilakukan jemur kerodong/jemur sauna (burung kering kerodong kering) selama seminggu untuk mendongkrak emosi Kacer dan melatih nafasnya agar lebih panjang.
Dalam melakukan terapi sauna, kita harus terus memantaunya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Berikan jangkrik dalam cepuknya sebanyak 15-20 ekor, kalau Kacer sudah terlihat gelisah harus segera diangkat, lalu di angin-anginkan dulu sampai suhu tubuhnya normal kemudian berikan jangkrik 15-20 ekor lagi baru dikerodong dan biarkan istirahat sampai pagi.

Baca juga: Terapi sauna untuk mendongkrak emosi dan mental fighter Kacer

• Mandi cukup seminggu sekali kalau cuaca panas. Kalau cuaca dingin atau hujan tidak perlu dimandikan dan berikan ulat hongkong (UH) untuk menghangatkan tubuh Kacer.

Lakukan langkah-langkah di atas setiap hari, 7 hari untuk penjemuran biasa, dan 7 hari untuk jemur kerodong/jemur sauna.

Tahap-3

Setelah langkah kedua dilakukan, lanjutkan dengan perawatan tahap ketiga yaitu melatih stamina Kacer. Setelah dimanjakan dengan Ekstra fooding (EF), saatnya untuk membakar kalori yang menumpuk dengan cara diumbar.

Aktifitas Kacer masih sama seperti sebelumnya, pagi keluarkan untuk dijemur, berikan jangkrik 15-20 ekor dalam cepuknya, setelah jam 10 angkat lalu pindahkan kedalam kandang umbaran yang masih terkena sinar Matahari.

Didalam kandang umbaran juga harus disediakan air minum dan jangkrik sebanyak 15-20 ekor agar Kacer bisa makan kapan saja saat merasa lapar. Buat Kacer agar terbang bolak-balik didalam kandang umbaran tersebut untuk melatih staminanya tapi jangan diforsir, cukup sekuatnya saja karena Kacer masih belum terbiasa untuk terbang.

Pada awal-awal diumbar, Kacer akan terlihat ngos-ngosan walaupun hanya beberapa kali terbang saja, kondisinya juga akan ngedrop karena kelelahan. Hal itu wajar karena sudah sekian lama otot-otot sayapnya tidak pernah digunakan untuk terbang.

Lakukan latihan terbang bolak-balik secara bertahap jangan langsung diforsir karena akan menyebabkan Kacer ngedrop dan stres. Lakukan pengumbaran 1-2 kali seminggu agar Kacer tidak kelelahan.

Baca juga: Beberapa manfaat terapi umbaran untuk burung kicauan

Untuk persiapan menjelang lomba, minimal H-4 Kacer sudah harus istirahat total terutama dari aktifitas dikandang umbaran untuk menyimpan tenaga dan beradaptasi dengan kandang harian atau kandang lomba.

Lakukan tahapan-tahapan tersebut secara konsisten agar hasilnya lebih maksimal.

Setelah semua tahapan perawatan dilakukan, Kacer bisa dicoba ditrek dengan beberapa ekor Kacer lainnya. Sebelum ditrek berikan jangkrik sekenyangnya ditambah ulat hongkong (UH) 10-15 ekor.

Lihat performanya apakah sudah ada peningkatan, kalau dirasa performanya sudah bagus bisa dicoba di ikutkan latber untuk mengetahui kinerja Kacer saat digantang.

Kalau performanya sudah bagus, Kacer sudah bisa mulai dimandikan 2x seminggu, porsi jangkrik bisa dikurangi menjadi 10/10 pagi/sore. Tapi kalau ternyata belum ada kemajuan, lanjutkan lagi treatmentnya, mandi cukup seminggu sekali dan evaluasi lagi dimana kekurangannya.

Baca juga:

Kacer yang gacor dirumah belum tentu gacor dilapangan

Perawatan untuk Kacer lapangan dan Kacer rumahan

Demikian informasi tentang "Terapi khusus untuk Kacer mbagong". Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer mbagong

Saturday, 20 January 2018

Mengenal karakter Cucak ijo (CI) fighter dan non fighter

Tidak semua Cucak ijo (CI) memiliki mental fighter yang bagus, karena karakter burung ini adalah semi fighter. Ada Cucak ijo yang memiliki mental fighter tinggi dan ada juga yang bermental fighter rendah, kedua karakter Cucak ijo tersebut cederung berbeda perilaku sehari-harinya.

• Perilaku Cucak ijo (CI) fighter

Cucak ijo (CI) yang memiliki mental petarung biasanya perilaku sehari-harinya saat dirumah cenderung lebih banyak diam, dan kalaupun bunyi lebih banyak ngeriwik daripada ngeplongnya.

Karakternya begitu tenang, tapi menjadi sangat agresif begitu mendengar suara burung sejenis, apalagi saat bertemu dengan Cucak ijo lain maka akan langsung menyerang dengan suara-suara tembakan sambil bergaya ngentrok.

Tapi ada juga tipe Cucak ijo (CI) fighter yang perilaku sehari-harinya juga gacor, tapi jarang ditemui dan biasanya performanya dilapangan kurang maksimal karena staminanya sudah terkuras untuk berkicau dirumah.

Untuk tipe Cucak ijo (CI) fighter, tentunya kurang cocok untuk dipelihara sebagai klangenan dirumah, karena suara kicauannya tidak bisa dinikmati setiap saat. Cucak ijo tipe ini sangat cocok untuk lomba, karena karakternya sangat agresif dan akan langsung menyerang ketika bertemu lawan.

• Perilaku Cucak ijo (CI) non fighter

Sedangkan Cucak ijo (CI) yang tidak memiliki mental fighter, biasanya sangat gacor dan akan berkicau sepanjang hari dengan suara yang lantang (ngotot). Tapi saat mendengar suara burung sejenis, maka Cucak ijo tersebut akan langsung diam, gelisah, dan hanya loncat-loncat ketakutan atau malah hanya diam mematung tidak memberikan perlawanan sama sekali.

Cucak ijo (CI) non fighter hanya cocok untuk dipelihara sebagai klangenan dirumah saja, karena Cucak ijo tipe ini akan selalu berkicau sepanjang hari dengan suara kicauan yang bervariasi dan suara kicauannya bisa dinikmati setiap saat.

Cucak ijo (CI) tipe ini tidak cocok untuk dilombakan karena walaupun dirumah sangat gacor, rata-rata Cucak ijo tipe ini tidak akan berani berkicau ketika bertemu Cucak ijo lain, apalagi dalam jumlah yang banyak di arena lomba.

Jadi, sebelum kita membeli Cucak ijo (CI) tentukan dulu untuk tujuan apa kita memelihara burung tersebut, apakah untuk tujuan lomba atau hanya untuk klangenan dirumah saja.

Kenali karakter Cucak ijo (CI) yang akan kita pelihara, jangan sampai salah pilih agar kita tidak kecewa nantinya. Karena burung yang kita harapkan bisa kerja dilapangan ternyata hanya diam membisu ketika dilombakan, padahal burung tersebut sangat gacor dirumah, atau kita berharap Cucak ijo yang kita pelihara bisa kita dengarkan suara kicauannya setiap saat dirumah, tapi ternyata Cucak ijo tersebut justru sering diam dan hanya ngeriwik saja seharian.

Baca juga:

Kacer yang gacor dirumah belum tentu gacor dilapangan

Memahami karakter Murai Batu (MB) agar dapat memaksimalkan performanya

Cara membentuk mental Cucak ijo (CI) agar lebih fighter

Demikian informasi tentang "Mengenal karakter Cucak ijo (CI) fighter dan non fighter". Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI)

Wednesday, 17 January 2018

Cara memilih Jalak ombyokan yang sudah bunyi

Jalak merupakan salah satu jenis burung kicauan yang sangat mudah dipelihara karena burung jenis Jalak memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru yang sangat baik. Jalak jenis apapun memiliki karakter cerewet dan cepat gacor walaupun dipelihara dari bahan/bakalan.

