Tuesday, 29 March 2011

Waktu yang Tepat Memaster Burung

MEMASTER tentulah memiliki aturan yang tepat agar burung yang kita master bisa mendengarkan dan belajar membawakan lagu barunya dengan tepat.
Saat burung memasuki masa mabung adalah waktu yang tepat untuk mulai memaster, namun tidak menutup kemungkinan setiap haripun kita bisa memaster murai batu semuanya kembali lagi pada kepintaran dari murai batu itu sendiri dalam menyerap materi masteran yang kita berikan.


Memaster menggunakan burung burung hidup (burung pelatih) sebaiknya:
  • Untuk burung master yang memiliki typikal suara kencang seperti cililin, usahakan penempatannya tidak terlalu dekat dengan burung yang dimaster agar burung yang dimaster tidak kaget dengan suaranya yang keras
  • Usahakan Fokus pada satu masteran saja, jangan terlalu banyak agar burung yang dimaster bisa mempelajari lagu dengan baik, selanjutnya boleh di ganti dengan masteran yang lain
  • Burung yang dimaster sebaiknya dikerodong agar suasana lebih tenang
  • Metode pemasteran dengan menggunakan burung hidup boleh setiap hari karena kita tidak bisa memastikan kapan burung pelatih tersebut berbunyi berbeda dengan perangkat elektronik yang bisa kapan saja bunyi.
  • Sebisa mungkin kita identifikasi typikal burung yang akan kita master apakah cocok dan sealur suaranya dengan burung pelatih, agar proses pemasteran tidak sia sia
Memaster menggunakan perangkat elektronik
  • Usahakan materi isian tidak lebih dari 3 jenis suara untuk satu kali periode pemasteran
  • Setiap satu jenis suara diberi jeda interval waktu berhenti minimal 60 detik kemudian lanjut lagi dan berhenti lagi begitu seterusnya
  • Tempatkan burung yang dimaster senyaman mungkin. boleh menggunakan krodong
  • Waktu yang baik untuk memaster sekitar pukul 19.00 s/d 21.00 malam dan 4.00 s/d 6.30 pagi
  • Pemasteran dilakukan setiap hari, sabtu dan minggu tidak dimaster untuk melihat apakah materi yang kita berikan sudah diserap atau belum, biasanya saat ngeriwik isian tersebut bisa di dengar
  • sesuaikan materi isian pemasteran dengan typikal burung yang di master

Jika burung yang kita master sudah bisa membawakan materi isian yang kita berikan kita bisa mencobanya dengan di trek bersama burung lain, biasanya suara suara isian tersebut akan dibawakan pada saat burung fight dengan burung sejenis.***

SALAM
(Andri Asmari)

Memaster Murai Batu dengan Suara Burung Lain

KICAUAN identik dengan kepiawaian burung dalam membawakan ragam variasi suara yang menarik dan merdu untuk didengarkan. Hal ini tentu saja campur tangan sang pengurus/pemilik memegang peranan terpenting, berbeda dengan burung liar yang belajar dari berbagai suara yang didengarnya di alam, namun untuk burung yang dipelihara dirumah semua itu didapat dari suara yang di dengar disekitarnya, disinilah istilah MEMASTER BURUNG menjadi trend di kalangan penghoby.


Memaster burung ada dua cara, menggunakan burung asli (pelatih/burung masteran) seperti Love Bird, Cucak Jenggot, Kenari, Cililin, Jalak, Ciblek dan berbagai ocehan lainnya yang semakin hari makin berubah trendnya. langkah kedua menggunakan perangkat elektronik yang dikemas sedemikian rupa sehingga dapat mengeluarkan suara suara sesuai keinginan user, seperti CD Player, Handphone, Ipod, dan berbagai perangkat elektronik lainnya.

Kedua cara tersebut baik untuk di gunakan yang tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing.

MENGGUNAKAN BURUNG ASLI:
Kelebihannya suara yang dihasilkan lebih alami, namun kekurangannya dari segi pengurusan jadi bertambah baik biaya pakan, waktu dan tempat, dan burung pelatihpun mutlak harus gacor.

MENGGUNAKAN PERANGKAT ELEKTRONIK:
Suara yang dihasilkan tidak sejernih suara burung aslinya, namun hal ini bisa kita atur lagi dengan memodifikasi perangkat tersebut sedemikian rupa hingga menyerupai suara aslinya. hemat tempat dan biaya pakan, dapat diatur dan dinyalakan kapan saja.

Dari kedua jenis media diatas semuanya bisa kita pergunakan untuk melatih dan menambah perbendaharaan suara murai batu yang kita pelihara.***

SALAM
(Andri Asmari)

Murai batu medan

MURAI Batu Medan, mendengar namanya saja sudah tertanam dalam benak kita seekor murai batu yang mewah, berekor panjang melengkung, gagah, suara yang bervariasi dan bermental baja, apakah benar demikian?...........tentu jawabannya bervariatif.
Secara gampang murai batu dilihat dari ekornya yang panjang sudah dikategorikan murai batu medan, padahal Malaysia, Thailand banyak sekali mengoleksi murai berekor panjang, bahkan di tempat kita sendiri, Aceh, Lahat, Padang banyak ditemukan murai batu berekor panjang, namun begitu kita konsumsi namanya berubah menjadi murai batu medan atau bahkan murai batu medan super...LUAR BIASA...!!!


