Saturday, 31 May 2014

Mengenal berbagai jenis burung Nuri yang ada di Indonesia

Kita sobat Burung kicau semua tahu bahwa Indonesia mempunyai kekayaan alam sangat besar dan juga keindahan flora faunanya yang sangat menakjubkan dan cantik mempesona, salah satunya adalah jenis burung paruh bengkok yang memiliki warna bulu yang indah dan eksotis. 

Yah, namanya adalah burung Nuri, burung ini termasuk burung yang di lindungi di Indonesia, dan memiliki banyak sekali spesies di seluruh dunia dan 40 % nya ada di indonesia, dan rata-rata dari mereka adalah memakan Nektar (bunga), buah-buahan, biji-bijian dan serangga. Seperti apa burung-burungnya? mari ceekiidooottt...

  • Nuri Kepala Hitam (Black Capped Lory).
    Burung ini mempunyai nama latin Lorius Lory,  burung ini di sebut dengan nuri kepala hitam karena ada warna hitam pada kepalanya. burung ini memiliki ukuran sedang, yakni sekitar 30 cm.
    Habitat asli burung ini terdapat di Papua dan daerah sekitarnnya seperti kepulauan misool, batanta, salawati, teluk Cendrawasih dan sekitarnya. Burung ini termasuk burung sosial yang sering terlihat berpasangan dan dalam kelompok kecil.

  • Nuri Raja Ambon (Moluccan King Parrot).
    Nuri ini mempunyai nama latin Alisterus Amboinensis, burung ini berukuran sekitar 35 cm, Meskipun di kenal dengan nama Nuri raja Ambon, burung ini juga dapat di jumapai di luar wilayah Ambon seperti di Papua, pulau Peleng, Sula, Maluku dan Halmahera. khususnya di daerah perkebunan, hutan primer dan sekunder.

  • Nuri Kalung Ungu (Violet Necked Lory).
    Burung yang Mempunyai nama latin Eos Squamata ini mempunyai ukuran tubuh sekitar 28 cm. Di sebut dengan Nuri kalung ungu karena burung ini memiliki bulu warna ungu yang melingkar di lehernya. Ada 3 subspecies yang tersebar di Indonesia di antaranya adalah (1). Ricinata di Maluku utara dan kepulauan Widi, (2). Obiensis Rotchshild di  Obi dan Maluku utara, (3). Squamata di kepulauan Schildpad dan Papua utara. Mereka menyukai hutan tropis, perkebunan dan suka berkelompok.

  • Nuri Tanimbar (Blue Streaked Lory).
    Burung yang bernama latin Eos Reticulata ini memiliki ukuran tubuh sekitar 30 cm, Mereka menyukai daerah hutan primer maupun hutan sekunder, hutan mangroove dan hutan terbuka, mereka juga sering terlihat di area perkebunan untuk mencari buah dan nektar. Wilayah penyebarannya di daerah Babar, kepulauan Tanimbar dan Nusa tenggara timur.

  • Nuri Telinga Biru (Half Masked Lory).
    Nuri yang memiliki nama latin Eos Semilarvata ini adalah jenis burung nuri yang memiliki ukuran 23 cm. Daerah penyebarannya  adalah di pulau Seram dan Maluku. Burung ini menyukai pohon-pohon yang ada bunganya, dan biasa terlihat dalam kelompok kecil.

  • Nuri Sayap Hitam (Black Winged Lory).
    Burung ini Mempunyai nama latin Eos Cyanogenia, dia memiliki ukuran tubuh kurang ebih 30 cm. Daerah penyebarannya di wilayah kepulauan Teluk Cendrawasih, dan kawasan pesisir pulau Biak, Papua. Burung ini juga sering di jumpai membuat sarangnya di pohon-pohon perkebunan kelapa.

  • Nuri Maluku (Red Lory).
    Burung yang bernama latin Eos Bornea (Rubra) ini mempunyai ukuran tubuh sekitar 30 cm. Burung ini mempunyai 2 subspecies. yakni (1). Cyanotorus yang berada di daerah pulau Buru, dan (2). Bornea yang berada tersebar di kawasan Haruku, Ambon, Saparua, kepulauan Banda, Seram laut, Tayandu, Watubela dan kepulauan Kai.