Burung Jalak bahan/bakalan yang dijual dikandang ombyokan sebetulnya sudah banyak yang bunyi, baik itu Jalak kebo/penyu, Jalak nias, atau Jalak suren, dan rata-rata burung-burung tersebut juga sudah ngevoer, karena burung jenis Jalak memang termasuk burung yang tidak pilih-pilih jenis makanan, jadi tinggal kejelian kita saja untuk memilihnya.

Untuk mendapatkan burung Jalak yang sudah mapan, tentunya kita harus sabar dan teliti memperhatikan tingkah laku burung dari sekian banyak burung Jalak yang ada dikandang ombyokan.

Pantau dengan teliti gerak-gerik semua burung Jalak yang ada dikandang ombyokan tersebut. Siapkan sprayer/semprotan untuk menandainya setelah kita menemukan burung Jalak yang sesuai kriteria.

Ciri-ciri Jalak ombyokan yang sudah bunyi:

• Cari burung Jalak yang paling agresif diantara yang lainnya, jika burung tersebut terlihat galak terhadap burung lainnya terutama saat berebut makanan berarti burung tersebut memiliki mental yang bagus.

• Perhatikan dengan seksama burung Jalak yang sudah anteng diplangkringan dan sesekali terlihat manggut-manggut (gaya khas Jalak kebo dan Jalak nias) sambil berbunyi. Segera semprot burung tersebut sampai basah agar tidak tertukar dengan burung lainnya dan segera di ambil.

Sesampainya dirumah segera masukkan Jalak ombyokan tersebut ke dalam kandang yang cukup luas agar burung merasa nyaman. Mandikan Jalak ombyokan tersebut dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau sediakan cepuk besar didalam kandangnya agar Jalak bisa mandi sepuasnya.

Setelah itu berikan voer, air minum, buah, dan jangkrik agar burung bisa makan sepuasnya, kemudian dijemur untuk menghangatkan tubuhnya.

Jika kita mendapatkan burung Jalak bahan/bakalan dengan ciri-ciri seperti diatas pasti akan cepat gacor, karena burung tersebut sebetulnya sudah cukup mapan karena mungkin sudah cukup lama berada dikandang ombyokan.

Bahkan jika kita bisa lebih jeli lagi dalam memilih Jalak yang sudah benar-benar mapan, maka begitu sampai dirumah Jalak ombyokan tersebut akan langsung koar-koar.

Baca juga:

Metode pemasteran yang efektif untuk burung kicau

Perawatan harian Poksay Medan/Poksay Mantel agar cepat gacor

Tips perawatan burung Kepodang agar rajin bunyi

Demikian informasi tentang "Cara memilih Jalak ombyokan yang sudah bunyi". Untuk informasi lain seputar Jalak, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Jalak kebo/Jalak penyu

Tuesday, 16 January 2018

Kacer yang gacor dirumah belum tentu gacor dilapangan

Untuk mengkondisikan Kacer agar bisa kerja ketika dilombakan memang tidak semudah yang dibayangkan. Karena ada banyak sekali kasus dimana Kacer yang dirumah sangat gacor berubah menjadi seperti Kacer bakalan ketika berada di arena lomba. Jangankan bisa nampil, bahkan Kadang sama sekali tidak bunyi dan Kacer justru menjadi gelisah, ketakutan, atau hanya diam saja mematung.

Hal itu disebabkan karena Kacer tidak siap secara mental dan fisik untuk menghadapi sebuah pertarungan. Kadang kita salah persepsi, karena menganggap jika Kacer yang gacor dirumah berarti sudah siap untuk dilombakan. Jelas anggapan tersebut salah besar, karena Kacer yang gacor dirumah rata-rata justru sedang tidak kondisi.

Gacornya Kacer tersebut merupakan sebuah kamuflase untuk menutupi kelemahannya, Kacer tersebut berkicau untuk menunjukkan bahwa dia ada diwilayah tersebut, tapi sebetulnya Kacer tersebut tidak siap tempur, kicauannya hanya untuk menggertak saja. Mungkin juga kicauannya tersebut menandakan jika Kacer sedang merasa lapar atau lemah karena kekurangan sesuatu.

Coba saja berikan full Ekstra fooding (EF) untuk pakan hariannya tanpa voer, misalnya jangkrik pada Kacer yang sangat gacor tersebut dan dijemur sampai mangap dan gelisah secara konsisten selama satu bulan.

Kemudian setelah selama satu bulan diberikan full Ekstra fooding (EF) dan dijemur maksimal, coba amati perilakunya pasti akan berubah, Kacer akan menjadi kurang gacor, hal itu menandakan jika kondisi Kacer sudah mulai membaik.

Lain halnya dengan Kacer yang dalam kondisi top perform justru tidak akan berkicau sepanjang hari, kebanyakan hanya akan berkicau seperlunya saja atau bahkan hanya ngeriwik saja.

Tetapi bedanya, walaupun lebih banyak diam, Kacer yang dalam kondisi puncak selalu bersikap waspada, siap tempur dan sangat responsif, dan begitu ada sesuatu yang mengusiknya maka Kacer yang dalam kondisi siap tempur akan berkicau menyerang dengan mengeluarkan materi isiannya.

Sedangkan untuk Kacer yang tidak kondisi biasanya walaupun berkicau tapi tampak gelisah, karena Kacer tersebut tidak percaya diri dengan kondisinya. Suara kicauannya juga hanya ngeban-ngeban saja, tidak keluar materi isiannya dan begitu bertemu lawan biasanya hanya bertahan saja atau bahkan malah ketakutan karena Kacer tersebut memang tidak siap mental dan fisiknya.

Jadi, kita harus lebih jeli untuk membaca kondisi Kacer yang kita rawat, apakah gacornya Kacer tersebut dalam kondisi top perform atau justru kurang kondisi.

Oleh karena itu, agar Kacer bisa tampil maksimal dilapangan, harus dipersiapkan dengan matang dari mulai fisik, mental, dan materinya agar tidak mengecewakan.

Baca juga:

Cara mengetahui kualitas dan karakter seekor Kacer dari ciri-ciri fisiknya (Katuranggan)

Perawatan untuk Kacer lapangan dan Kacer rumahan

Pakan dan Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Kacer

Demikian informasi tentang "Kacer yang gacor dirumah belum tentu gacor dilapangan". Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer Poci

Monday, 15 January 2018

Perbandingan performa antara burung yang mengkonsumsi voer dengan burung yang mengkonsumsi pakan alami

Bagi para penggemar burung kicau, terutama penggemar burung-burung pemakan serangga tentunya sudah tidak asing lagi dengan voer (pakan buatan pabrik), karena memang sudah menjadi pakan wajib untuk burung peliharaan agar lebih praktis dalam perawatan hariannya.

Dengan memberikan voer sebagai pakan hariannya, kita tidak lagi repot harus bolak-balik memberikan makanan untuk burung peliharaan kita. Selain itu, jika burung mengkonsumsi voer tentunya akan lebih irit dan biaya perawatannya menjadi lebih murah dibandingkan dengan yang mengkonsumsi full pakan alami.

Tapi bagaimana dengan performa burung yang mengkonssi voer tersebut..??
Apakah kandungan nutrisi dalam voer bisa setara dengan pakan alaminya..??

Pada kemasan pakan buatan pabrik (voer) biasanya dicantumkan tabel kandungan nutrisi dan semua unsur yang terdapat pada komposisi voer tersebut.