Di daerah tertentu atau di kalangan masyarakat tertentu lebih mengutamakan panjangnya ekor dari burung murai batu, namun seiring berjalannya waktu dan semakin maraknya lomba lomba di daerah baik tingkat latber, latpres, regional, nasional dan berbagai event event lomba berkicau lainnya yang semakin menjamur di kalangan penghobi, panjang ekor bukan menjadi prioritas utama lagi, banyak bermunculan juara juara baru di setiap event yang diraih oleh Murai Batu berekor pendek/sedang.
Untuk kepentingan lomba, ekor bukan lagi menjadi prioritas utama, namun yang lebih di unggulkan adalah dari segi MATERI SUARA/ ISIAN, VOLUME, GAYA dan DURASI GACOR dari murai batu itu sendiri, namun memang lebih indah dan lebih bagus lagi jika seekor murai batu memiliki materi isian yang bagus, volume keras dan bersih serta gaya yang sedap dipandang dan memiliki ekor yang panjang tetapi hal ini tentu saja 1:30 bisa kita jumpai

Kembaali lagi kepada istilah Murai Batu Medan, dijamannya betul murai batu medan mendominasi namun semakin berubah dan bergesernya habitat burung murai batu menjadi habitat manusia yang semakin banyak tentu saja menggeser keberadaan murai batu medan itu sendiri.

Oleh sebab itulah mengkategorikan murai batu berdasarkan daerah asal sangatlah sulit kita prediksi, apalagi jika burung tersebut kita dapatkan dari pasar burung.
Sebaiknya dalam pemilihan murai batu, jangan terlalu teriming iming dengan istilah sebutan yang kita sendiri tidak tau pasti kejelasannya, langkah terbaik ada pada diri kita sendiri, jika seekor murai batu yang kita pilih, tampilan bentuk tubuh, gaya, suaranya cocok dan sesuai dengan kriteria yang kita inginkan maka layak kita beli dan kita pelihara sebagai hewan kesayangan.***

SALAM
(Andri Asmari)

Monday, 28 March 2011

Tak hanya Murai Batu yang ekor panjang

BERIKUT gambar ragam burung ekor panjang yang memikat hati.***

Indukan Murai Batu memakan telur sendiri

KEBANYAKAN penangkar pernah mengalami hal ini, indukan murai batu memakan telurnya sendiri, bisa indukan yang jantan ataupun indukan betina, banyak penyebab yang bisa menjadi penentu dari kejadian tersebut diantaranya yang pernah saya selidiki:

1. Indukan masih terlalu muda umur belum begitu matang untuk berproduksi
Resiko mengawinkan indukan yang masih terlalu muda, biasanya indukan tersebut cendrung tidak stabil dan belum matang untuk mengurus anak.



2.Indukan memasuki masa birahi terlalu cepat setelah proses bertelur terjadi
Biasanya ini sering terjadi pada indukan jantan, indukan jantan yang terlalu birahi cendrung mengacak ngacak sarang dan mematuk telur, solusinya pisahkan pejantan tsb dan kurangi EF dan faktor lain yang memicu birahi seperti di jauhkan dari betinanya, kurangi penjemuran dsb sehingga saat di jodohkan nantinya birahi bisa di kontrol. Jika indukan betina yang terlalu cepat birahi biasanya enggan untuk mengerami telur dan cendrung mematuk telur juga.

3. Adanya predator pengganggu.
Banyak sekali hewan pengganggu yang sering berkunjung ke sarang MB diantaranya Semut Merah, Cicak, Kadal/ Bengkarung, tikus dan terkadang kecoa bahkan kodokpun sering masuk ke kandang MB walaupun tidak sampai ke tempat telur namun hewan hewan ini bisa mengganggu ketenangan sang induk

4. Tempat bertelur kurang nyaman
Sebisa mungkin buat 3 buah sarang yang berbeda tempat dan bentuk untuk mb bertelur, dan biarkan indukan yang memilihnya.

5. Sarang terlalu Panas.
Hindari tempat sarang yang terlampau tinggi dan berhadapan langsung dengan matahari siang jika sudah terlanjur seperti itu keadaannya usahakan tutup bagian atas sarang yang langsung terkena matahari siang.

6. Sarang terkena kutu/hama lain
Biasakan jangan terlalu lama dan terlalu banyak menyimpan material di sarang MB akibatnya material tsb lembab, basah dan berjamur akibatnya mendatangkan kutu kutu kecil dan hama lain yang tentu saja menganggu ketenangan indukan saat mengerami telur, biarkan indukan MB sendiri yang membuat sarang kita hanya menaburnya saja di tempat yang bersih..