  • Nuri Taulud (Red and Blue Lory).
    Burung yang juga di kenal dengan Nuri Sampiri ini mempunyai nama latin Eos Histrio, ukuran tubuhnya kurang lebih 30 cm. Burung ini ada 3 subspecies yang tersebar di dIndonesia diantaranya adalah: (1). Challengeri Salvadori yang berada di Pulau Miangas daerah Sulawesi utara, (2). Talatensis yang berada di kepulauan Taulud, dan (3). Histrio yang berada di pulau Siau, Sangihe dan Ruang.

  • Nuri Hitam (Black Lory).
    Burung yang bernama latin Chalcopsitta Atra ini berukuran sekitar 32 cm, dan memiliki 3 subspecies yang ada di Indonesia, (1). Bernsteini yang berada di pulau Misool, (2). Atra yang berada di pulau Salawati, Batanta dan daerah barat Papua, (3). Insignis yang berada di pulau Amberpon, Onin, semenanjung Bomberai, Papua.

  • Nuri Kate Geelvink (Geelvink Pygmy Parrot).
    Burung yang bernama latin Micropsitta Geelvinkiana ini adalah burung endemik Teluk Cendrawasih (Papua). Burung ini adalah burung Nuri yang paling kecil di antara Nuri lainnya, yaitu sekitar 9 cm. Ada 2 subspecies dari jenis ini yaitu, (1). Geelvinkiana yang berada di pulau Numfor, dan (2). Misoriensis yang berada di pulau Biak.

  • Nuri Ara Pipi Kuning / Ara Salvadori (Salvadori's Fig Parrot).
    Burung yang mempunyai nama latin Psittaculirostris Salvadorii ini memiliki ukuran tubuh sekitar 19 cm, mereka suka di dalam hutan maupun di pinggir hutan, bahkan mereka juga terlihat di sekitar perkampungan warga. Daerah penyebarannya hanya terbatas di wilayah barat laut Papua, di kawasan pegunungan Cyclops sampai ke pantai Teluk Cendrawasih bagian timur. 


Tuesday, 27 May 2014

Mengenal burung Falk (Parkit Australi) dan jenis-jenisnya

Pada kali ini Burung Kicau akan mengulas tentang burung yang baru-baru ini sedang ramai dan di gemarai oleh para peminatnya.. Yah, namanya adalah burung Cockatiel yang di kenal di Indonesia dengan nama burung Falk / pelek atau Parkit Australi, sedangkan di negara-negara lain burung ini juga di kenal dengan nama  Weiro dan Quarrion.

Burung yang mempunyai nama latin Nymphicus Hollandicus ini adalah burung endemik dari negara Australia, karena kecantikan dan keindahannya, banyak orang yang menjadikannya sebagai burung peliharaan di rumah, bahkan tidak sedikit pula yang menangkarnya, karena burung ini termasuk burung yang sangat mudah untuk di rawat dan di kembang biakkan.

Burung yang mempunyai jambul ini dahulu di anggap sebagai burung dari anggota burung Nuri ataupun Kakak tua mini, namun setelah di adakan studi oleh para ilmuwan akhirnya burung ini di klasifikasikan sebagai satu-satunya burung dengan genus Nymphicus dari subfamily Nymphicinae dan di tetapkan sebagai burung paling kecil dari keluarga Cacatuidae (keluarga kakak tua).


Habitat
Burung yang memakan biji-bijian, sayur, dan buah-buahan ini biasanya di temukan di daerah yang gersang ataupun semi gersang yang tersedia sumber air, seperti sungai, danau dan lain-lainnya. Sebagian dari burung ini Nomaden, artinya mereka akan berpindah untuk mencari tempat yang tersedia air dan makanan.


Mereka adalah burung sosial dan biasanya mereka selalu di jumpai dalam kelompok kecil maupun berpasangan, bahkan terkadang mereka juga terlihat dalam jumlah yang besar dan berbondong-bondong menuju tempat sumber air dan makanan. Mereka ini banyak di jumpai di daerah barat daya dan tenggara Australia.