Kalau menurut tabel pada kemasan, kandungan nutrisi pada voer sebetulnya sudah cukup lengkap, dan seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian burung.

Tapi kenyataannya tidak demikian, walaupun semua unsur yang ada dalam pakan tersebut sudah cukup lengkap menurut yang tertera pada tabel dikemasannya, namun kenyataannya burung yang hanya mengkonsumsi voer saja performanya tidak bisa maksimal, dan kalah dengan burung yang mengkonsumsi pakan alami. Karena bagaimanapun juga, pakan alami tetap lebih bagus untuk seekor burung karena lebih sesuai dengan sistem metabolisme tubuh burung.

Oleh karena itu, dalam perawatan sehari-harinya sering kita berikan pakan tambahan/Ekstra fooding (EF) untuk melengkapi kebutuhan nutrisi burung. Tapi apakah pemberian Ekstra fooding (EF) tersebut sudah bisa mencukupi kebutuhan nutrisi burung.?? Tentu tergantung pada porsi pemberiannya.

Burung yang sehari-harinya lebih banyak mengkonsumsi makanan alami memiliki stamina yang lebih bagus daripada burung yang lebih banyak mengkonsumsi voer.

Kita ambil contoh Cucak ijo (CI) yang hanya mengkonsumsi buah-buahan dan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, dan ulat hongkong (UH) sebagai menu pakan hariannya, atau Kenari yang hanya mengkonsumsi biji-bijian dan Ekstra fooding (EF) seperti sayuran, buah-buahan dan telur rebus setiap harinya.

Kedua jenis burung tersebut mampu berkicau sepanjang hari dari pagi sampai sore nyaris tanpa henti, dan staminanya tidak kendor sama sekali. Coba bandingkan dengan burung yang mengkonsumsi voer setiap harinya, walaupun rajin berkicau tapi kurang maksimal karena staminanya tidak akan bisa bertahan lama.

Mungkin burung juga sama seperti Manusia, contohnya kita yang dari kecil terbiasa makan nasi sebagai makanan pokok kita tentunya akan merasa ada yang kurang jika belum makan nasi walaupun sudah mengkonsumsi makanan lainnya.

Misalnya saja dalam sehari kita hanya makan roti atau mie saja, pasti kita akan merasa lemas tidak bertenaga. Mungkin demikian juga yang dirasakan oleh seekor burung yang akan tetap hidup dengan hanya mengkonsumsi voer yang sebenarnya bukan merupakan makanan pokoknya.

Seetulnya burung merasa tidak nyaman dengan hanya mengkonsumsi voer saja. Burung terpaksa memakan voer karena merasa lapar dan tidak ada pilihan lain selain mengkonsumsi voer tersebut.

Sebetulnya tidak ada burung yang menyukai voer, itu terbukti saat kita sediakan pakan alaminya berupa buah-buahan atau serangga, maka burung akan lebih memilih memakan pakan alami tersebut dan tidak akan memakan voer sebelum pakan alami yang kita berikan tersebut habis. Setelah pakan alaminya habis dan burung merasa lapar, maka voer menjadi pilihan tetakhir untuk dimakan.

Jadi, jika kita menginginkan burung yang kita pelihara memiliki performa yang maksimal, akan lebih baik jika setiap hari diberikan pakan alami saja dengan menu yang bervariasi agar burung tidak bosan dan kebutuhan nutrisinya lebih tercukupi.

Pemberian pakan alami memang akan sedikit merepotkan, biaya perawatannya juga menjadi lebih mahal tentunya. Tapi itulah konsekuensinya jika kita menginginkan performa burung kita lebih maksimal, karena memang itu yang terbaik untuk seekor burung, yaitu pakan alami yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.

Baca juga:

Metode pemasteran yang efektif untuk burung kicau

Perawatan untuk Kacer lapangan dan Kacer rumahan

Pakan dan Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Kacer

Demikian informasi tentang "Perbandingan performa antara burung yang mengkonsumsi voer dengan burung yang mengkonsumsi pakan alami". Untuk informasi lain seputar Burung kicau, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Jangkrik dan Voer

Sunday, 14 January 2018

Metode pemasteran yang efektif untuk burung kicau

Pemasteran adalah suatu cara untuk mengajarkan seekor burung agar dapat menirukan suara burung lain atau suara-suara lainnya yang menjadi masternya.

Tujuan dari pemasteran adalah agar burung yang dimaster tersebut memiliki banyak variasai isian/materi lagu sehingga suara kicauannya menjadi tidak monoton.

Pemasteran memang tidak wajib dilakukan, apalagi untuk burung-burung yang hanya dipelihara untuk rumahan saja. Tetapi untuk burung-burung yang dipelihara untuk tujuan lomba, maka pemasteran menjadi point yang cukup penting untuk dilakukan untuk memperkaya materi lagunya.

Jika materi lagunya lebih variatif tentu akan menjadi nilai tambah bagi burung tersebut ketika dilombakan, karena materi lagu juga termasuk dalam salah satu kriteria penilaian juri dalam lomba burung kicau.

Burung lapangan yang memiliki materi lagu lebih variatif dengan suara-suara tonjolan yang mewah serta dibawakan dengan irama lagu yang harmonis tentunya akan terlihat lebih istimewa dan lebih menonjol dibanding burung-burung lainnya, sehingga kemungkinan burung tersebut untuk menjadi juara akan lebih besar.

Pemasteran untuk burung kicauan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Menggunakan burung asli

Cara ini sangat efektif karena suara yang didengar oleh burung yang dimaster adalah suara alami dengan intonasi yang jelas. Suaranya juga bisa didengar sepanjang hari dengan jeda yang alami sehingga akan lebih mudah direkam oleh burung yang dimaster.

Kelemahan dari cara ini adalah membutuhkan biaya lebih banyak karena harus membeli burung-burung masteran yang sudah gacor yang harganya cukup mahal.

Disamping itu, kita juga harus meluangkan lebih banyak waktu untuk merawat burung-burung masteran tersebut, dan perawatan sehari-harinya juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit jika kita memelihara beberapa ekor burung masteran sekaligus.

2. Menggunakan Mp3 player

Cara ini sebetulnya kurang efektif karena berpotensi membuat burung yang dimaster menjadi stres dan jenuh karena suara dari Mp3 player yang terus berulang-ulang tanpa jeda yang alami.

Kualitas suara yang dihasilkan dari Mp3 player juga belum tentu bagus, intonasi serta frekuensinya juga tidak akan sebagus suara burung asli.

Kelebihan dari pemasteran menggunakan suara Mp3 adalah lebih praktis dan tidak memerlukan biaya yang mahal jika dibandingkan dengan menggunakan burung asli.

Jenis suara dari Mp3 player juga bisa lebih banyak dan lebih bervariasi tergantung keinginan kita tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan lagi. Selain itu, kita juga tidak perlu repot memikirkan perawatan sehari-harinya.

Baca juga:

Cara mengetahui kualitas dan karakter seekor Kacer dari ciri-ciri fisiknya (Katuranggan)

Perawatan untuk Kacer lapangan dan Kacer rumahan

Beberapa manfaat terapi umbaran untuk burung kicauan

Demikian informasi tentang "Metode pemasteran yang efektif untuk burung kicau". Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Proses pemasteran burung

Saturday, 13 January 2018

Cara mengetahui kualitas dan karakter seekor Kacer dari ciri-ciri fisiknya (Katuranggan)

Istilah Katuranggan tentunya sudah tidak asing lagi dikalangan Kicau Mania. Katuranggan adalah ilmu untuk memprediksi kualitas dan karakter seekor burung dari bentuk fisiknya.

