Wednesday, 6 November 2013

“Kicauan Burung” Hobi Yang Memasyarakat

MEMELIHARA dan merawat burung sudah sejak lama banyak digemari masyarakat, selain hanya sebatas kelangenan mendengar kicauannya di pagi hari dengan tujuan penyejuk suasana rumah, kini hobi tersebut mulai menjamur bak virus yang mewabah, bahkan hampir setiap gang ada saja yang menggantung burung kicauan di depan rumahnya, bukan itu saja, kini distro bahkan restoran dan hotel pun mulai menggunakan konsep natural tersebut guna menarik pengunjung, terbukti dengan banyaknya asesoris mulai dari sangkar burung yang di hias sedemikian rupa, dijadikan lampu hias bahkan ada juga yang menduplikat suara burung kicauan di hutan dalam bentuk MP3 untuk di perdengarkan di area tempat usahanya.   



Apa Sih Hoby?
Seorang dokter dan penulis spiritual asal Amerika Serikat, Orison Swett Marden, berpendapat, pekerjaan, cinta, dan permainan atau hobi adalah kemudi paling seimbang buat manusia. Kalau mau dipilah-pilah, hobi dalam jangka pendek adalah membuat seseorang rileks, santai, dan memperluas pergaulan. Manfaat jangka panjang, hobi bisa menjadi alternatif pengembangan karier dan pendapatan tambahan bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi pendapatan utama. Sayangnya, orang seringkali meremehkan fungsi hobi. Banyak orang menganggap bahwa hobi adalah aktivitas yang menghabiskan uang karena bersifat menyenangkan, sedangkan pekerjaan yang menghasilkan uang dianggap sebagai aktivitas yang tidak menyenangkan. Kewajiban yang ditimbulkan pekerjaan itu seringkali menimbulkan persepsi I hate Monday.

Di kota yang gaya hidupnya serba cepat dan individualis, seberapa penting menjalankan hobi?
Kembali kepada pentingnya hobi untuk keseimbangan kehidupan manusia. Terkadang kita perlu melambatkan gaya hidup dan pekerjaan yang selalu dikejar deadline dengan cara berkumpul bersama teman-teman. Caranya bisa berbeda buat setiap orang. Ada yang cukup bersepeda santai, jogging sendirian, atau melukis dan tak sedikit hobi burung bisa menjadi pilihan.
Kacamata pandang soal hobi burung terkadang menimbulkan pro dan kontra, sebagian memaknainya sebagai pekerjaan yang sia sia, namun sebagian lagi memaknainya sebagai sebuah hiburan, bahkan tak sedikit hobi burung tersebut menjadi sebuah lapangan kerja atau bahkan pekerjaan tetapnya, apalagi didukung maraknya berbagai perlombaan dan kontes burung yang hampir di setiap kelurahan ada, belum lagi ragam asesoris yang ada bisa menjadi sumber pendapatan baru.
Biarkanlah sudut pandang tersebut berbeda, yang utama dan bisa memahaminya adalah si penghobi itu sendiri, sisi negatif tentu ada dalam setiap tindakan yang kita lakukan namun jangan lupakan sisi positifnya yang terkadang bisa menutupi bahkan melebihi sisi negatif tersebut hanya kicaumanialah dan orang orang yang memiliki hobi yang dapat memahami hal ini.
Pepatah lama mengatakan,  “Jika Anda ingin berbahagia selama satu jam, silakan tidur siang. Jika Anda ingin berbahagia selama satu hari, pergilah berpiknik. Bila Anda ingin berbahagia seminggu, pergilah berlibur. Bila Anda ingin berbahagia selama setahun, warisilah kekayaan. Jika Anda ingin berbahagia seumur hidup, cintailah pekerjaan Anda dan milikilah hobi sebagai penyeimbang rutinitas kerja Anda.***

SALAM
(Andri Asmari)

Mengenal Jenis Murai Batu Secara Umum

MURAI BATU, siapa yang tidak kenal dengan burung kicauan yang satu ini, selain daya tarik kicauan yang bervariasi diimbangi dengan keelokan bentuk tubuhnya, tentulah membuat para penghoby burung berkicau akan tetap menyenangi jenis burung satu ini.
Murai batu banyak sekali ragam nya, para penghoby biasanya sering menyebut dengan istilah Murai Batu Medan, Lampung, Kalimantan (Borneo), Padang, Lahat, Jambi dsb... namun saya hanya mendifinisikan jenis Murai batu tidak berdasarkan asal muasalnya yang tentu saja akan membingungkan kita sebagai penghoby.
Murai batu saya kategorikan menjadi dua yaitu murai batu dengan gaya tarung ngeply (menaik turunkan ekor) atau gaya seperti ular cobra dan murai batu dengan gaya menggelembungkan bulu dada (borneo), sehingga memudahkan kita untuk mengoleksi jenis yang akan kita pilih. Untuk ekor saya juga mengkategorikan murai batu ekor panjang dan murai batu ekor pendek.

Berikut saya tampilkan contoh gambar dari gaya tarung kedua jenis murai batu tersebut.

1. Murai batu dengan gaya tarung
ngobra dan ngeply ekor.
2. Murai batu dengan gaya tarung menggelembungkan bulu dada


Berdasarkan kedua gaya tarung tersebut, ajang laga kontes murai batupun di bagi menjadi dua kelas, kelas borneo dan sumatra.
selain untuk kontes burung murai batupun dapat kita pelihara dengan tujuan rumahan saja hanya sekedar hiburan dengan mendengarkan kicauan merdunya yang tentu saja bervariasi jika kita bisa mendidik dan melatihnya dengan berbagai ragam suara isian burung lain.

Demikianlah sekilas tentang Murai Batu yang senantiasa memikat hati kita dari masa ke masa.***

SALAM

Infoburungindo Cara Melatih Jalak Kebo Mata Putih Biar Dapat Bicara

Burung Jalak Kebo/Jalak Penyu yaitu salah satu jenis burung kicau yang cepat gacor dan sangat cerewet, bahkan bila telaten melatihnya burung...