Jenis-jenis burung Cockatiel


Saturday, 24 May 2014

Mengenal burung Kakak tua yang ada di Indonesia

Sobat Burung kicau pasti sudah tau dengan burung yang satu ini, karena burung ini sangat terkenal di indonesia, saking tenarnya nama burung ini di jadikan sebagai lagu nasional anak-anak. yah, namanya adalah burung Kakak tua.

Burung ini termasuk burung yang di lindungi oleh pemerintah republik Indonesia. Burung ini memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, dan bisa menirukan suara manusia, tentunya dengan pelatihan khusus.. 

Burung pemakan biji-bijian, kacang-kacangan dan beberapa buah-buahan ini mempunyai banyak spesies di seluruh dunia, dan rata-rata burung ini memiliki ciri yaitu ada jambul di kepalanya namun ada juga yang tidak memilikinya, paruhnya sangat kuat, tebal dan kokoh.

  • Kakak tua Raja hitam.
    Burung yang mempunyai nama latin Probosciger Aterrimus masih masuk dalam keluarga Cacatuidae, dan burung yang sangat pintar ini merupakan burung yang dapat berumur panjang, yakni mampu hidup selama 60 tahun. Burung ini adalah asli dari Papua dan Australia. Ciri-cirinya adalah ukuran tubuhnya sekitar 60 cm, seluruh tubuhnya berwarna hitam kecuali pada pipinya yang berwarna merah, burung ini juga memiliki jambul yang cantik dan dapat di gerakkan (berdiri). 

  • Kakak tua putih.
    Burung jenis ini memiliki nama latin Cacatua Alba dan masuk dalam keluarga Psittacidae, burung ini adalah merupakan burung endemik Indonesia, daerah penyebarannya meliputi Maluku utara dan biasa di ditemui di hutan primer maupun sekunder di pulau Halmahera, Tidore, Ternate, Bacan, Kasiruta dan Mandiole. Ciri dari jenis ini adalah  seluruh tubuh nya berwana putih kecuali pada paruh, kaki dan matanya yang berwarna hitam, dan jambulnya yang dapat di gerakkan (berdiri). ukuran tubuhnya sedang yaitu sekitar 45 cm. 

  • Kakak tua rawa.
    Burung yang memiliki nama latin Cacatua Sanguinea ini juga biasa di sebut dengan kakak tua noda darah, kakak tua mata bersih, kakak tua kecil dan lain-lain. Burung jenis ini berasal dari Papua dan Australia, di Indonesia penyebarannya sebagian besar di temui di merauke dan Papua selatan. Jenis ini juga seluruh tubuhnya berbulu warna putih, paruhnya pendek dan jambulnya juga pendek dan dapat di gerakkan.

  • Kakak tua jambul jingga.
    Burung ini mempunyai nama latin Cacatua Sulphurea Citrinocristata, seperti namanya burung ini memiliki jambul yang berwarna jingga yang dapat di gerakkan (berdiri) dan mempunyai bulu tubuh berwarna putih. burung ini termasuk burung endemik dari Indonesia, habitatnya di daerah hutan primer dan sekunder di pulau Samba yang ada di kepulauan Sunda kecil. Burung juga berumur panjang, yakni dapat hidup selama 50 tahun.

  • Kakak tua Tanimbar.
    Burung jenis ini nama latinnya adalah Cacatua Goffiniana, burung ini sekilas bentuk dan cirinya mirip sekali sama burung Kakak tua rawa, perbedaannya adalah pada matanya. Burung ini termasuk burung endemik dari kepulauan laut Banda di Indonesia. burung jenis ini adalah spesies yang berukuran paling kecil diantara burung kakak tua lainnya, yakni panjangnya sekitar 30 cm.

  • Kakak tua Maluku
    Burung yang bernama latin Cacatua Moluccensis ini termasuk burung endemik Indonesia dari Maluku selatan, burung ini hanya di temui di Ambon, pulau Seram, Saparua dan Haruku. Namun keberadaannya sudah sangat langka dan hganya bisa di temui di Taman nasional Manusela. Burung ini memiliki ukuran tubuh yang sedang, yaitu sekitar 52 cm, dan memiliki ciri jambul yang berwarna merah jambu yang dapat di gerakkan (berdiri). Seluruh bulu tubuhnya berwarna putih agak ke-merah jambuan.