7. Indukan kurang kalsium dan gizi lainnya
Kekurangan kalsium pada indukan juga bisa menyebabkan indukan memakan telurnya sendiri, solusinya cukupi kebutuhan gizi indukan dengan memberikan EF yang beragam dan vitamin untuk MB/Breeding hal ini biasanya terjadi pada indukan yang terlalu lama di pelihara dalam kandang soliter dan kurang gizi.

8. Terlalu sering di ganggu
Ada beberapa indukan yang tidak berpengaruh apapun jika kita sering melihat lihat sarangnya, namun kebanyakan indukan butuh privasi dalam proses perkembangbiakan terutama saat mengerami telur, usahakan minimalkan kebiasaan menengok sarang, sebisa mungkin mengganti pakan 4 hari sekali/ seminggu dua kali. kalaupun ingin memantau perkembangannya boleh menggunakan kamera cctv yang dipasang di kandang penangkaran.

9. Terganggu indukan yang lain
Walaupun jarang dialami penangkar, namun ada beberapa indukan betina akan sangat terganggu dan memakan telurnya sendiri jika mendengar pejantan lain yang gacor/ indukan lainnya di sekitar sarang, untuk indukan seperti ini solusinya kandang penangkaran tidak bisa berdekatan dengan kandang MB yang lainnya/ disendirikan.

10. Indukan betina terpisah dengan pejantannya.
Meski poligami bisa di lakukan dalam menangkar MB, namun ada beberapa indukan betina yang tidak bisa di pisahkan dengan pejantannya, solusinya biarkan pasangan indukan ini membesarkan anaknya bersama sama.

11. Pakan yang sedikit/ kurang mencukupi
Saat indukan memasuki masa produksi usahakan kebutuhan pakan terutama EF tetap terpenuhi terutama saat memasuki masa penetasan telur, kekurangan Pakan sangat mungkin membuat indukan membunuh anaknya sendiri/ mematuk telur yang sedang dierami.

12. Indukan memasuki masa mabung
Sangat mungkin terjadi, jika indukan mendekati masa mabung namun tetap kita breeding indukan akan memakan telurnya dikarenakan secara insting indukan tidak bisa beraktifitas lebih untuk membesarkan dan memberi makan anaknya. sebaiknya indukan yang mendekati mabung jangan di breeding.

Demikian selusin masalah tentang indukan memakan telur/membunuh anaknya sendiri berdasarkan pengamatan saya.***


SALAM
(Andri Asmari)

Thursday, 17 March 2011

SERBA SERBI PENANGKARAN MURAI BATU

BANYAK yang bilang "memiliki sepasang MB jantan dan betina saja sudah bisa ditangkarkan" saya bilang "gak juga", menangkar murai batu bukan cuma materi indukan yang kita miliki, namun pengetahuan dengan banyak membaca dan membuka buka situs yang berhubungan dengan penangkaran sangatlah mutlak sebagai acuan referensi kita kedepan agar lebih baik lagi dalam menangkarkan murai batu. dan yang paling terpenting adalah pemahaman kita dalam mengenal seputar kehidupan dari murai batu itu sendiri.

Di kehidupan alamnya murai batu juga memiliki siklus seperti, mulai belajar bersuara, mengenal lingkungan, pergantian bulu, masa kawin, membesarkan anak dsb yang tentu saja setiap individu (MB) berbeda beda karakternya... dan itu semua harus kita pelajari agar kita semakin semangat dalam menangkar dan TIDAK PATAH SEMANGAT DI TENGAH JALAN karena sepasang MBnya tak kunjung bertelur.

Idealnya Murai Batu akan memasuki masa berkembang biak jika pasangan tersebut sudah memasuki waktunya dalam artian sudah birahi keduanya dan sudah mapan (cukup usia), ada juga yang bilang jika MB jantan sudah gacor sudah siap di tangkarkan ternyata tidak juga, gacor bukan berarti siap ternak namun gacor merupakan salah satu indikasi bahwa murai jantan tersebut sudah mulai memasuki masa birahi, kenapa demikian karena ada jantan yang gacor namun betinanya tidak siap atau sebaliknya yang tentu saja indukan jantan tersebut akan menyerang betinanya... ataupu ada jantan yang gacor namun tidak siap untuk berkembang biak, disinilah kita harus mulai memahami sifat dan kebiasaan murai batu yang tentu saja semuanya kita dapatkan berdasarkan pengalaman masing masing yang tidak ada ketentuan bakunya.