Mengenai kebenarannya atau ke akuratannya belum bisa dibuktikan secara pasti. Tapi tidak ada salahnya jika kita menggunakan cara ini sebagai referensi untuk meramal kualitas dari burung yang akan kita pelihara. Dan pada artikel kali ini akan membahas tentang Katuranggan Kacer.

Berikut ini beberapa ciri-ciri fisik Kacer yang menggambarkan kualitas dan karakternya:

1. Kepala

• Bentuk kepala cepak/papak menandakan Kacer bermental tangguh yang bandel dan tahan gempuran.

• Bentuk kepala besar dan bulat menandakan Kacer yang cerdas dan mudah merekam lebih banyak materi isian.

2. Paruh

• Bentuk paruh tebal menandakan Kacer memiliki volume suara yang keras dan tebal.

• Bentuk paruh tipis dan runcing menandakan volume suara Kacer cederung lebih tajam/kristal.

• Bentuk paruh lurus menandakan Kacer memiliki gaya tarung duduk manis/nagen satu titik.

• Bentuk paruh melengkung menandakan Kacer memiliki gaya tarung atraktif naik turun plangkringan.

• Bentuk paruh celah menandakan Kacer dengan volume suara keras dan tembus.

3. Lubang hidung

• Lubang hidung yang kecil menandakan Kacer yang susah beradaptasi dengan lingkungan baru (mental rumahan/jago kandang).

• Lubang hidung yang besar menandakan Kacer yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru (fighter sejati).

4. Mata

• Bentuk mata yang melotot dengan sorot mata tajam menandakan Kacer bermental fighter tinggi dan memiliki karakter menyerang.

• Mata sipit dan sayu menandakan Kacer yang mudah terkejut dan kurang fighter.

5. Leher

• Bentuk leher jenjang menandakan Kacer dengan tipe suara speed rapat.

• Bentuk leher panjang dan besar menandakan Kacer dengan tipe suara speed rapat dengan kombinasi tembakan.

• Bentuk leher pendek menandakan Kacer dengan tipe suara ngeroll.

• Bentuk leher pendek dan besar menandakan Kacer dengan tipe suara roll tembak.

6. Dada

• Kacer dengan dada lebar membusung menandakan memiliki mental fighter yang kuat.

• Kacer dengan dada sempit menandakan kurang fighter.

7. Badan

• Bentuk tubuh yang agak membungkuk (bongkok udang) dengan ekor melengkung kebawah mendekati plangkringan menandakan Kacer dengan karakter petarung.

• Badan yang besar menandakan power yang mantab.

• Badan yang pendek (buntet) menandakan Kacer yang tidak stabil/susah disetting.

• Badan yang panjang dan ramping menandakan Kacer dengan gaya main yang atraktif dan bermental tangguh.

8. Sayap

• Sayap dengan strip putih yang tebal (dalam kondisi normal/tidak sedang tarung) menandakan tipe Kacer yang gampang kondisi.

• Sayap dengan strip putih yang tipis (dalam kondisi normal/tidak sedang tarung) menandakan tipe Kacer yang susah kondisi.

9. Ekor

• Ekor yang panjang menandakan Kacer dengan gaya tarung atraktif naik turun plangkringan.

• Ekor yang pendek menandakan Kacer dengan gaya tarung duduk satu titik.

10. Kaki

• Kaki yang panjang menandakan Kacer dengan gaya tarung yang atraktif naik turun plangkringan.

• Kaki yang pendek menandakan Kacer dengan gaya tarung duduk satu titik.

11. Cakar

• Cakar yang besar dan kokoh menandakan Kacer dengan mental fighter yang kuat.

• Cakar yang kecil menandakan Kacer dengan mental fighter yang lemah.

• Cengkeraman yang kuat menandakan Kacer dengan karakter menyerang.

• Cengkeraman yang lemah menandakan Kacer dengan karakter bertahan.

Ciri-ciri Kacer berdasarkan katuranggan tersebut tidak bisa dijadikan patokan yang akurat 100% untuk mementukan kualitas dari seekor Kacer, tapi cukup dijadikan sebagai bahan pertimbangan saja sebelum kita memilih Kacer.

Kualitas Kacer itu sendiri sebetulnya relatif dan tidak ditentukan oleh katuranggan saja, masih banyak faktor lain yang menentukan bagus dan tidaknya kualitas seekor Kacer, diantaranya adalah faktor keturunan (gen), faktor perawatan dan perlakuan sehari-hari, sampai pada settingan harian dan lomba yang tepat.

Baca juga:

Perawatan untuk Kacer lapangan dan Kacer rumahan

Pakan dan Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Kacer

Kelebihan dan kekurangan Kacer trotolan hutan dan Kacer trotolan penangkaran

Demikian informasi tentang "Cara mengetahui kualitas dan karakter seekor Kacer dari ciri-ciri fisiknya (Katuranggan)". Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer Poci

Thursday, 11 January 2018

Perawatan untuk Kacer lapangan dan Kacer rumahan

Dalam merawat Kacer, tidak bisa disamakan antara perawatan Kacer lapangan yang dikhususkan untuk lomba dengan perawatan Kacer rumahan yang hanya untuk klangenan dirumah saja.

Jika kita memelihara Kacer dengan tujuan untuk dilombakan, tentunya tidak bisa selalu didengarkan suaranya dirumah. Karena kalau Kacer terlalu gacor dirumah, biasanya performa Kacer tersebut tidak akan bisa maksimal ketika mengikuti lomba (gembos).

Jadi, jika kita merawat Kacer untuk tujuan lomba, maka jangan terlalu berharap bisa menikmati suara kicauannya setiap saat dirumah, karena biasanya Kacer lomba yang dalam kondisi pucak justru tidak akan terlalu gacor dirumah.

Kacer yang dalam performa terbaiknya (siap tempur), hanya akan bunyi seperlunya saja dirumah atau bahkan hanya ngeriwik saja seharian, apalagi untuk Kacer yang sehari-harinya menerapkan perawatan full kerodong, tetunya akan lebih banyak diam untuk menyimpan tenaga.

Sedangkan Kacer rumahan justru malah sebaliknya, burung akan sangat gacor dirumah dan bisa kita nikmati suara kicauannya setiap saat, karena sebetulnya gacornya Kacer tersebut adalah cerminan dari kondisinya yang serba kekurangan.

Kacer rumahan tidak perlu dikerodong pada siang hari agar selalu berkicau sepanjang hari dan cukup dikerodong pada malam hari saja.

Kacer rumahan juga tidak memerlukan perawatan khusus, cukup diberikan voer dalam cepuknya setiap hari dengan tambahan Ekstra fooding (EF) secukupnya saja, serta mandi dan jemur seperlunya tanpa perlu settingan atau treatment khusus pasti akan tetap gacor asal sudah mapan.

Justru dalam kondisi yang serba kekurangan itulah Kacer akan terus berkicau sebagai cara untuk menutupi kondisinya yang lemah.

Kacer rumahan tidak memerlukan perlakuan khusus seperti settingan kombinasi Ekstra fooding (EF) yang harus pas, durasi penjemuran yang harus tepat, pengaturan jadwal mandi, latihan fisik dikandang umbaran, dan masih banyak lagi pola perawatan lainnya yang harus diterapkan pada Kacer lapangan untuk memaksimalkan performanya di arena lomba.

Pola perawatan Kacer rumahan tentunya sangat berbeda dengan Kacer lapangan yang mutlak harus maksimal dan sinkron antara mental dan fisiknya. Dan untuk memaksimalkan kondisi fisik dan mentalnya, Kacer lapangan wajib menjalani beberapa treatment khusus yang kadang tergolong ekstrim.