Wednesday, 21 May 2014

Cara ternak Jangkrik dengan mudah

Sobat Burung kicau yang memelihara burung kicauan seperti Murai batu, Kacer, Pentet, Cucak ijo, Anis dan lain-lain pasti membutuhkan EF jangkrik untuk setiap harinya, berapa ekor jangkrik yang sobat habiskan untuk burung momongan setiapharinya???.. Mungkin sobat pernah terpikirkan untuk mencoba ternak jangkrik.. Yah, ternak jangkrik merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan, karena penghobi burung berkicau semakin hari semakin banyak dan semakin di gemari. selain untuk burung, jangkrik juga merupakan pakan sehari-hari untuk ikan Louhan, Arwana, dan lain-lain.

Maka dari itu, kali ini kami akan membahas tentang cara berternak jangkrik dengan mudah. Ada beberapa langkah-langkah yang harus kita lakukan agar proses berjalan lancar dan sukses.

Berikut langkah-langkahnya:

  • Persiapan Kandang.
    Sebaiknya anda menyiapkan dua kandang jangkrik, yang satu untuk tempat melihara dan yang satu untuk tempat proses perkawinan. Jangkrik adalah hewan yang aktif pada malam hari, sebaiknya jangan menempatkan kandangnya pada tempat yang terkena cahaya matahari secara langsung, tempatkanlah pada tempat yang gelap dan lembab, berilah alas kandang dengan pasir untuk menjaga kelembaban dan tetap kering, berilah daun-daunan kering sebagai tempat bersembunyi layaknya di habitat aslinya.

    Anda bisa membuatnya dengan kayu ataupun triplek dengan ukuran sesuka anda, biasanya kandang berukuran panjang 1-2 meter, tinggi 50-100 cm, lebar 50-100cm. berilah lakban pada dinding dalam bagian atas, hal ini agar jangkrik tidak merambat ke atas dan keluar kandang. Dan pada kaki-kaki kandang di berikan kaleng berisi air atau minyak tanah atau apapun agar tidak dapat di lalui semut. Untuk selebihnya lihat pada gambar di bawah ini...



  • Pemilihan Indukan.
    Anda bisa menggunakan jangkrik kalung ataupun jangkrik alam, akan tetapi banyak peternak yang memilih jenis jangkrik kalung, karena daya tahan tubuhnya lebih baik. Di bandingkan hasil dari ternakan, jangkrik hasil tangkapan liar lebih baik untuk di jadikan sebagai indukan, karena daya tahan tubuh lebih tinggi, kondisi lebih fit, lebih gesit dan agresif. Tetapi jika sulit mendapatkan jangkrik liar,pakai jangkrik hasil ternakan juga tidak apa-apa. Yang perlu di perhatikan adalah

    Pilihlah Jangkrik yang sehat, agresif, dan tidak ada cacat satupun baik itu pada sayap, sungut, kaki, dan lain-lainnya.

    Untuk membedakan Indukan dari jangrik jantan dan betina:
    -Jantan pada permukaan sayapnya kasar seperti ukiran
    -Betina sayapnya polos dan ovipositor seperti jarum pada ujung ekornya sebagai alat untuk mengeluarkan telur-telurnya.

  • Pembibitan Jangkrik.
    Untuk pembibitan, siapkan dahulu pasir yang bersih dan sudah di ayak sebagai media bertelurnya lalu taruhlah pada wadah nampan atau yang lainnya, masukkan ke dalam kandang dengan beberapa daun yang sudah kering lalu semprotlah dengan sedikit air menggunakan spray agar lembab. Lalu masukkan indukan jantan dan betina dengan perbandingan 1 jantan dengan 4-5 betina.

    Pantau terus setiap hari, apakah pasirnya sudah terisi telur atau belum??? caranya adalah dengan melihat permukaan pasir, biasanya ada lubang-lubang kecil bekas proses pengisian telur. Jika sudah selesai dan di pastikan pasir sudah terisi telur-telur, maka selanjutnya adalah proses penetasan.