Hal ini pernah saya alami, MB jantan gacor sekali dan betinanyapun sudah bisa dikatakan siap dan sering ngeper namun belum juga bisa berkembang biak, karena terkadang banyak faktor yang turut mempengaruhi pasangan MB tsb untuk berkembang biak salah satunya KETERSEDIAAN PAKAN, LINGKUNGAN, CUACA, KENYAMANAN, dan yang tak kalah pentingnya adalah PERLENGKAPAN SARANA BREEDING yang sangat mempengaruhi proses breeding yang kita jalankan,

Artinya, bermodalkan sepasang MB saja belum cukup jika kita tidak bisa mengkondisikan dan memantau apa saja yang dibutuhkan pasangan tersebut untuk dapat berkembang biak dan memberikan keturunan yang kita idamkan.***


SALAM
(Andri Asmari)

TIPS MEMBERSIHKAN KURUNG BURUNG

MERAWAT MB memang punya kesan tersendiri, kita akan sukarela untuk memberikan makanan, minuman dan juga membersihkan kandang..tanpa ada paksaan..dan tanpa kita sadari itu menjadi pekerjaan tambahan kita selain menyemir sepatu dan menyetrika kemeja di pagi hari (apalagi kalau istri tercinta masih tidur pulas).

yang menjadi kendala bagi orang kantoran, jam 7.30 harus sudah meluncur untuk bekerja..sementara kalau kita hitung untuk perawatan 1 ekor mb (satu kurungan) saya hitung hitung kurang lebih 30 menit kita luangkan waktu..untuk mengganti pakan, minum + membersihkan kandang dengan catatan kandang disikat dan dalam keadaan bersih setiap hari agar MBnya tenang dan nyaman..bayangkan kalau kita punya sedikitnya 5 kurung yang harus diurus…berapa waktu yang kita luangkan untuk itu.

Saya sendiri membersihkan kandang sudah menjadi rutinitas setiap hari dan alhamdulilah kandang selalu bersih dan MB saya merasa sangat berterimakasih dan rajin berkicau tanpa harus terganggu dengan bau kotoran yang menumpuk didasar kandang. Saya sendiri Membersihkan 1 kurung hanya butuh waktu 1 menit kurang, sisanya saya luangkan untuk mendengarkan kicauan burung tersebut…wow nikmatnya..



Caranya:
1. gunting terpal/ karpet plastic dng permukaan licin (agar mudah dibersihkan) mengikuti bentuk dasar kurung bisa bulat bisa jg persegi tergantung jenis kurung
2. buat sebanyak 2 buah (1 untuk dipasang dikurung dan 1 lagi karpet bersih cadangan) untuk dipasang secara bergantian
3. pasang setiap harinya karpet tsb di dasar kurung
4. setiap pagi gulung karpet yang sudah dipasang (yang penuh dng kotoran) ganti dengan karpet cadangan yang bersih. Lalu burung bisa dijemur.
5. sebelum berangkat ke kantor sambil mandi pagi bersihkan karpet kotor tsb dan disimpan, untuk dipakai lg pada malam harinya agar kurung sewaktu di masukan kedalam rumah dalam keadaan bersih pada malam harinya (bebas dari komplain istri)
6. pulang dari kantor jam 5.00 WIB gulung lg karpet yang kotor di dalam kurung untuk di ganti dengan yang sudah dibersihkan. Lalu masukan burung kedalam rumah dengan kondisi kurung yg bersih dari kotoran.
7. lakukanlah rutin setiap hari. Agar burung sehat, bebas berkicau dan bebas KOMPLAIN ISTRI (karena kotoran burung yg berserakan di rumah).

Gampangkan hanya modal “MENGGULUNG KARPET” dan membersihkan “SAMBIL MANDI” tidak butuh waktu yang lama.
Hasilnya burung sehat, kurung awet dan bersih cat dan pliturnya tidak dipenuhi noda kotoran, dasar kurung selalu bersih. Waktu yang tersisa bisa untuk mendengarkan kicauan burung di pagi hari sambil ngopi dan merokok sebatang.***


SALAM
(Andri Asmari)

EXTRA VOODING YANG LAZIM UNTUK MURAI BATU

DI alamnya murai batu terbiasa dengan berbagai jenis makanan (EF) yang tersedia di alam dan tentu saja ia bisa memilih milih makanan yang akan disantapnya berdasarkan feeling dan pengalamannya di alam... yang beracun tentu saja tidak dimakan. lain halnya dengan burung yang kita pelihara, pasokan makanan tentu saja kita yang atur, tentulah kita tidak akan sembarang memberikan makanan (EF) tersebut kepada peliharaan kita.

Selain voor (makanan kemasan) yang biasa kita berikan terdapat berbagai jenis EF yang bisa direferensikan sebagai extra fooding untuk murai batu (seperti gambar diatas) makanan tersebut bisa juga kita manfaatkan untuk konsumsi murai batu di penangkaran.....***


SALAM
(Andri Asmari)

PERBEDAAN JANTAN DAN BETINA MURAI BATU

SECARA umum murai batu gampang dibedakan antara jantan dan betinanya berbeda dengan jenis burung monomorpic (seperti ANIS), murai batu jantan tentu memiliki postur dan warna yang lebih terang/jreng dibanding betinanya walaupun dalam beberapa kasus ada juga jantan berwarna sedikit doff.