Perawatan untuk Kacer lapangan meliputi:

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Untuk pakan utamanya, tetap sediakan voer didalam cepuknya agar Kacer bisa makan saat merasa lapar. Pilihlah voer yang kandungan proteinnya tinggi agar bisa melengkapi kebutuhan nutrisi harian Kacer. Sesuaikan kandungan bahan baku voer dengan karakter Kacer yang mengkonsumsinya.

Sedangkan untuk Ekstra fooding (EF), porsinya harus tepat, tidak boleh kurang atau berlebihan karena Kacer lapangan mutlak harus memiliki stamina yang prima, jadi asupan pakannya harus cukup dan seimbang.

Jenisnya juga harus disesuaikan dengan karakter Kacer itu sendiri, karena jika Ekstra fooding (EF) yang dikonsumsi Kacer tidak disesuaikan dengan karakternya, justru akan menurunkan performanya.

• Mandi

Perawatan mandi untuk Kacer lapangan juga tidak boleh asal-asalan, karena kita harus jeli melihat kapan waktunnya Kacer harus mandi. Karena mandi memiliki dampak yang cukup besar pada performa Kacer dilapangan.

Kita harus bisa megatur suhu tubuh Kacer agar tetap berada pada level yang ideal. Karena ada tipe Kacer yang membutuhkan mandi lebih sering untuk menyetabilkan emosinya dan ada juga Kacer yang tidak membutuhkan banyak mandi agar suhu tubuhnya tidak turun dan emosinya tetap stabil.

Berbeda dengan Kacer rumahan yang bisa dimandikan setiap hari agar penampilannya tetap bersih dan klimis sehingga enak dipandang. Mandi juga akan membuat timbulnya birahi pada Kacer, dan secara naluri pada saat dalam kondisi birahi Kacer akan rajin berkicau untuk menarik perhatian Kacer betina.

• Jemur

Penjemuran untuk Kacer lapangan juga harus disesuaikan dengan karakternya, karena untuk Kacer dengan karakter super fighter tidak membutuhkan penjemuran yang lama agar tidak over emosi yang justru akan berdampak buruk pada performa Kacer.

Sedangkan untuk Kacer yang lambat panas/kurang fighter/fighter rendah, membutuhkan penjemuran yang lebih lama untuk menaikkan emosinya, bahkan bila perlu bisa diterapi dengan jemur sauna (burung kering kerodong kering) untuk mendongkrak emosinya agar Kacer menjadi lebih bringas sekaligus melatih nafasnya agar lebih panjang.

Tapi untuk melakukan cara ini harus benar-benar di awasi agar tidak tetjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Setelah burung terlihat mangap dan gelisah harus segera diangkat, buka kerodong dan di angin-anginkan agar suhu tubuhnya turun baru dikerodong lagi untuk istirahat.

• Kerodong

Pengerodongan juga cukup penting untuk Kacer lomba, karena fungsinya untuk membatasi interaksi Kacer dengan lingkungan sekitarnya sehingga Kacer tidak terganggu dengan suasana disekitarnya dan bisa lebih tenang untuk beristirahat.

Untuk Kacer tipe fighter tinggi tidak perlu full kerodong, cukup dikerodong pada malam hari saja. Pada siang hari tidak perlu dikerodong agar emosinya tidak semakin meluap. Sedangkan untuk Kacer tipe fighter rendah perlu untuk selalu dikerodong agar emosinya tetap tinggi.

• Umbaran

Pengumbaran sangat diperlukan untuk Kacer lomba untuk melatih staminanya agar selalu prima. Untuk Kacer dengan tipe fighter tinggi, perlu untuk sering diumbar untuk membuang birahi dan emosinya yang meluap-luap.

Sedangkan untuk Kacer dengan karakter fighter rendah tidak terlalu memerlukan umbaran, cukup dijemur maksimal dan full kerodong saja untuk melatih nafasnya dan juga untuk mendongkrak emosinya. Kalaupun diumbar cukup seminggu sekali saja untuk menjaga fisiknya agar selalu fit. Karena Kacer tipe ini justru harus sering istirahat untuk menyimpan tenaganya.

Baca juga:

Pakan dan Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Kacer

Kelebihan dan kekurangan Kacer trotolan hutan dan Kacer trotolan penangkaran

Cara merawat Kacer trotolan agar memiliki mental petarung setelah dewasa

Demikian informasi tentang "Perawatan untuk Kacer lapangan dan Kacer rumahan". Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer ngobra

Wednesday, 10 January 2018

Pakan dan Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Kacer

Kacer merupakan burung petarung yang memiliki suara kicauan merdu dan bervariasi, serta memiliki gaya tarung ngobra yang khas.

Untuk dapat menampilkan performa terbaiknya, Kacer memerlukan stamina yang prima untuk menunjang karakternya sebagai petarung yang memiliki gaya tarung atraktif.

Agar Kacer memiliki stamina yang prima, maka harus diberikan Pakan dan Ekstra fooding (EF) yang cocok dan sesuai dengan karakternya, serta dengan porsi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.

Berikut ini adalah beberapa jenis Pakan dan Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Kacer:

• Voer

Voer adalah pakan utama untuk Kacer yang dipelihara didalam kandang, tujuannya agar lebih praktis dalam perawatan hariannya, karena kita cukup memberikan voer satu cepuk saja sudah cukup untuk makan Kacer selama beberapa hari tanpa harus kuatir Kacer akan kelaparan.

Tapi kandungan nutrisi dalam voer tidak akan bisa menyamai kandungan nutrisi dari pakan alami Kacer seperti serangga, ulat dan binatang-binatang kecil lainnya yang tentunya memiliki kandungan nutrisi yang jauh lebih bagus dan lengkap jika dibandingkan dengan pakan buatan pabrik (voer).

Dalam memilih voer untuk Kacer juga jangan asal burungnya doyan saja. Pilihlah voer yang memiliki kandungan protein tinggi agar bisa menunjang kebutuhan protein Kacer setiap harinya.

Untuk kandungan bahan baku voer juga harus disesuaikan dengan karakter Kacer yang akan mengkonsumsi voer tersebut, misalnya:

- Voer yang pada komposisi bahan bakunya terdapat kandungan rumput laut cocok untuk Kacer yang cepat panas/emosi tinggi/fighter tinggi, karena sifat rumput laut yang dingin dapat membantu meredam suhu tubuh Kacer.

- Voer yang pada komposisi bahan bakunya terdapat kandungan madu dan telur, cocok untuk Kacer yang lambat panas/kurang emosi/fighter rendah. Karena telur dan madu berkhasiat untuk menghangatkan tubuh Kacer.

• Ekstra fooding (EF)

Ekstra fooding (EF) adalah salah satu bagian paling penting untuk memaksimalkan performa seekor Kacer, terutama untuk Kacer lapangan/Kacer lomba, karena manfaatnya adalah sebagai sumber protein utama yang berperan untuk mendongkrak stamina dan birahi Kacer. Karena tanpa Ekstra fooding (EF), Kacer pasti akan loyo.

Jenis-jenis Ekstra fooding (EF) yang bagus untuk Kacer antara lain:

• Jangkrik

Jangkrik adalah menu Ekstra fooding (EF) yang wajib diberikan untuk semua tipe Kacer, baik itu Kacer dengan tipe fighter tinggi maupun Kacer dengan tipe fighter rendah.

Yang berbeda adalah menu Ekstra fooding (EF) tambahannya. Untuk Kacer tipe fighter tinggi lebih cocok diberikan tambahan Ekstra fooding (EF) seperti kroto, ulat bambu (cilung), dan ulat daun pisang yang mengandung lebih banyak air dan berprotein tinggi untuk meredam suhu tubuh Kacer agar tidak meningkat drastis.