    Jika sudah,Pindahkanlah indukan dari kandangnya, lalu nampan pasir yang sudah berisi telur-telur di berikan penutup menggunakan kain, lalu semprotlah kain tersebut tiap agi dan sore hari menggunakan spray, tetapi jangan sampe basah kuyub.. lakukan setiap hari sampe telur-telur menetas, dan biasanya selama 7-10 hari.

  • Perawatan anakan jangkrik.
    Biarkan saja anakan jangkrik pada kandangnya, yang terpenting adalah ketersediaan pakan untuk jangkrik selalu ada, karena anakan jangkrik makannya sangat rakus dan tak jarang mereka menjadi kanibal dengan memakan jangkrik lainnya yang lemah.

    Sebaiknya untuk anakan jangkrik yang berumur 1-10 hari di berikan voer ayam, setelah umurnya lebih dari itu bisa di berikan sayuran seperti wortel, jagung, ubi, sawi dan lain-lain.

    Perhatikan juga suhu kelembaban udaranya, kontrol terus kandangnya dan pastikan tidak ada hama dan predator yang mengganggu seperti tikus, semut, cicak, laba-laba dan lain-lain...



Monday, 19 May 2014

Manfaat Cacing tanah untuk burung momongan anda

Sebelumnya perlu kita ketahui bahwasannya Cacing tanah mempunyai kandungan protein yang terbilang cukup tinggi, yaitu mencapai 72% protein murni dengan kandungan Arginin 10,7%, Tyrosin 2,25% dan Tryptophan 4,4% dan masing-masing mempunyai manfaat yang baik.

Beberapa manfaat positifnya adalah:
1. Manfaat dari Arginin.
  • Dapat melemaskan otot-otot yang tegang dan meningkatkan peredaran darah dengan memperlebar saluran darah.
  • memberikan peningkatan pada kekebalan tubuh.
  • Dapat meningkatkan birahi.
  • Melancarkan produksi telur dan mencegah burung mandul.
  • Dapat meningkatkan kecerdasan ingatan burung.

2. Manfaat dari Tyrosin.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi dan ketenangan pada burung.
  • Dapat membantu dalam proses pembuahan pada burung betina.
  • Dapat meningkatkan hormon Teostoran pada burung, di mana hormon tersebut bisa membuat burung dapat berkicau dengan maksimal.

3. Manfaat dari Tryptophan.
  • Dapat memberikan relaksasi pada otak burung, sehingga burung tidak gampang stres dan tidak mengalami gangguan pada saat burung tidur.
  • Dapat menaikkan tingkat konsentrasi pada burung.
  • Dapat membantu proses pertumbuhan burung.
  • Dapat mencerahkan atau membuat bulu mengkilap.

Perlu sobat Burung kicau ketahui.. Meskipun Cacing tanah memiliki manfaat yang baik bagi burung, namun Cacing tanah bisa berdampak bahaya jika di konsumsi terlalu berlebihan.

Inilah bahayanya
Karena kadar proteinnya yang tinggi, maka jika burung terlalu banyak mengkonsumsi cacing tanah, akan meningkatkan suhu tubuh pada burung dalam waktu yang cukup lama, hal ini bisa menyebabkan burung rontok bulu dan lain-lain.

Maka dari itu tidak di sarankan untuk memberi pakan cacing setiap hari, dan jangan memberikan porsi yang banyak cukup 1-2 ekor saja.

Macam-macam Cacing tanah yang dapat di konsumsi:

  • Cacing Merah (Lumbricus Rubellus).
    Cacing jenis ini biasanya untuk pakan ikan Louhan, biasanya juga sering di pake sebagai umpan pancing di kali. Ukuran dari cacing ini kecil,yaitu antara 5-10cm.


  • Cacing Bayam (Eisenia SP).
    Cacing jenis ini biasa di temui pematang sawah dan sayuran yang telah busuk, ukurannya kecil, panjang mencapai 20cm dan harus di potong-potong untuk di berikan pada burung.


  • Cacing Tanah (Lumbricus Terestris).
    Cacing biasa di jumpai di tanah yang membentuk liang sebagai sarangnya, dan ukurannya paling besar di antara cacing jenis lainnya, dalam pemberian nya harus di potong-potong dulu.