Dibawah ini secara umum perbedaan jantan dan betina murai batu:

Jantan :
Tubuh cendrung lebih besar
Kepala besar dan Lebar.
Ekor panjang dan lebar.
Kaki panjang dengan sisik sedikit kasar.
Bulu hitamnya lebih berkilau, (biru indigo)

betina:
Tubuh lebih kecil.
Kepala kecil dan Bulat.
Ekor pendek dan kecil.
Kaki pendek dengan sisik lebih halus.
Bulu putih yang ada di punggung agak sempit, bulu hitam sedikit kusam atau keabu2an,

Untuk membedakan piyik agak sulit, kalau piyik tersebut mempunyai tubuh lebih besar dan panjang, serta pada sayap bagian tengah dadanya terdapat bintik-bintik berwarna coklat maka dapat dipastikan bahwa piyik tersebut berjenis kelamin jantan.
Piyik betina ; memiliki tubuh yang lebih kecil dan pendek, pada bagian tengah dadanya ada bulu muda keputihan sedikit bercampur dengan coklat tipis yang memanjang ke bawah.

Demikian sedikit gambaran Jantan dan Betina Murai Batu.***

SALAM (Andri Asmari)

PENYEBAB MB BAHAN GAMPANG MATI

SERING kita jumpai para penghoby MB mengeluh "Murai yang baru saya beli kemaren setelah dirawat 3 hari mati" atau malahan sudah dirawat sebulan dan sudah mulai bunyi tiba tiba mati tanpa sebab yang jelas.....

ini juga saya alami beberapa tahun lalu berkali kali saya membeli murai batu bahan (baru tangkapan hutan) selalu berujung dengan kematian, setelah saya perhatikan ternyata:

1. MB baru hasil tangkapan hutan cendrung mempunyai tingkat strees yang sangat tinggi.
mengapa bisa demikian, tentu saja MB yang ditangkap dengan cara paksa (dijerat/di jaring bahkan dipancing dengan mata kail ikan) akan mengalami stress sewaktu tertangkap, ditambah lagi dengan kondisi kurung yang tidak bersih (sering terlihat di pedagang pedagang yang jorok) yang terkadang menyatukan semua MB bahan dalam satu kurung kecil kotor yang tentu saja akan menambah tingkat stress MB tsb apalagi jika didalam kurung tsb terdapat MB dewasa yang akan memicu semakin tingginya tingkat stress mb mb muda di dalamnya.


2. MB tangkapan terlalu cepat dijual.
ini yang sering kita jumpai para pedagang takut MB tangkapannya mati, sehingga begitu baru di dapat MB tsb langsung dijual ke pasar burung tanpa adanya proses rawatan dan adaptasi terlebih dahulu, sehingga MB tampak aktif dan lincah begitu kita pelihara dan bawa pulang barulah terlihat MB tsb mulai menunjukan gejala sakitnya.

3. Perubahan lingkungan yang drastis dari hutan ke rumah
MB MB hutan terbiasa hidup liar dan bebas terbang begitu sampai ditangan kita MB tsb tentu saja akan semakin liar disebabkan dirinya dikurung dalam sangkar yang kecil sehingga MB akan sangat giras dan melupakan makanannya, jika ini terus berlanjut tentu saja kematian di ambang pintu.

4. Suara bising, makin menambah tingkat stress.
jangan dianggap sepele dengan suara yang gaduh, bagi mb yang baru saja kita pelihara (MB bahan) suara gaduh hampir 70% memicu tingkat stress berlebih yang tentu saja mb yang biasa dengan suara suara tiupan angin dan suara burung burung hutan akan kaget dengan hadirnya suara suara asing baginya.

5. Rawatan yang salah terhadap MB bahan
point inilah yang sangat menentukan hidup dan matinya seekor mb ditangan sang perawat, jika kita salah dalam merawat akan fatal akibatnya baik dari segi makanan, sangkar, penempatan, gangguan dari luar, faktor kebersihan dan perubahan cuaca.

6. Banyaknya penghoby yang ingin cepat cepat MB bahannya bunyi
untuk MB bahan yang baru dibeli baik dari pasar burung maupun perorangan, kita jangan berharap MB untuk bunyi dulu buang jauh jauh keinginan ini, yang paling utama adalah MB mau makan saja itu sudah cukup.

7. Terlalu berlebihan dalam merawat MB bahan
Merawat dengan serius tidak di salahkan namun berlebihan dalam merawat juga berdampak buruk terhadap MB, berlebihan yang seperti apa? yang saya maksud disini penghoby cendrung menerapkan rawatan MB bahannya sama dengan rawatan MB MB juara atau MB MB jadi... hal ini tentu saja salah, typikal MB bahan dan MB jadi tentu 100% berbeda... MB jadi biasa dimandikan 2 kali sehari pagi dan malam... tapi MB bahan tidak seperti itu coba saja mandikan malam saya yakin MB Bahan tsb akan cepat menemui ajalnya. atau MB jadi biasa di jemur 4 - 5 jam sehari maka MB bahan jangan sekali kali menjemurnya dalam waktu yang lama jika MB tsb belum bisa beradaptasi penuh, karena di alam jarang ditemui MB yang berjemur dalam waktu 4 jam tanpa henti.