Sedangkan untuk Kacer dengan tipe fighter rendah lebih cocok diberikan tambahan Ekstra fooding (EF) seperti ulat hongkong (UH), ulat kandang (UK), larva tawon, dan belalang. Beberapa jenis Ekstra fooding (EF) tersebut bersifat panas dan dapat meningkatkan suhu tubuh serta tensi Kacer secara signifikan, sehingga emosinya juga akan naik.

Usahan untuk memberikan jangkrik alam karena kandungan proteinnya lebih tinggi dari jangkrik broiler.

• Ulat hongkong (UH)

Ekstra fooding (EF) ini sangat diperlukan untuk Kacer yang lambat panas/fighter rendah, fungsinya untuk menaikkan tensi Kacer agar emosi naik sehingga menjadi lebih agresif dan responsif terhadap keberadaan Kacer lain disekitarnya.

Ulat hongkong (UH) tidak cocok untuk Kacer dengan karakter fighter tinggi karena akan membuatnya over emosi, tapi pada saat cuaca dingin/hujan ulat hongkong (UH) juga bisa diberikan untuk Kacer tipe fighter tinggi untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap stabil.

Karena sifatnya yang panas, ulat hongkong (UH) juga bisa digunakan pada saat Kacer dalam masa mabung untuk mempercepat rontoknya bulu-bulu lama Kacer.

Usahakan untuk memberikan ulat hongkong (UH) yang baru berganti kulit, atau yang masih berwarna putih.

• Belalang

Belalang sebetulnya merupakan Ekstra fooding (EF) terbaik untuk Kacer karena kandungan proteinnya yang lebih tinggi dari Ekstra fooding (EF) jenis lainnya.

Belalang sangat cocok digunakan untuk Kacer yang lambat panas/kurang fighter. Tapi karena sulit untuk mendapatkannya, belalang bisa kita jadikan sebagai Ekstra fooding (EF) alternatif saja. Pilihlah belalang yang masih muda/belum tumbuh sayapnya.

• Kelabang

Kelabang bisa dijadikan Ekstra fooding (EF) alternatif untuk mendongkrak emosi Kacer yang lambat panas/tipe fighter rendah karena sifatnya panas dan dapat menaikkan suhu tubuh Kacer secara signifikan.

Sebelum diberikan pada Kacer, capit dan ujung ekornya (sengatnya) terlebih dulu harus dibuang karena mengandung racun. Kelabang bisa dijadikan sebagai Ekstra fooding (EF) alternatif karena cukup sulit untuk mendapatkannya.

• Kroto

Kroto sangat diperlukan untuk Kacer yang over emosi/tipe fighter tinggi, karena kroto mengandung banyak air sehingga tidak memiliki efek yang terlalu panas jika dikonsumsi Kacer.

Tapi kandungan protein pada kroto yang sangat tinggi sangat bermanfaat untuk mendongkrak birahi dan stamina Kacer, sehingga untuk Kacer yang memiliki karakter fighter tinggi sangat cocok diberikan kroto karena akan sinkron antara emosi, birahi dan staminanya.

• Ulat daun pisang

Ulat yang hidup didalam gulungan daun pisang ini sangat baik untuk digunakan sebagai menu Ekstra fooding (EF) untuk Kacer, terutama yang memiliki karakter mudah emosi/tipe fighter tinggi. Kandungan air dalam ulat daun pisang bermanfaat mendinginkan suhu tubuh Kacer sehingga emosinya tidak terlalu meledak-ledak.

Kandungan protein ulat daun pisang juga cukup tinggi dan tentunya sangat bagus untuk mendongkrak stamina dan birahi Kacer. Ulat daun pisang juga bisa dijadikan Ekstra fooding (EF) altetnatif untuk Kacer karena tidak mudah untuk mendapatkannya.

Sebelum diberikan pada Kacer, bersihkan dulu serbuk putih yang ada pada permukaan ulat daun pisang menggunakan air sampai bersih.

• Ulat bambu

Karakter ulat bambu (cilung) mirip dengan ulat daun pisang, sehingga sangat cocok diberikan pada Kacer yang cepat panas/mudah emosi/fighter tinggi. Ulat ini banyak dijual dikios-kios burung, jadi ulat bambu (cilung) bisa digunakan kapan saja saat kita membutuhkannya.

• Larva tawon

Larva tawon bersifat panas dan dapat meningkatkan suhu tubuh Kacer secara signifikan. Larva tawon cocok diberikan sebagai Ekstra fooding (EF) untuk Kacer yang lambat panas/kurang emosi/fighter rendah.

Tapi jika diberikan secara berlebihan dapat menyebabkan bulu-bulu Kacer rontok karena larva tawon memiliki efek panas yang lebih tinggi dari ulat hongkong (UH).

Karena itu, larva tawon juga sangat bagus jika diberikan pada Kacer pada saat memasuki masa mabung untuk membantu mempercepat proses perontokan bulu-bulu lama Kacer.

• Ulat kandang (UK)

Ulat kecil yang banyak terdapat dipeternakan ayam tersebut memiliki karakter yang hampir sama dengan ulat hongkong (UH), yaitu memiliki efek panas jika dikonsumsi Kacer secara berlebihan.

Ulat kandang (UK) cocok untuk Kacer yang lambat panas/kurang emosi. Ulat ini juga bisa diberikan pada saat cuaca dingin/musim hujan seperti halnya ulat hongkong (UH) dan larva tawon untuk menghangatkan tubuh Kacer.

• Cacing

Cacing juga bisa kita jadikan Ekstra fooding (EF) alternatif untuk Kacer tipe fighter tinggi, fungsinya untuk menurunkan tensi Kacer yang emosinya meluap-luap. Bersihkan dulu kotoran yang ada didalam perut cacing sebelum diberikan pada Kacer.

Beberapa jenis Ekstra fooding (EF) di atas bisa kita berikan pada Kacer sebagai Ekstra fooding (EF) harian atau hanya pada saat menjelang lomba untuk mendongkrak performanya.

Pilihlah jenis Ekstra fooding yang cocok untuk Kacer sesuai dengan karakternya masing-masing agar hasilnya lebih maksimal.

Baca juga:

Menyesuaikan perawatan Kacer dengan karakternya

Penyebab dan cara mengatasi Kacer yang kurang fighter

Terapi sauna untuk mendongkrak emosi dan mental fighter Kacer

Demikian informasi tentang "Pakan dan Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Kacer". Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Ekstra fooding (EF) yang umum diberikan pada Kacer

Tuesday, 9 January 2018

Perawatan tepat untuk Tledekan Gunung agar rajin bunyi dan cepat gacor

Tledekan Gunung termasuk salah satu jenis burung fighter yang memiliki suara merdu dan bervariasi. Walaupun postur tubuhnya kecil, tapi suara kicauannya cukup keras dan melengking dengan irama serta variasi lagu yang sangat merdu dan harmonis.

Tledekan Gunung memiliki mental fighter yang cukup tangguh dan bahkan berani berkicau melawan burung-burung fighter lain yang lebih besar.

Jika sudah mapan, burung ini sangat responsif terhadap suara burung sejenis yang didengarnya, bahkan suara burung dari jenis lain. Begitu mendengar suara burung lain, Tledekan Gunung yang sudah mapan akan langsung berkicau menyahuti.

Untuk membuat Tledekan Gunung menjadi gacor sebetulnya tidak terlalu sulit, yang penting harus diberikan perawatan yang tepat dan konsisten. Perawatannya juga standar, tidak beda jauh dengan perawatan burung kicau pemakan serangga jenis lainnya yang meliputi:

• Pengembunan
• Mandi
• Jemur
• Pakan
• Pemasteran

Perawatan harian untuk Tledekan Gunung:

• Pengembunan

Embunkan Tledekan Gunung setiap hari mulai jam 05.00 pagi agar burung bisa menghirup udara segar dan menikmati suasana fajar untuk memancingnya agar berkicau dan ngeplong.