Sunday, 18 May 2014

Membedakan burung Parkit jantan dan betina dengan mudah


Sungguh pelajaran yang sangat berharga jika kita dapat mengetahui jenis kelamin dari suatu burung, apalagi jika kita ingin membudidayakan atau breeding ataupun untuk sebagai kicauan di rumah. Karena jika tidak mengetahui antara jantan dan betina bagaimana mungkin menjodohkannya, begitu pula jantan dan betina memiliki kicauan yang berbeda karakter tentunya.

Maka dari itu, kami akan mengulas tentang perbedaan jenis kelamin jantan dan yang betina pada burung Parkit khususnya untuk sobat Burung Kicau di manapun berada.

Ternyata tidak semua burung yang terlihat berpasangan mesra dapat di pastikan itu adalah jantan dan betina, karena bisa jadi itu adalah burung homo yang berpasangan dengan sesama jenis. Mungkin akan mengecewakan jika sepasang burung yang kita harapkan untuk bertelur dan berkembang biak, ternyata tidak kunjung bertelur dan ternyata itu adalah sepasang burung sejenis jantan vs jantan atau betina vs betina.

Dan sebenarnya untuk mengetahui jenis kelamin (sexing) pada burung Parkit ini sangatlah mudah, karena ada perbedaan yang terlihat dari keduanya yaitu pada atas paruh (hidung) nya.

Berikut cara untuk membedakannya:


  • Parkit Jantan.
    Untuk burung jantan yang dewasa, pada hidungnya berwarna biru. Sedangkan untuk yang masih muda warna birunya agak pudar seperti ungu muda.

Jantan

  • Parkit Betina.
    Sedangkan utnuk burung betina ini hidungnya berwarna putih untuk burung muda dan untuk dewasa warna putihnya semakin kecoklatan .

Betina

Jantan dan betina,muda dan dewasa

Saturday, 17 May 2014

Mengenal burung Parkit Holland, cantik dan terjangkau

Siapa sobat Burung Kicau yang tak kenal dengan burung yang imut dengan warna-warni bulu yang indah ini..??? yah, namanya adalah burung Parkit, burung ini berasal dari negara Holland, memiliki nama latin Mellopsittacus Undulates dan masih keluarga dengan burung Lovebird, Betet, Nuri, Kakak tua dan lain-lain, atau sering di sebut dengan keluarga paruh bengkok, jika di lihat sekilas burung-burung ini terlihat sama, namun yang membedakanya adalah ukuran tubuhnya dan corak warnanya.

Burung pemakan biji-bijian khususnya millet atau jewawut dan beberapa sayuran seperti toge, jagung muda, kangkung dan lain-lain ini biasa hidup berkoloni (kelompok) di habitat aslinya dan berkembang biak dengan bertelur hingga 6 butir tiap pasang, dan biasanya aktif produksi di bulan oktober dan desember. Sebelum kawin biasanya burung Parkit jantan akan berkicau untuk merayu burung betina dan saat betina mengerami telurnya maka sang jantan senantiasa menjaga dan melindungi pasangannya dari gangguan hewan predator maupun burung yang lainnya. hemm sungguh setia bukan???.

Untuk memelihara dan merawat burung cantik ini sangatlah mudah di bandingkan burung-burung jenis lainnya. Karena burung ini tidak gampang stres, sangat mudah untuk beradaptasi, kuat terhadap segala cuaca, dan bisa di pelihara dengan cara koloni atau burung banyak dalam satu kandang.


Siapa sangka burung yang mempunyai warna indah beragam, cantik, dan mudah dalam perawatan ini tidaklah terlalu merogoh isi kantong anda, meskipun burung ini cantik dan eksotis namun burung ini cukup murah yakni cuma Rp 70.000 /pasang untuk saat ini..

Selain sebagai burung hias, burung ini juga bisa buat masteran, karena burung ini juga memiliki suara crecetan yang lumayan tajam dan panjang, dan akan jadi sangat berisik jika di pelihara dalam jumlah yang banyak.


Monday, 12 May 2014

Burung Siri-siri atau Cucak rawis, burung master yang perlu di perhitungkan

Burung master sangatlah di butuhkan untuk materi lagu kicauan dari burung yang ingin di master, namun tidak semua burung yang layak untuk di jadikan masteran. Dewasa ini yang menjadi trend adalah suara burung yang berkarakter suara tembakan, crecetan panjang, dan speed yang rapat. seperti burung Cililin, Kapas Tembak, Lovebird, Tengkek buto, Kenari dan lain-lain.