8. Kurang sabar dalam merawat
inilah point terakhir yang paling terpenting.. dalam merawat mb bahan mutlak kita harus memiliki kesabaran yang besar mulai dari menghilangkan strees MB bahan, pengaturan pakan, penjinakan, rawatan harian, penanganan mabung, sigap dalam mengatasi penyakit MB, pemasteran suara, proses belajar ngeriwik/bunyi dan Gacor (hasil akhir) semuanya tentu saja bukan dalam hitungan detik.. idealnya secara umum MB bahan yang dirawat dari nol hingga jadi (jinak, gacor dan duduk) akan kita dapat setelah proses ganti bulu/ mabung ditangan kita, berapa lama? kebanyakan 8 bulan MB MB hutan akan berganti bulu baru. bahkan ada yang 1 tahun, semuanya bervariasi.

Nah jika ada MB bahan yang baru dirawat 1 atau 2 bulan sudah menunjukan hasil sesuai yang kita harapkan.....INILAH PENGECUALIAN yang perbandingannya 1 : 10

Selanjutnya dengan adanya berbagai masalah diatas.... apa yang harus kita lakukan agar MB bahan/ MB baru tangkapan hutan bisa hidup dan berbunyi di tangan kita sebagai perawatnya...

TUNGGU TULISAN SELANJUTNYA !!!!.***


SALAM
(Andri Asmari)

Hati hati menyemprot burung bahan

MAKSUD hati ingin menjinakan burung dengan cara banyak dimandikan dengan cara disemprot, yang didapat malah burung semakin liar dan giras..
Memang benar burung dalam keadaan basah akan tampak jinak, namun jika bulunya sudah kembali kering sifat girasnya akan kembali muncul, kebanyakan burung burung bahan dimandikan dengan cara di semprot karena biasanya burung bahan belum bisa mandi di keramba atau kita malah lebih senang menyemprot dengan sprayer karena keterbatasan waktu dalam merawat yang selalu dikejar kejar dengan jadwal kerja harian.

MENGAPA BURUNG BAHAN SEMAKIN TAKUT JIKA DI SEMPROT?

Arus air semprotan yang tidak teratur/ terlalu besar akan semakin membuat burung bahan menjadi takut ketika air tersebut mengenai dirinya, ditambahlagi dengan ketidaksiapan burung untuk mandi yang kita paksa harus mandi dengan cara disemprot, idealnya gunakan semprotan dengan sprayer halus atau air keluar dari lubang semprotan tidak terlalu deras cukup embun saja atau bisa juga menggunakan semprotan burung yang sudah diatur untuk mengembun saja (sudah banyak dijual di pasaran).

Jangan anggap sepele suara sprayer yang kita arahkan ke burung, walaupun kecil suara semprotan yang terus terusan berulang kali akan semakin membuat burung bahan trauma dengan semprotan tersebut.. FATALNYA dampak jangka panjang BURUNG AKAN SEMAKIN TAKUT JIKA KITA HAMPIRI seakan akan semprotan tsb menyakiti dirinya...
jika itu sudah terjadi maka akan lama proses penjinakan burung bahan tersebut.

PENTINGNYA KERAMBA MANDI..!!!
Disinilah keramba mandi memiliki peranan yang sangat penting dalam menekan stress burung akibat mandi paksa....

Bagaimana dengan burung burung yang tidak biasa mandi di keramba?...
Selagi masih bisa diajarkan untuk mandi di keramba alangkah baiknya jika hal tsb dilakukan.. jika memang tidak bisa lebih baik sediakan Cepuk mandi saja di dalam kurung atau disemprot dengan cara halus (cukup embun saja).. secara naluri jika burung tsb basah dan ingin mandi dia akan mandi di cepuk yang kita sediakan... USAHAKAN JANGAN MEMAKSA BURUNG YANG TIDAK MAU MANDI UNTUK MANDI...!!!


SALAM
(Andri Asmari)

Minyak sayur pengganti stemplet

MEMANG sudah resiko memelihara burung dengan karakter pemakan serangga akan di datangi serangga....apalagi jika kurung disimpan dengan cara di tempel di dinding.
Para penghoby biasanya mensiasati kurung agar semut tidak datang memakan sisa sisa makanan pada cepuk burung yang terdapat di dalam kurung, kita sering memberikan stemplet pada bagian atas kurung (biasanya setiap kurung ada tempat stemplet khusus di bawah tempat gantungnya).

ada cara lain yaitu dengan menuangkan minyak sayur/makan yang sebelumnya diberi kapas sedikit agar tidak tumpah pada bagian atas kurung tersebut.



menggunakan stemplet juga baik namun terkadang stemplet bisa kering sehingga tetap memberikan jalan buat semut tetap masuk ke kurung burung. beda halnya dengan menggunakan minyak sayur akan lebih awet dan tahan lama