• Mandi

Mandikan Tledekan Gunung setiap pagi, sediakan cepuk mandi didalam kandangnya agar burung bisa mandi sendiri.

Setelah selesai mandi, ambil cepuknya dan sekalian kandangnya juga dibersihkan agar Tledekan Gunung merasa nyaman dan selalu sehat. Berikan jangkrik kecil sebanyak 5 ekor kemudian angin-anginkan sampai bulu-bulunya kering.

• Jemur

Setelah bulu-bulunya kering, kemudian jemur Tladekan Gunung selama 1 jam. Setelah selesai dijemur berikan kroto segar sebanyak satu sendok makan kemudian gantang ditempat yang teduh.

Usahakan untuk menempatkan Tledekan Gunung ditempat yang sejuk dan dekat dengan suara gemercik air, karena suara gemercik air akan memancing Tledekan Gunung untuk berkicau.

Pada sore harinya, berikan jangkrik ukuran kecil sebanyak 5 ekor, bersihkan kandangnya kemudian kerodong dan biarkan istirahat sampai pagi.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Untuk pakan utamanya berikan voer halus yang berkualitas dan mengandung protein tinggi dan ganti voer setiap tiga hari sekali dengan yang baru. Air minumnya juga diganti setiap hari.

Berikan jangkrik ukuran kecil setiap hari dengan porsi 5/5 pagi/sore, kroto segar bisa diberikan seminggu 2-3 kali, ulat hongkong (UH) bisa diberikan pada saat cuaca dingin dan pada saat masa mabung untuk membantu mempercepat rontoknya bulu-bulu lama Tledekan Gunung.

• Pemasteran

Untuk menambah variasi kicauannya, lakukan pemasteran dengan menggunakan suara burung-burung lain yang gacor atau dengan suara dari Mp3 player, karena Tledekan Gunung termasuk burung yang cerdas dan mampu menirukan suara-suara kicauan burung lain yang sering didengarnya.

Tempel Tledekan Gunung dengan burung-burung kecil yang gacor seperti burung Pleci, Gelatik, Kenari, Kolibri dan lainnya. Selain berfungsi sebagai masteran, suara burung-burung kecil yang gacor tersebut akan memancing Tledekan Gunung untuk berkicau menyahuti, karena semakin berisik maka Tledekan Gunung juga akan semakin ngotot berkicau dengan lantang.

Dengan perawatan yang teratur dan konsisten, maka Tledekan Gunung yang kita rawat akan lebih rajin berkicau dan cepat gacor sehingga kita bisa menikmati kemerduan suara kicauannya setiap hari.

Karena pada dasarnya, faktor utama agar burung menjadi gacor adalah "Mental", sedangkan pola perawatan seperti pengembunan, mandi, penjemuran, pemberian pakan dan Ekstra fooding (EF), serta pemasteran hanya merupakan faktor pendukung saja.

Jika burung sudah mapan dengan lingkungan sekitarnya dan tidak merasa tertekan atau takut lagi dengan suasana di lingkungan barunya, pasti burung akan rajin bunyi dan lama-kelamaan menjadi gacor.

Baca juga:

Ciri-ciri Tledekan Gunung jantan dan betina

Cara merawat Tledekan Gunung bahan/bakalan agar bertahan hidup dan rajin bunyi

Perawatan yang tepat untuk Trucukan pada saat mabung/nyulam bulu

Demikian informasi tentang "Perawatan tepat untuk Tledekan Gunung agar rajin bunyi dan cepat gacor". Untuk informasi lain seputar Tledekan Gunung, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Tledekan Gunung

Saturday, 6 January 2018

Perawatan yang tepat untuk Trucukan pada saat mabung/nyulam bulu

Trucukan adalah salah satu jenis burung yang jarang sekali mengalami mabung total, biasanya burung ini hanya nyulam bulu saja atau berganti bulu secara bergiliran.

Pada saat Trucukan nyulam bulu dengan jumlah bulu yang rontok hanya beberapa helai saja, tidak perlu diberikan perawatan khusus. Tapi jika bulu yang rontok jumlahnya cukup banyak, maka perlu dilakukan perawatan khusus mabung/ngurak.

Ketika dalam kondisi mabung/nyulam, Trucukan membutuhkan lebih banyak asupan protein untuk pembentukan bulu-bulu baru agar bisa tumbuh dengan sempurna.

Perawatan harian untuk Trucukan pada saat mabung/ngurak:

• Pada saat Trucukan sedang dalam proses merontokkan bulu-bulu lamanya, berikan Ekstra fooding (EF) berupa ulat hongkong (UH) dengan porsi 20 ekor pagi dan sore untuk mempercepat rontoknya bulu-bulu lama Trucukan.

• Pada masa ini Trucukan tidak perlu dimandikan dan penjemuran hanya dilakukan pada pagi hari sekitar jam 07.00 dengan durasi cukup 15 menit saja setiap harinya.

• Tempatkan Trucukan ditempat yang tenang dan sejuk, jauhkan dari burung-burung lain yang gacor agar proses mabungnya tidak terganggu.

• Setelah bulu-bulu jarum terlihat mulai tumbuh, stop pemberian ulat hongkong (UH), dan ganti Ekstra foodingnya dengan jangkrik dengan porsi sekenyangnya pada pagi dan sore hari. Jangkrik bisa di olesi dengan minyak ikan agar bulu-bulu barunya bisa tumbuh lebih bagus dan mengkilap.

• Voer dan buah seperti pisang, pepaya, dan buah-buahan lainnya tetap diberikan setiap hari, olesi permukaan pisang dengan madu murni terlebih dulu sebelum diberikan pada Trucukan untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya.

• Pada masa ini Trucukan sudah mulai bisa dimandikan seminggu sekali, penjemuran tetap dilakukan 15 menit mulai jam 07.00 pagi. Sebelum dijemur, angin-anginkan dulu sampai semua bulu-bulunya kering. Berikan jangkrik sebanyak 5/5 pagi/sore.

• Bersihkan kandangnya setiap hari agar Trucukan selalu sehat. Voer diganti dengan yang baru setiap tiga hari sekali, air minum juga harus diganti setiap hari dengan yang baru.

• Setelah semua bulu-bulunya tumbuh sempurna, Trucukan bisa dimandikan setiap hari dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau sediakan cepuk besar didalam kandangnya agar burung bisa mandi sendiri sesukanya. Lebih bagus lagi kalau burung dibiasakan untuk mandi dikeramba.

• Durasi penjemuran sudah bisa mulai ditingkatkan menjadi 30 menit, setelah bulu-bulu barunya kering dan kuat, baru boleh dijemur lama antara 1-2 jam setiap harinya. Porsi pemberian jangkrik kembali normal seperti pada saat sebelum mabung.

Lakukan perawatan di atas secara konsisten selama Trucukan dalam masa mabung/ngurak agar setelah selesai masa mabungnya, performa burung menjadi lebih bagus dan menjadi lebih gacor dengan suara ropelnya yang khas.

Baca juga:

Perawatan terbaik untuk Cucak jenggot pada saat mabung/nyulam bulu

Kelebihan dan kekurangan Kacer trotolan hutan dan Kacer trotolan penangkaran

Cara merawat Kacer trotolan agar memiliki mental petarung setelah dewasa

Demikian informasi tentang "Perawatan yang tepat untuk Trucukan pada saat mabung/nyulam bulu". Untuk informasi lain seputar Trucukan, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung Trucukan

Thursday, 4 January 2018

Kelebihan dan kekurangan Kacer trotolan hutan dan Kacer trotolan penangkaran

Mungkin banyak Kacer Mania yang bingung untuk memilih apakah akan memelihara Kacer trotolan hutan atau Kacer trotolan dari penangkaran, karena secara kualitas keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Sebetulnya baik itu Kacer trotolan hutan maupun Kacer trotolan dari penangkaran sama-sama bagus, asalkan indukannya berkualitas pasti keturunannya juga akan berkualitas karena mewarisi gen dari indukannya.