Burung Siri-siri juga banyak di buru karena juga memiliki karakter suara tembakan yang lumayan tajam, selain itu harga burung ini juga tidak terlalu mahal, dan sangat cocok untuk masteran burung Murai batu, Cucak ijo, Pentet dan burung kicau yang lainnya.

Mungkin masih ada yang salah informasi tentang burung yang satu ini di luar sana, beberapa penghoby Burung kicau ada yang berpendapat bahwa yang paling bagus di jadikan masteran adalah burung Siri-siri yang punya postur tubuh yang besar, dan yang berpostur tubuh kecil kurang bagus suaranya.

Dan yang sebetulnya orang bicarakan burung Siri-siri berpostur tubuh besar adalah Burung Siri-siri yang sebenarnya, sedangkan yang berpostur tubuh kecil itu adalah burung Cucak rawis.

Adapun Perbedaannya adalah:

  • Burung Siri-siri  atau biasa juga di sebut dengan Brinji bergaris, dalam bahasa international di sebut sebagai Streaked Bul-bul, dengan nama latin Ixos Malaccensis, dan panjang tubuh nya sekitar 22 cm. Suara crecetan lebih rapat dan panjang daripada Cucak rawis.
Burung Siri-siri



  • Burung Cucak rawis yang sering juga di sebut dengan Brinji gunung, dalam literatur international di sebut dengan Sunda Bul-bul, walaupun mempunyai nama berbeda, burung ini masih memiliki kekerabatan yang dekat dengan burung Siri-siri. Sedangkan burung ini memiliki nama latin Ixos Virescent, dan panjang tubuhntya sekitar 20 cm.
Burung Cucak rawis



Thursday, 8 May 2014

Mengenal beberapa burung Finch yang populer di dunia

Apakah sobat Burung kicau sudah tahu burung yang satu ini???
burung import yang mempunyai suara kicau yang indah dan warna bulu yang cantik beragam ini adalah masih satu genus dengan burung pipit / bondol / emprit (jawa).Ternyata yang sering kita temui di persawahan padi seperti burung bondol jawa, bondol cokelat, emprit kaji/peci putih, peking adalah termasuk keluarga dari burung Finch.

Namun kali ini saya akan mengulas tentang burung Finch import yang sangat populer di dunia, burung pemakan biji-bijian ini memiliki ratusan jenis spesies di berbagai dunia. Inilah beberapa burung Finch yang populer itu:


  • Gouldian Finch / Rainbow Finch / Lady Gouldian.
    Burung Gouldian finch atau yang lebih di kenal dengan Lady Gouldian ini adalah burung endemik negara australia, burung yang mempunyai nama latin Erythrura gouldiae ini di anggap sebagai jenis burung finch yang paling indah mempesona dari pada jenis finch yang lain. Karena jenis ini memiliki bulu yang indah dengan warna warni yang eksotis seperti pelangi.
Erythrura gouldiae
  • Zebra Finch.
    Burung ini memiliki nama latin Taeniopygia guttata dan banyak di temukan di Australia tengah dan tersebar di berbagai benua termasuk Indonesia dan timor leste. Burung jenis ini termasuk burung yang sangat mudah di pelihara, karena burung yang sangat lincah ini pada umumnya berumur panjang, yakni mencapai 12 tahun dan sangat mudah di kembang biakkan, dalam habitatnya burung ini suka berkoloni, sehingga sangat menguntungkan jika di pelihara dengan cara koloni.
Taeniopygia guttata
  • Strawberry Finch / Red avadavat / Red munia.
    Di sebut Strawberry karena bulunya berwarna merah tua dengan paduan bintik-bintik putih layaknya buah strawberry untuk burung jantan, sedangkan yang betina berwarna abu-abu ke kuningan dengan sayap kecoklatan dan ada warna merah pada tunggirnya. Burung ini juga mudah untuk di pelihara, dan cocok di kandang koloni. Sebenarnya semua burung finch sangat mudah untuk di pelihara. Habitat burung ini di semak, persawahan, ladang pertanian, padang rumput dan lain-lain.Dan banyak di temui di India, Pakistan, Sri langka, Nepal juga di Cina, indonesia dan Asia tenggara.
Amandava amandava
  • The double barred Finch / Owl Finch / Bicheno's Finch.
    di karenakan memiliki dua kalung hitam, sehingga di namakan seperti itu. Burung yang memiliki nama latin Taeniopygia Bichenovii ini menyukai daerah beriklim tropis, biasa di temukan di semak-semak, padang rumput yang kering dan lain-lain.Burung ini habitatnya di Australia Utara dan Australia timur. 
Taeniopygia Bichenovii
  • Pin Tailed Parrot Finch.
    Burung ini mempunyai nama latin Erythrura Prasina. Dan banyak di temukan di daerah beriklim tropis dan subtropis di hutan lembab, dataran tinggi maupun rendah, di semak-semak dan di ladang pertanian, sekelompok kawanan burung ini mampu menciptakan kerusakan besar pada tanaman padi dan banyak yang menganggap burung ini sebagai burung hama. Mereka tersebar di Asia tenggara. Malaysia, kamboja, Brunei, laos, Indonesia, Myanmar dan Thailand. 
Erythrura Prasina
Masih Ada banyak lagi spesies burung Finch yang ada di jagad raya ini,namun itulah beberapa jenis burung Finch yang cukup populer di dunia.