Percaya atau tidak coba di terapkan.***

SALAM
(Andri Asmari)

Penyebab ekor mb panjang menjadi pendek

LOH bukannya seharusnya ekor MB akan bertambah panjang setiap kali mabung (maksimal mabung ke empat)...
Ternyata tidak... ini pernah saya alami ekor MB sebelumnya panjang setelah selesai mabung malah bertambah pendek, faktor apa saja yang bisa menyebabkan ini terjadi:



1. Yang jelas salah perawatan pakan
sudah banyak di jelaskan bahwa pakan merupakan faktor utama sebagai asupan nutrisi buat pertumbuhan bulu terutama ekor.. jika pakan yang kita berikan lebih buruk gizinya di bandingkan dengan sebelum waktunya mabung maka besar kemungkinan ekor akan bertambah pendek atau tumbuh tipis.

2. Dicabut paksa atau tercabut
Tercabut masih ada toleransi ekor akan tetap sama rata namun jika di cabut secara paksa, kebanyakan ekor akan tumbuh dengan ukuran yang tidak sama panjangnya.

3. Udara yang kelewat panas/ sering di jemur di siang hari
Panasnya suhu ternyata turut mempengaruhi, zat lilin yang ada pada pangkal ekor burung akan mengering dan keras jika terlampau panas suhu di sekitar kurung/ langsung berhadapan dengan sinar matahari siang.

4. Burung Stress akibat sering di ganggu
Kebanyakan ini terjadi dengan MB bahan yang baru pertama kali mabung di tangan sang perawat. Dikarenakan rasa penasaran kita biasanya terlampau sering mengganggu ketenangan dan kenyamanan burung untuk istirahat saat mabung dengan kebiasaan seringnya membuka buka krodong sekedar ingin tahu sudah sampai daimana panjang ekornya.

5. Ekor belum selesai sudah di tarungkan
Ini juga pernah saya alami, karena karakter MBnya terlalu fight sehingga terlalu sering ngeply ekor, jika ada suara MB lain di sekitarnya. Akibatnya pertumbuhan bulu muda menjadi terhambat dan tidak menutup kemungkinan ekor menjadi bertambah pendek.

Untuk menjaga agar setiap mabung ekor bisa semakin bertambah panjang sebisa mungkin hal hal diatas di hindari.***

SALAM
(Andri Asmari)

Memanfaatkan burung kecil, melatih mental MB muda

BANYAK cara penghobi dalam mengisi perbendaharaan suara MB MB muda selain diperdengarkan dengan berbagai ragam burung burung kecil bisa juga dengan menggunakan perangkat elektronik yang tentu saja sudah sangat mudah di dapatkan.

Selain sebagai masteran suara, burung burung kecil type fighter seperti Ciblek dan berbagai ragam jenis dari Flycatcher (Tledekan, Sulingan laut, Selendang Biru, Cingcoang dsb) bisa juga kita manfaatkan untuk melatih mental MB MB muda sebelum di turunkan ke latihan bersama ataupun lomba burung berkicau.


MB muda apalagi yang baru saja lepas dari trotol biasanya sedang dalam puncak metabolisme yang bagus, ditandai dengan usai mabung pertama burung menjadi gacor, pemberani (fight), bahkan cendrung temprament. Saat seperti inilah biasanya sang pemilik burung tersebut ingin segera melihat performa dari burung tersebut dengan cara membawanya ke tempat tempat latber yang sudah barang tentu disana beraneka ragam usia MB bercampur baur menjadi satu.
tentu saja banyak MB MB muda yang sudah berani melawan dengan MB Dewasa, namun dikhawatirkan Jika mental MB muda tersebut droop (karena ada MB Dewasa yang lebih mapan) butuh waktu yang lama untuk memperbaikinya...

Dari kasus diatas, lebih bijaksana jika kita melatih terlebih dahulu mental MB muda dengan memanfaatkan burung burung kecil type fighter (Ciblek, tledekan, dsb yang sudah gacor).
Cobalah sesekali di gantung berdekatan dan durasi waktu yang kita atur secara bertahap, dipantau dan dilihat perkembangan dari MB yang kita latih setiap harinya.
Metode pelatihan mental dengan burung burung kecil ini diharapkan MB akan semakin menguasai daerah teritorialnya dan semakin mapan perilaku dan keagresifitasannya.

Idealnya pelatihan ini selesai setelah MB memasuki masa mabung kedua (Lama sekali waktunya??, yah begitulah resiko yang harus kita lakoni)....