Tapi sebelum kita menentukan apakah akan memilih Kacer trotolan hutan atau Kacer trotolan dari penangkaran, tidak ada salahnya jika kita mencari tahu terlebih dulu kelebihan dan kekurangan dari masing-masing trotolan Kacer tersebut sebagai bahan pertimbangan sebelum kita membelinya.

Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan Kacer trotolan hutan dan Kacer trotolan penangkaran:

Kacer trotolan hutan

Kelebihan Kacer trotolan hutan:

Untuk Kacer trotolan hutan ada dua pilihan berdasarkan dari asal habitatnya yaitu Kacer trotolan yang didapatkan dari hutan dan pegunungan serta Kacer trotolan yang didapatkan dari perkebunan dan daerah pesisir.

Secara kualitas dari kedua habitat tersebut, daerah hutan dan pegununganlah yang lebih banyak menghasilkan Kacer-kacer berkualitas. Kacer-kacer yang berasal dari hutan dan pegunungan memiliki karakter mental fighter tinggi, karakternya mirip dengan Murai batu (MB).

Mungkin karena habitatnya didalam hutan yang kehidupan sehari-harinya berdampingan dengan banyak spesies burung-burung fighter lainnya dan juga dengan banyak predator yang menjadikan Kacer dari wilayah tersebut memiliki mental yang kuat.

Kehidupan yang keras didalam hutan yang harus bersaing untuk menguasai atau mempertahankan suatu wilayah serta sumber makananlah yang membentuk mental fighter Kacer hutan menjadi semakin tangguh serta memiliki perilaku yang sangat agresif.

Sementara untuk Kacer yang berasal dari wilayah perkebunan dan pesisir rata-rata memiliki mental fighter rendah, karena mungkin tidak banyak pesaing dalam perebutan wilayah dan sumber makanan didaerah tersebut.

Atau mungkin juga karena seringnya berinteraksi dengan Manusia disekitar habitatnya yang mejadikan Kacer dari daerah perkebunan dan pesisir menjadi kurang agresif.

Kelebihan dari Kacer trotolan hutan yaitu masih memiliki naluri liar dari hutan tempat asalnya. Sumber pakan alami yang diberikan induknya semasa masih dihutan tentunya juga lebih bagus dan lebih sesuai untuk masa-masa awal pertumbuhannya.

Jadi, fisik dan mentalnya tentu masih alami karena dilahirkan ditengah-tengah kehidupan alam liar yang keras.

Kacer trotolan hutan tentunya juga sudah banyak merekam suara-suara alam disekitarnya, yang tentunya lebih alami karena yang terekam adalah suara dari burung-burung liar dan binatang-binatang liar disekitarnya.

Kekurangan Kacer trotolan hutan:

Sedangkan kekurangan dari Kacer trotolan hutan adalah pada sifat liarnya yang sulit untuk dijinakkan dan memerlukan waktu cukup lama untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan Manusia. Karena selama dihutan Kacer tersebut tidak pernah berinteraksi atau bertemu Manusia, kecuali yang didapatkan dan dipelihara dari piyik/lolohan.

Kekurangan lainnya dari Kacer trotolan hutan adalah pada garis keturunannya yang tidak jelas, karena kita tidak bisa mengetahui seperti apa kualitas indukannya, apakah induknya bermental bagus atau bermental jelek.

Kacer trotolan penangkaran

Kelebihan Kacer dari penangkaran:

Sebetulnya lebih mudah untuk mendapatkan Kacer trotolan yang berkualitas jika kita membelinya dipenangkaran. Karena kita bisa melihat track record indukannya seperti apa. Dengan catatan, kita membelinya dipeternakan yang sudah terpercaya.

Dengan mengetahui track record indukannya, maka kita bisa memprediksi seperti apa kualitas anakannya yang kemungkinan besar akan mewarisi sifat dan karakter dari indukannya.

Kelebihan lain dari Kacer trotolan hasil penangkaran pastinya lebih jinak dan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru karena setiap hari sudah terbiasa berinteraksi dengan Manusia.

Kekurangan Kacer dari penangkaran:

Sedangkan kekurangan Kacer trotolan dari penangkaran yaitu, Kacer tersebut tidak lagi memiliki naluri liar yang alami, karena lahir dan tumbuh dipenangkaran dengan kehidupan yang aman dan nyaman serta semua kebutuhannya sudah disediakan oleh peternak.

Tapi apa yang disediakan oleh peternak tentunya tidak akan bisa sempurna untuk memenuhi kebutuhannya secara tepat dan seimbang, seperti pakan, minum, mandi, jemur dan aktivitas sehari-harinya tidak akan bisa sama dengan kehidupan alami Kacer di alam bebas.

Berbeda dengan Kacer trotolan hutan yang dirawat oleh induknya dengan naluri alaminya, tentu akan lebih baik karena semua kebutuhan nutrisinya selama masa pertumbuhan terpenuhi dengan baik dan seimbang.

Aktivitas keseharian yang dipelajari secara alami dari lingkungannya yang membentuk Kacer trotolan hutan tumbuh sebagaimana mestinya sebagai burung petarung berbekal mental dan fisik yang tangguh.

Kekurangan lainnya dari Kacer trotolan hasil penangkaran adalah pada fisik dan mentalnya yang kurang tangguh jika dibandingkan dengan Kacer trotolan hutan yang sudah pernah merasakan kehidupan serba keras didalam hutan, pernah menggunakan sayapnya untuk terbang, pernah menggunakan nalurinya untuk berburu dan bertahan hidup, pernah berjuang dari serangan musuh, dan juga pernah belajar dari induknya bagaimana cara menjadi penguasa yang harus mampu mempertahankan wilayah teritorialnya dari ancaman Kacer lain.

Sementara Kacer trotolan dari hasil ternak tidak pernah merasakan semua itu dipenangkaran. Dia hanya lahir, tercukupi pakan dan minumnya, tidur ditempat yang hangat dan nyaman tanpa perlu kuatir kelaparan serta tidak pernah merasa was-was dengan ancaman predator dan perebutan wilayah.

Kacer dari penangkaran tidak pernah menggunakan sayapnya untuk terbang, tidak pernah belajar berburu, tidak pernah merasakan kerasnya kehidupan di alam liar.

Kehidupan yang aman dan nyaman tersebut tentunya akan membentuk mentalnya menjadi lemah dan manja jika kita tidak mendidiknya dengan tepat sejak dini.

Kacer dari penangkaran juga tidak memiliki isian suara alam, jadi kitalah yang harus mengajarkannya dengan suara-suara isian menurut selera kita. Tapi keuntungannya, materi isiannya bisa kita setting sesuai dengan trend suara isian dalam lomba burung kicau saat ini.

Baca juga:

Cara merawat Kacer trotolan agar memiliki mental petarung setelah dewasa

Mengenal kelebihan dan kekurangan Kacer Poci (Dada putih) dan Kacer Wulung (Dada hitam)

Penyebab dan cara mengatasi Kacer yang kurang fighter

Demikian informasi tentang kelebihan dan kekurangan Kacer trotolan hutan dan Kacer trotolan penangkaran. Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer trotolan penangkaran dan Kacer trotolan hutan

Infoburungindo Cara Melatih Jalak Kebo Mata Putih Biar Dapat Bicara

Burung Jalak Kebo/Jalak Penyu yaitu salah satu jenis burung kicau yang cepat gacor dan sangat cerewet, bahkan bila telaten melatihnya burung...