Monday, 5 May 2014

Burung Tengkek buto,burung masteran yang kian di buru


Perlu sobat Burung kicau ketahui,bahwasannya burung Tengkek buto ini bukanlah keluarga dari burung Alcedinidae,seperti Tengkek atau Raja udang atau Cekakak atau Pekakak ataupun yang lebih di kenal sebagai Kingfisher.

Burung Tengkek buto atau yang mempunyai nama resmi Tiong lampu biasa (Eurystomus Orientalis) dan sering juga di sebut sebagai Dollarbird ini berasal dari keluarga Coracidae atau burung Roller.Di bandingkan kerabat-kerabatnya seperti burung Tiong lampu ungu (Eurystomus Azureus) yang hanya di temukan di pulau maluku utara,ada juga burung endemik yang hanya dapat di temukan di Afrika yaitu Blue Throated Roller (Eurystomus Gularis) dan Cinnamon Roller (Eurystomus Glaucurus).

Berikut jenis-jenis burung dari keluarga Coracidae (burung Roller):

  • Tengkek Buto / Tiong lampu biasa (Eurystomus Orientalis).
Eurystomus Orientalis
  • Tiong lampu ungu (Eurystomus Azureus).
Eurystomus Azureus
  • Blue Throtted Roller (Eurystomus Gularis).
Eurystomus Gularis
  • Cinnamon Roller (Eurystomus Glaucurus).
Eurystomus Glaucurus

Burung Roller ini mempunyai kicauan yang khas,yaitu tembakan kasar yang panjang yang hampir mirip dari kicauan burung Cililin,namun diantara burung dari keluarga Coracidae,yang paling cerewet adalah burung Tengkek buto (Tiong lampu biasa).Oleh sebab itu burung inilah yang paling di buru untuk di jadikan burung masteran,burung ini sangat cocok untuk masteran Murai batu, Cucak ijo, Pentet dan lain-lain.

Habitat burung Tengkek buto 

Pada tahun 1766 burung ini di temukan di jawa oleh Linnaeus,Namun ternyata burung ini juga banyak di jumpai di beberapa negara seperti di Australia,Afrika,Asia dan lain-lain.

Postur tubuhnya yang sedang atau sekitar 30 cm, bulunya berwarna abu-abu kebiruan gelap, paruhnya pendek tidak seperti raja udang dan warnanya merah saat dewasa dan saat muda berwarna hitam.

Burung ini mempunyai mata yang tajam untuk memangsa ikan kecil, udang dan serangga.Biasanya burung ini banyak di jumpai di pinggir sungai, di pesisir, waduk dan daerah dekat perairan lainnya.Burung ini suka membuat sarang pada pohon yang tinggi.

Berikut video tengkek buto gacor...