Setelah MB muda memasuki masa mabung kedua perbanyaklah perbendaharaan suaranya dengan cara rajin memaster dengan ragam suara burung lain...
Saat selesai dari mabung kedua.. barulah kita coba untuk melatih MB tsb ke ajang LATBER dan
LOMBA LOMBA KECIL dengan perlahan dan gantung di PINGGIRAN terlebih dahulu....***

"SETIAP PROSES ADA PEMBELAJARAN, SETIAP PEMBELAJARAN ADA TINGKATAN dan SETIAP TINGKATAN TENTU BERBEDA KESULITAN"


SALAM
(Andri Asmari)

Hindari Memberi Pakan berlebihan

PEMBERIAN pakan terutama pakan buatan dalam kemasan (voor) tentulah baik untuk burung peliharaan, namun jumlah pemberiannya sebisa mungkin ditakar jangan terlampau berlebihan, karena sifat dari pakan buatan akan mudah terkontaminasi dan cepat menguap jika bercampur dengan udara dalam jangka waktu yang lama apalagi jika ada percikan air yang menyatu didalamnya.

Usahakan sebisa mungkin pemberian voor didalam cepuk ditakar untuk 2 hari habis, namun lebih baik lagi jika ditakar untuk satu hari habis. dengan demikian voor akan selalu senantiasa fress dan segar dan tentunya kesehatan burung peliharaanpun terjaga. voor yang didiamkan didalam cepuk dalam jangka waktu yang terlalu lama akan mudah berjamur yang tentu saja akan mengganggu kesehatan burung, apalagi jika voor tersebut bercampur dengan percikan air minum/mandi burung ataupun air dari semprotan burung yang kita gunakan saat memandikan burung di dalam sangkar.

Cara termudah untuk mengetahui apakah voor tersebut masih layak untuk di konsumsi burung, dengan cara mencium baunya jika bau dari voor tersebut berkurang/hilang sebaiknya segera diganti dengan voor baru yang lebih fress.***


SALAM
(Andri Asmari)

Arti Penting Penjemuran

BURUNG akan gacor dan rajin berbunyi jika burung tersebut sehat, sehat fisik dan juga sehat mental, sehat fisik disini salah satu faktor penunjangnya adalah penjemuran burung dengan sinar matahari.

Sinar matahari pagi diyakini sangat baik untuk metabolisme burung ocehan, penjemuran sebaiknya dilakukan mulai pukul 7.00 pagi hari sampai dengan pukul 9.30 menjelang siang, lewat dari sana usahakan jangan menjemur burung peliharaan, sinar matahari pagi baik untuk kesehatan burung namun sinar matahari siang kurang begitu baik karena panas yang ditimbulkan sudah terlampau berlebihan, jeleknya burung akan drof/sakit, suara serak, bulu kusam dan rusak dan yang paling fatal bisa mengakibatkan pecahnya pembuluh darah.

Jika matahari pagi memang tidak ada penjemuran dapat di lakukan menjelang sore hari sekitar pukul 16.00 s/d senja, yang terpenting hindari menjemur burung di waktu tengah hari saat matahari sedang terik teriknya atau sekitar pukul 12.00 s/d 14.30.***


SALAM
(Andri Asmari)

Kenali Karakter MB Sebelum Pemberian Pakan Hidup

BIRAHI, adalah sebutan yang sering kita dengar di dunia perburungan, tentu saja hal ini sangat kita perlukan, dengan birahi burung akan semakin gacor, ngotot, dan tentu saja semangat tarungnya akan semakin berkobar, namun hal ini dapat juga malah sebaliknya burung hanya diam loncat sana loncat sini ujung ujungnya ngebatman atau ngejeruji di kurungan.

Disinilah pentingnya kita mengontrol birahi dari burung ocehan kita apalagi jika orientasinya untuk dilombakan, banyak faktor yang bisa memicu birahi tersebut salah satunya adalah Extra Fooding (EF)


Begitu juga untuk burung burung di penangkaran birahi sangat diperlukan, dan rata rata penangkar memanfaatkan EF untuk mendongkrak birahi pasangan burung yang ditangkarkan, dan tentu saja setiap burung akan berbeda asupan dan juga kuantitas ef yang diperlukannya, ada burung jantan diberikan jangkrik 10 ekor sudah bisa birahi, namun banyak juga burung jantan yang lainnya sampai pemberian 50 ekor jangkrik baru birahinya muncul. Ada pula burung yang diberikan jangkrik 50 ekor tidak juga birahi namun begitu diberi cacing 5 ekor langsung birahi atau UH 8 ekor baru muncul birahi.

Beda burung/indukan tentulah beda pula EF yang digunakan untuk memicu birahi, tidak selalu kita menggunakan jangkrik sebagai pendongkrak birahi, adakalanya CACING, UH, KECEBONG, IKAN KECIL, KROTO dan berbagai EF lainnya justru lebih bisa memunculkan birahi seekor burung, untuk itulah kenali karakter burung itu sendiri baru kita bisa menemukan jenis EF yang seperti apa yang bisa memicu birahi burung tersebut.***


SALAM
(Andri Asmari)

Infoburungindo Cara Melatih Jalak Kebo Mata Putih Biar Dapat Bicara

Burung Jalak Kebo/Jalak Penyu yaitu salah satu jenis burung kicau yang cepat gacor dan sangat cerewet, bahkan bila telaten melatihnya burung...